Film Amazing Grace ini sungguh luar biasa. Layak ditonton. Ia mengangkat citra kemanusiaan lebih tinggi lagi. Bahwa manusia diciptakan equal. Dan karena manusia diciptakan equal, lalu atas dasar apa kita merasa bahwa ras kita lebih hebat dari yang lain? Suku dan warna kulit kita lebih hebat dari yang lain? Atau golongan kita lebih superior dari yang lain? Atas dasar apa pula yang membuat sebagian kita menyatakan bahwa masyarakat kulit putih lebih hebat dan unggul dari yang kulit berwarna? Film ini sangat unik dan punya ‘cita rasa’ tersendiri. Ini bukan seperti film Hollywood kebanyakan. Kekuatannya juga adalah karena film ini based on true story. Ia menggugah sisi kemanusiaan kita. Jujur tentang arogansi kita sebagai manusia. Secara terang benderang menggampar sisi egosentris kita. Menunjukan rasa takut kita yang wajar sebagai manusia biasa. Juga menampilkan syair lagu yang indah mewakili harapan-harapan dari banyak orang. Lantas bisa jadi menghantar kita pada berbagai pengharapan cerah di waktu-waktu mendatang. Di akhir cerita terlihat foto Westminster Abbey tempat di mana William Wilberforce kemudian dimakamkan.
***
“Di atas sana masih ada pelangi indah. Bahwa bagaimanapun kelamnya suatu sejarah, kalau IA berkehendak, kita tetap akan melihat cahaya terang pada sejarah sesudahnya. Sebab, bukankah sejarah juga sudah mencatat bahwa ucapanNya tidak akan pernah kembali dengan sia-sia?”---Michael Sendow.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H