Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kemenangan Foke, Perjuangan Jokowi, dan Harapan Masyarakat Jakarta

22 September 2012   15:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:54 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemenangan Foke, Perjuangan Jokowi, dan Harapan Masyarakat Jakarta

Pertarungan menuju kursi nomor satu DKI sudah usai. Walaupun memang hasil resminya masih harus menunggu hasil perhitungan dari KPU, tapi semua hasil perhitungan quick count menunjukkan kemenangan Jokowi-Ahok.

Lantas kenapa saya memberi judul kemenangan Foke? Karena bagaimana tidak, setelah mengetahui kemenangan Jokowi, ia langsung menelepon untuk memberi ucapan selamat. Jauh dari sikap jumawa dan sikap ‘tidak sudi menerima kekalahan’. Paling tidak, ini adalah sikap positif dan patut diberi ancungan jempol. Di balik sikapnya yang sering terlihat arogan, emosional, dan keras, ternyata ia masih menyimpan sportifitas dan menjunjung tinggi hasil pilihan rakyat. Itu bagi saya adalah kemenangan Foke atas sikap dirinya, dan kemenangan atas keangkuhan tak mau mengakui kemenangan Jokowi.

Foke juga dalam jumpa pers seusai quick count, dengan tegas dan pasti ia mengatakan bahwa “kami memberi penghargaan kepada pasangan nomor tiga”. Dan tanpa merasa enggan atau malu, ia juga mengatakan bahwa apapun hasilnya, siapapun yang menang itu adalah pilihan rakyat, kemenangan rakyat.

Di sisi lain, Jokowi mesti memulai perjuangannya yang tidak mungkin akan terus berlangsung mulus dan lancar. Apapun siasat yang hendak dilakukan Jokowi-Ahokuntuk menyelesaikan masalah-masalah di Jakarta, tidak akan segampang membalikkan telapak tangan. Jalan yang harus dilalui tidak lurus, tapi penuh tikungan dan tanjakan. Program jangka panjang dan jangka pendek yang sudah mereka siapkan harus benar-benar dikawal sampai tuntas, karena begitu banyaknya birokrat rakus dan korup pasti sudah menggurita dari atas sampai bawah, kalau mereka tidak bisa mendukung penuh pemimpin mereka, lantas apa perlu semua mereka diganti? Pokoknya perjuangan Jokowi-Ahok akan berada tidak di atas pasir pantai, tapi di jalan penuh kerikil, onak, dan duri. Itu sebuah keniscayaan.

Foke (nantinya sebagai mantan gubernur) sebenarnya bisa turut membantu, ia punya pengalaman mengurus Jakarta. Katakanlah ia gagal berbuat banyak, tapi sumbangsih pemikirannya mungkin masih diperlukan untuk membangun Jakarta. Ia kan sudah di ‘luar pagar’, jadi bisa saja akan lebih tulus dalam membantu. Itu harapan kita. Semoga saja ada ‘rekonsiliasi pejabat-mantan pejabat’ untuk sama-sama berjuang membangun Jakarta. Bukan justru sebaliknya, kalau bisa ganjal ya ganjal. Makanya saya bilang, kalau sampai ada anggota-anggota dewan yang kebanyakan berisi kader partai-partai yang mendukung Foke ‘berusaha secara sengaja’ mengganjal program-program bagus Jokowi hanya demi alasan ‘menghukum’ dan ‘mempermalukan’ Jokowi-Ahok, mereka sangat pantas ke laut saja! Berarti mereka bukan wakil rakyat, tapi wakil kepentingan.

Harapan Masyarakat Jakarta

Banjir, macet, kekumuhan, kemiskinan, rasa tidak aman, dan segudang masalah itu tentu adalah proyek besar untuk digarap dan dikerjakan. Butuh dana besar, tapi bukan hanya itu, dibutuhkan juga niat dan keinginan besar untuk memang benar-benar mengabdikan diri untuk itu. Harapan masyarakat tentu agar supaya Jokowi-Ahok mampu merealisasikan segala keindahan dan kemudahan serta kesejahteraan yang selama ini hanya ada dalam mimpi dan impian mereka. Sekarang, semua mimpi dan impian itu diletakkan dipundak Jokowi-Ahok. Sanggupkah mereka berdua bekerja sendiri? Sama sekali tidak.

Peran semua bawahan mereka, kita sendiri sebagai masyarakat, bahkan semua pihak sangat dibutuhkan untuk menjadikan kenyataan semua mimpi, impian, dan harapan-harapan tersebut.

Saya kasih contoh kecil. Bagaimana bisa Jokowi-Ahok berusaha mewujudkan mimpi dan impian tersebut kalau belum saja mereka mulai bekerja sudah begitu banyak pihak-pihak yang tidak simpati dan ‘menyimpan dendam’ kepada mereka. Lihat saja si Ruhut Sitompul yang dengan tumpulnya mengeluarkan argumen asal bunyi dan sinis. Ia tidak hanya melecehkan Jokowi dan para pemilih Jokowi, tapi juga ratusan ribu warga DKI yang bekerja sebagai TKI. Foke saja yang seharusnya paling kecewa, mau menerima secara gentle dan legowo. Ada apa dengan si Ruhut?

Padahal jelas-jelas yang patut dikasihani bukan Jokowi dan para TKI, tapi si Ruhut sendiri. Apa yang sudah ia beri bagi kebesaran partai Demokrat? Selain semakin meluluh-lantakan dan menjatuhkan keberadaan partai Demokrat. Herannya, kader yang selalu membuat onar dan blunder tidak dipecat-pecat. Bukan baru kali ini Ruhut bicara ‘ember bocor’ seperti ini.

Saran saya, kita mesti semakin banyak bercermin sebelum berbicara. Apa yang sudah kita buat. Orang yang mau berusaha bekerja demi rakyat ya kita bantu dan sokong, bukannya menghina, menjelek-jelekkan, dan memfitnah. Kalau belum saja ia (Jokowi) mulai bekerja sudah dicurigai, dijelek-jelekin, bagai mana nanti?

‘Orang bijak bicara tidak hanya pakai mulut, tapi juga hati dan pikiran. Orang bodoh dan penuh rasa iri akan selalu berbicara hanya pakai mulut’-----Michael Sendow

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun