Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kopi Gembira, Menghangatkan dan Menggembirakan

24 November 2012   12:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:44 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopi Gembira, Menghangatkan dan Menggembirakan

[caption id="attachment_218010" align="aligncenter" width="609" caption="Indonesia kaya akan keragaman, termasuk keragaman kopi. Saat ini pun Indonesia tercatat sebagai produsen kopi terbesar ke tiga di dunia. (Pic:www.manfaatkopi.com)"][/caption]

Sebagai penikmat kopi sejati, saya tidak pernah melewatkan satu haripun tanpa ngopi. Bahkan dalam sehari mesti tiga gelas kopi yang harus saya minum sebagai pemuas dahaga. Mulai dari ayah saya, kakak, tante, om, sampai sepupu-sepupu saya adalah termasuk golongan ‘penggila kopi’. Bagi kami, langit terasa runtuh bila mulut tidak bersentuhan dengan minuman hitam bernama kopi itu.

Apalagi kita tinggal di negeri yang kekayaan alamnya tiada tara dan tiada bandingannya. Negeri yang bukan saja memiliki keragaman dan kekayaan budaya, tapi juga negeri yang kaya segala macam, termasuk kaya dalam jenis dan ragam kopi. Mulai dari Nusa Tenggara, Lampung, Jawa, Aceh, sampai Sulawesi tumbuh beragam jenis kopi. Sampai-sampai ada pemilihan Puteri Kopi Indonesia, yang tahun 2012 ini diraih oleh Putu Andita. Bahkan gelar Putri Kopi International atau Primera Princesa yang diselenggarakan di Colombia juga diraih oleh Indonesia atas nama Laskary Andaly Metal Bittica (mantan Puteri Kopi Indonesia 2011). Indonesia juga semakin hari semakin mengukuhkan diri sebagai negara produsen kopi terbesar ke tiga di dunia.

Bila kita ditanyai soal citarasa kopi dari Sumatera dan Jawa mungkin sudah tidak asing lagi. Sudah begitu menasional bahkan mendunia. Selama saya di Amerika, hampir setiap rumah kopi yang pernah saya singgahi di New Jersey selalu akan tersedia Java dan Sumatran coffee. Namun ternyata daerah dari mana saya berasal menyimpan sebuah pesona citarasa kopi yang belum begitu banyak dikenal secara nasional, tapi sangat layak dijual. Kopi asli Minahasa yang terbukti luar biasa nikmat. Setiap saya berkesempatan pulang kampung, tidak pernah terlewatkan kesempatan untuk sekedar menyeruput kopi Minahasa itu.

Di Manado sendiri memang banyak rumah kopi yang kualitas citarasanya tidak diragukan lagi, sebut saja Rumah Kopi Tikala, rumah kopi di Jalan Roda, dan beberapa rumah kopi tradisional lainnya. Bila Anda berkunjung pagi atau sore hari, yang antri untuk masuk itu banyak sekali. Pengunjung sepertinya tidak ada habis-habisnya. Ramai sangat.

Tapi ada satu kedai kopi yang lebih terkenal lagi, ia sudah sangat terkenal seantero Sulawesi Utara. Rumah kopi yang terlihat sederhana itu ternyata adalah termasuk yang paling ramai dan selalu menjadi tujuan utama para penikmat kopi di Minahasa, Manado, dan daerah sekitarnya. Apalagi kalau bukan Rumah Kopi Gembira, Kawangkoan. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Manado, sekitar satu jam perjalanan.

[caption id="attachment_218012" align="aligncenter" width="574" caption="Rumah Kopi Gembira sudah sangat terkenal di Sulawesi Utara, dan mungkin juga beberapa pengunjung dari seluruh Nusantara yang pernah menyempatkan diri untuk singgah minum kopi di sini pasti tahu nikmatnya Kopi Gembira ini. Rumah kopi ini tidak pernah sepi pengunjung."]

13537587801198202085
13537587801198202085
[/caption] Nah, setiap kali menyempatkan diri untuk minum kopi di Kawangkoan saya selalu memesan sampai dua atau tiga cangkir. Maklum dengan harga Rp.5000 rupiah biasanya mereka menyajikan kopi hanya secangkir kecil, padahal kalau di rumah saya selalu minum untuk pagi hari satu gelas besar, malamnya juga satu gelas besar. Untuk menunggu pesanannya datang, kalau situasi lagi ramai sekali, kita harus benar-benar bersabar. Sebagai gambaran, pada saat weekend pengunjungnya bisa mencapai 400-500 orang per harinya.Tapi jangan khawatir, begitu melihat secangkir dua cangkir kopi asli Kawangkoan Minahasa itu datang, dengan uap panas yang masih mengepul, benar-benar membuat segala kepenatan dan kesuntukan lenyap seketika.

Apa sih keistimewaan “Kopi Gembira” itu? Saya menyebutnya sebagai kopi gembira, karena kalau menuju Rumah Kopi Gembira, sebagai penikmat kopi sejati maka ada perasaan yang benar-benar gembira. Kebetulan juga nama kedainya adalah ‘Gembira’. Ciri khas rasa dan wanginya memang luar biasa. Lain daripada yang lain. Rasanya benar-benar khas serta sangat aromatic and will blended right on to your mouth. Seakan sekali Anda sruput, lupa untuk berhenti. Inilah wisata kuliner kopi yang sederhana tapi memberi kenikmatan tersendiri.

Rumah Kopi Gembira di Kawangkoan Minahasa ini sudah ada sejak tahun 1946 dan masih terus eksis sampai saat ini, bahkan kian ramai dan semakin terkenal sampai ke pelosok lain di Bumi Nyiur Melambai. Bahkan gubernur, walikota, bupati, anggota DPRD pun tak luput dan tak kuasa menolak godaan untuk datang ke tempat ini. Selain menikmati kopi, mereka juga dapat mencoba ciri khas Kawangkoan lainnya, kacang dan biapong.

Secara turun temurun ciri khas cita rasa dan bahkan cara memasak kopi di rumah kopi ini tetap di pertahankan. Biji-biji kopi didatangkan dari berbagai tempat termasuk dari Kotamobagu dan Bolaang Mongondow. Lantas biji kopi tersebut disimpan supaya memiliki tingkat kekeringan tertentu yang dikehendaki. Nah, untuk supaya aroma khas dari kopi tersebut keluar ketika diseduh dengan air panas, maka mereka menyimpan biji-biji kopi yang ada tersebut sampai sepuluh tahun lamanya.

[caption id="attachment_218013" align="aligncenter" width="529" caption="Menyeruput kopi Kawangkoan adalah bagai mendapatkan kenikmatan kuliner minuman panas. Aroma dan citarasanya yang luar biasa benar-benar begitu menggoda..."]

13537590041510914687
13537590041510914687
[/caption]

Cara memasak kopinya pun masih seperti kebanyakan rumah kopi tradisional di Minahasa. Cara-cara tradisional tetap dipertahankan umpamanya saja untuk mendidihkan air mereka memakai tungku tradisional (dodika) dan tanpa menggunakan kompor, melainkan tungku tersebut dipanaskan dengan memakai kayu bakar. Alasan di balik itu tetaplah sama, demi mempertahankan tradisi dan sekaligus juga menjaga cita rasa kopi tetap sama.

Saya memang sangat menikmati kopi dengan aroma dan ciri khas yang kental ketradisionalannya. Rumah Kopi Gembira di Kawangkoan Minahasa tentu saja masih akan tetap menjadi pilihan saya. Daripada minum kopi sachet import yang menurut temuan BPOM banyak mengandung bahan kimia obat berbahaya (BKO), ada sekitar puluhan kopi sachet import yang positif mengandung BKO tersebut, lebih baik menikmati kopi asli daerah dengan citarasa tinggi. Minum kopi yang selain menghangatkan juga menggembirakan.

***

Nikmati apa yang perlu dinikmati, dan minumlah kopi yang memberi kenikmatan ---Michael Sendow---

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun