Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ternyata Tidak Gampang Jadi Presiden Indonesia

4 Juli 2012   05:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:18 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_198828" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Presiden Seperti Apa yang Dibutuhkan Indonesia 2014 Nanti?

Pemilihan presiden 2014 sudah semakin dekat dan kian mendekat. Rakyat menanti dengan penuh pengharapan, siapa kira-kira yang akan memimpin negeri ini. Siapa yang akan menghantar mereka pada perubahan dan pembaharuan? Lantas seperti apa kira-kira presiden terpilih itu akan memimpin, apakah ia akan menjadi pemimpin yang memandang sebelah mata rakyat yang ia pimpin, amanat penderitaan rakyat, atau ia akan mampu menjadi pemimpin yang bijak dan mengabdi sepenuh-penuhnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang dipimpinnya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terus muncul. Lalu seperti apakah kriteria pemimpin ideal yang dibutuhkan negara kita untuk kepemimpinan masa depan? Setiap orang tentu memiliki kriteria masing-masing. Saya pribadi melihat dari sisi urgensi serta kepentingan bangsa dan negara untuk jangka waktu yang lama. Artinya begini, kita membutuhkan pemimpin yang memiliki kriteria-kriteria ideal untuk situasi paling mendesak yang dihadapi bangsa ini, serempak kriteria tersebut harus berlaku juga, doable dan applicable dalam meniti masa depan bangsa ini jauh ke depannya. Membawa bangsa ini melewati tahun-tahun kelam maupun tahun-tahun cemerlang, sampai akhirnya mampu mencapai cita-cita bangsa secara utuh seperti yang diharapkan dan sudah tercatat manis dalam Pancasila, UUD 1945 dan GBHN.

Mungkin sekali banyak yang bertanya apakah susah atau gampang menjadi Presiden di republik ini? Tidak sedikit yang menjawabnya, "ah gampang kok! apa sih susahnya?". Tapi ada juga yang bilang, "jangan pikir memimpin negeri ini gampang...susahnya minta ampun!" Tapi kenyataannya susah atau gampang sih? Jawabannya tidak gampang. Maksudnya jadi presiden republik ini tidak gampang, kalau ia mau disebut pemimpin yang baik, berhasil, dan ideal. Banyak yang harus ia miliki.

Kriteria Presiden Ideal Indonesia

Sekurang-kurangnya saya mencatat beberapa hal mendasar yang harus ia miliki untuk memimpin bangsa yang besar, kaya, dan majemuk ini. Apa itu? Ini dia...

Pertama, ia harus memahami ideologi dan budaya Indonesia secara utuh, lengkap, dan benar. Ia harus meyakini dan percaya sepenuh-penuhnya bahwa Pancasila adalah landasan perjuangannya, dan secara sungguh-sungguh mengerti apa makna dari ke lima sila yang ada di situ. Bukan sekedar mampu menghafalnya, tapi memahami makna terdalam dari ideologi negara kita. Secara bersamaan, dengan melihat perjalanan bangsa Indonesia sejak lahirnya bangsa ini  sampai saat ini, maka ia harus mempunyai pemahaman yang mumpuni tentang akar budaya yang dimiliki bangsa kita. Sebab dengan demikian, ia akan mampu memilah dan memisahkan mana yang pantas untuk Indonesia dan mana yang tidak.

Kedua, ia harus memiliki skill kepemimpinan yang bagus dan tidak otoriter. Apa artinya? Begini. Seorang presiden yang tidak tahu memimpin sudah barang tentu akan menghantar bangsa ini pada kehancuran. Kemampuan memimpin bukan tergantung pada kehebatan ia memerintah orang. Ketegasan itu perlu. Tapi intisari dari keterampilan memimpin adalah kemampuan dan kemauan ia untuk mendengar suara rakyat yang dipimpinnya. Kemampuan mendengar ini akan menjaga tingkah lakunya supaya tidak serta merta menjadi otoriter. Pemimpin yang tegas dan keras tanpa kerelaan untuk mendengar akan menjadikannya seorang pemimpin atau presiden yang otoriter.

Ketiga, ia harus mampu merangkul semua golongan. Ketika bangsa kita begitu rentan terhadap perpecahan, pertikaian, dan saling serang karena perbedaan dan kepelbagaian, maka sangat dibutuhkan pemimpin yang mampu menyatukan dan mengayomi semua unsur yang berbeda tersebut. Bukan dengan maksud menyeragamkan, tapi menjaga dan mengutuhkan yang berbeda-beda tersebut tetap dalam bingkai persatuan. Pemimpin yang mampu berdiri di atas banyak kepentingan, dan beragam perbedaan itulah yang bangsa ini butuhkan kedepannya.

Keempat, ia tentu saja harus mempunyai integritas. Artinya begini. Dimata hukum dan di mata banyak orang ia haruslah bersih dari segala macam catatan hitam dan buruk, umpamanya riwayat hebat dalam berkorupsi, berkolusi, dan bernepotisme. Untuk memimpin Indonesia lebih baik dan lebih maju lagi ke depannya, maka integritas masih merupakan keharusan bagi mereka yang berkeinginan menjadi presiden di republik ini.

Kelima, ia mesti jujur. Kenapa kejujuran semakin mahal harganya di negeri kita ini? Karena seperti dalam kehidupan sehari-hari, semakin langka sesuatu itu akan semakin mahal harganya. Nah, barangkali pemimpin yang benar-benar jujur di negeri kita sudah semakin susah dijumpai. Bangsa ini sangat membutuhkan pemimpin yang jujur oleh karena tanpa kejujuran, segala sesuatu akan sangat mudah diselewengkan. Kejujuran adalah salah satu kriteria calon presiden kita. Tidak bisa ditawar-tawar. Sesuatu yang mau tidak mau harus ada. Keenam, ia mesti setia. Kesetiaan tidak melulu soal setia kepada pasangan hidup kita, tapi juga kesetiaan terhadap janji atau sumpah jabatan. Sudah terlalu sering ada pernyataan dan janji dari seorang pemimpin bahwa ia tidak akan korupsi, tapi lalu dikemudian hari mereka akhirnya terbukti melanggar janji dan sumpah mereka sendiri. Kita membutuhkan seorang presiden yang benar-benar bisa memegang janji dan sumpah yang sudah ia ucapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun