Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Apa dan Bagaimana Modal Auxiliary Itu?

27 Februari 2014   00:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:26 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Dalam menggunakan modal auxiliary pada sebuah percakapan bahasa Inggris maka kita mesti ingat baik-baik beberapa ‘rules’ yang berlaku. Umpamanya, dalam sebuah kalimat maka tidak dibenarkan ada dua buah modal auxiliary. Apabila memang diharuskan menggunakan dua buah modal, maka yang kedua harus diubah bentuknya ke bentuk lain yang sekiranya memiliki arti yang sama.

Ingat pula, bahwa Kata Kerja sesudah modal auxiliary harus selalu bentuk pertama. Modal Aux akan selalu sama bentuknya dan terpengaruh oleh subjeknya. Dengan kata lain, apapun subjeknya maka modal Aux-nya harus tetap sama. Contohnya ‘can’. Ia dapat digunakan untuk semua subjek, dan tidak bakalan berubah apapun subjeknya.

Nah, mari kita terjun lebih dalam untuk menyelami penjelasan beberapa modal auxiliary yang ada.

CAN--->Dapat dipakai untuk menyatakan kesanggupan atau kemahiran seseorang. Ini contohnya: I can write in English (Saya dapat menulis dalam bahasa Inggris). He can swim very well (Dia dapat berenang dengan sangat baik).

Can juga dapat dipakai dalam meminta izin. Misalnya pada contoh berikut ini: Can I go home now early today? (Dapatkah saya pulang sekarang?) Can he stay here for a while? (Dapatkah dia tinggal di sini untuk sementara waktu?)

Dan juga, can sebetulnya dapat digunakan untuk menyatakan kemungkinan. Ini contohnya: He can be upset. (mungkin dia kecewa).

COULD--> Digunakan sebagai bentuk Past Tense-nya can, dan bentuknya juga akan tetap sama untuk semua subjek. Akan tetapi perlu diingat juga, dalam penggunaannya tidak harus selalu berarti itu adalah di masa lalu. Contoh dalam kalimat: Ellen could sing when she was young.

Could juga dipakai untuk menyatakan sebuah permintaan dengan cara yang sopan (santun). Misalnya, could you help me please.

Bisa juga digunakan dalam menyatakan sebuah kemungkinan. Contoh: He could be the last person to come.

SHALL---> Digunakan bila kita ingin mengatakan ‘akan’ dalam bentuk Future Tense. Contohnya adalah seperti ini: We shall go to Manado tomorrow.

Kita juga dapat memakai shall (bukan shell ya) untuk menawarkan bantuan. Umpamanya seperti ini, ‘Shall I do your job today?’

Kemudian kita juga dapat menggunakan shall untuk membuat (menegaskan) sebuah janji. Ini contohnya: I shall go to your office by next week.

SHOULD---> Adalah bentuk lampau dari shall. Contoh: When you take my money, you should spend it.

Sering juga dipakai untuk memberikan sebuah anjuran (Mis.: ‘sebaiknya’ kamu melakukan hal itu…). Atau dalam contoh lainnya: ‘You are sick, you should stay home for three days…’. Contoh lainnya: He is getting tired, he should take a rest soon.

Dipakai juga untuk menyatakan suatu keharusan. Nah untuk menyatakan keharusan maka shoulddapat disamakan dengan ‘ought to’. Ini contohnya: ‘You should do your best to win this competition.’ Bisa juga, ‘You ought to do your best to win this competition.’ Sama dan serupa.

Dalam bentuk lampaunya should dapat berarti juga untuk menunjukkan kepada suatu kegiatan yang seharusnya dikerjakan, namun pada kenyataannya hal itu tidaklah dikerjakan. Atau dapat juga berarti sebagai bentuk penyesalan di masa yang telah lampau. (Penyesalaan selalu datang terlambat ya? Hehehehe…..)

Contoh penggunaannya adalah seperti ini: Armand should (atau bisa juga dipakai ought to) have done his duties in Kompasiana. (Dalam kenyataannya Armand tidak melaksanakan/ mengerjakan tugasnya di Kompasiana ---- he did not do his duties). Apa sih tugas-tugasnya di Kompasiana ini? Ya menulis dan memberi komentar tentunya hehehe……

WILL---> Sering dipakai untuk menyatakan ‘akan’ dalam bentuk masa datang atau Future Simple Tense. Contoh: I will go to America next Monday. I will eat later. I will hit you if you don’t write anything in Kompasiana, dan lain sebagainya.

Bisa juga dipakai untuk meminta dengan sopan atau ketika sedang menawarkan sesuatu. Contoh: Will you give my money to him?

WOULD---> Adalah bentuk lampau dari will yang artinya adalah ‘akan’. Contoh dalam pemakaian: He thinks that it would be hot in Jakarta.

Dapat pula dipakai untuk permohonan atau permintaan dengan cara sopan seperti ini: Would you help me, please? Would you move your bag from my table, please? Dan seterusnya…

Kata ‘would’ juga dapat digabung dengan kata ‘like’ untuk menunjukkan hasrat atau keinginan kita, misalnya: I would like to go to Minahasa this year, I would like to write in here (in Kompasiana) every single day.

Bila ia digabungkan dengan kata ‘rather’ maka artinya menjadi lain. Yaitu menunjukkan lebih suka (prefer). Umpamanya pada kalimat ini: I would rather be a writer than (bukan ‘then’ yah…sering kita salah menempatkannya) a reader. Atau, I would rather have stayed home than went to restaurant.

MAY---> Ini adalah sebuah kata kerja bantu yang berarti boleh atau mungkin. Digunakan untuk misalnya dalam hal mengajukan permohonan izin: May I eat now? (Bolehkah saya makan sekarang?)

Dapat juga dipakai untuk sebuah permohonan atau harapan, contoh: May God bless you and your family.

MUST---> Adalah kata kerja bantu yang artinya adalah ‘harus’ atau ‘mesti’. Must = keharusan, tidak boleh tidak. Contoh: I must leave now. You must go to Semarang next week for training.

Dalam sebuah kalimat negative (-), serta dalam membuat jawaban dari sebuah kalimat tanya (kalimat bertanya), maka selalu digunakan Need Not atau Needn't bukan musn't. Contoh: Must I leave now? Yes, you must atau yes, you need to leave now. Contoh lainnya, Must he take it? No, he needn't (need not) --- bukan must not. Menggunakan Must not menunjukkan larangan atau sesuatu yang tidak boleh sama sekali, contoh dalam kalimat: You must not play while studying.

Must juga dapat diartikan Have to (has to) yang artinya adalah ‘harus’. Contoh: You must (have to) come to my office 9 o’clock sharp.

Demikianlah sedikit banyak pelajaran bahasa Inggris kita kali ini. Semoga pembelajaran sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi sidang pembaca sekalian. Kalau ada satu dua salah tolonglah dimaafkan. Namun, kalau ada berates-ratus kesalahan, tolong gebukin saya hehehehe. Kalau ada sumur di lading bolehlah kita menumpang mandi, kalau ada umur kita panjang bolehlah kita bertemu lagi. Selamat membaca. Mari belajar, shall we………? ---Michael Sendow---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun