Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Lagi-lagi, Bahasa Sendiri Masih Keliru?

12 September 2011   06:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:02 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_130879" align="aligncenter" width="512" caption="Mau mendukung kampanye, kota tempat tinggal sendiri pun masih salah tulis? Hahaha lalu diprotes sang senator? "Mana huruf 'G' nya?" mungkin demikian tanya sang senator...."][/caption]

Kesalahan penulisan di tempat umum memang selalu menjadi sorotan. Semua kita mungkin memang tak luput dari kesalahan, tapi bagaimana bisa kesalahan-kesalahan seperti itu “lolos” menjadi konsumsi publik? Bukankah ketelitian mereka yang membuat tulisan, spanduk, baliho, dan sebagainya itu harus menjadi syarat mutlak. Seperti misalnya melakukan check and recheck sebelum ditampilkan? Nah, yang lebih parah lagi adalah penulisan dengan memakai bahasa sendiri pun masih bisa keliru. Orang Amerika dan Inggris masih salah menuliskan kata dalam bahasa Inggris pun orang Indonesia dengan bahasanya sendiri. Hebat. Luar biasa. Dan lucu menggelikan tentunya. Seperti juga yang sudah pernah saya tulis di sini:Typo di Tempat Umum?

Tapi memang terlepas dari segala kelucuan tersebut tentu ini bisa berdampak lebih luas. Apalagi kalau sampai sudah terpampang di umum melalui media apapun, termasuk media televisi. Ada beberapa contoh stasiun TV, menyajikan penulisan yang salah. Sudah barang tentu segala bentuk kesalahan tersebut menandakan ketidaksiapan stasiun TV yang bersangkutan, termasuk tim redaksi mereka dalam pemeriksaan akhir sebelum penyajian berita itu menjadi konsumsi masyarakat pemirsa. Ini baru berbicara yang salah tulis, belum lagi yang salah ucap, terpeleset ngomong dan sebagainya.

Kalau saja kita sudah memiliki format jelas, lalu ada kemauan untuk recheck apa yang sudah ditulis (yang untuk satu kata mungkin hanya diperlukan tidak lebih dari 1 menit) maka saya rasa kesalahan-kesalahan dalam penulisan seperti itu dapat dihindari. Jangan sampai kesalahan sepele salah tulis seperti tersaji dalam beberapa foto di bawah ini, akan menjadi bahan tertawaan orang pun bisa saja menjadi bahan gugat-menggugat kalau ada yang tidak senang. Misalnya penulisan nama orang atau institusi, dan lainnya.

[caption id="attachment_130882" align="aligncenter" width="500" caption="Masih ingat ketika Osama Bin Laden tewas? Stasiun TV dan sebesar FOXNews pun tak luput dari kesalahan fatal. Mereka salah menuliskan Osama yang tertukar menjadi Obama. Padahal letak huruf S dan B di keyborad/tuts itu lumayan jauh. Saya sempat berpikir apakah ada unsur kesengajaan? Mengingat sudah bukan rahasia lagi bahwa dua partai di belakang dua stasiun TV terbesar di Amerika adalah "musuh bebuyutan". Fox adalah "milik" Partai Republik dan CNN adalah "milik" Partai Demokrat. (Pic From Fox Site)"][/caption] [caption id="attachment_130883" align="aligncenter" width="522" caption="Salah satu stasiun TV tanah air yang keliru menuliskan kata kasus menjadi"Kaskus". Untung tidak tertulis kakus (WC)."][/caption] [caption id="attachment_130886" align="aligncenter" width="600" caption="Keep Claer atau Keep Clear? Sign di jalan ini padahal hendak mengatakan bahwa tidak boleh ada mobil parkir di area yang ada tulisan ini."][/caption]

Jalan menuju sebuah sekolah...eeeh bukan sekolah, kalau sekolah kan School. Yang ini "shcool", apaan tuh?  (Ini di Amerika, pakai bahasa Inggris) [caption id="attachment_130885" align="aligncenter" width="500" caption="Bus sekolah sumbangan Gubernur Aceh ini pun terlihat lucu. Bahwa sudah sempat jalan-jalan ke sana ke mari tapi yang tertulis malah "bus sekola" (Ini di Indonesia, pake Bahasa Indonesia). (Pic from: Media Aceh)"][/caption] Memang betul, akhirnya semua berpulang kepada kita, entahkah bahasa yang kita gunakan Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia, ketelitian dan kecermatan serta upaya check dan recheck sebelum ditampilkan di umum akan menjadi sesuatu yang sangat menolong.

Michael Sendow.

Baca juga:

Misspelling di Tempat Umum (I)

Yang Unik dan Lucu

American Slang

Wild Language

IDIOM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun