Berbasis di Irlandia, Accenture adalah korporasi yang bergerak di bidang teknologi informasi (IT) lengkap dengan layanan konsultan. Sebagai perusahaan yang masuk di dalam grup elit Fortune Global 500, Accenture disebut berhasil meraup revenue sebesar US$ 50,53 miliar di tahun 2021. Beberapa mega korporasi yang menggunakan jasa Accenture adalah 91 perusahaan yang bertengger pada Fortune Global 100, serta 400 perusahaan lain yang ada di tataran Fortune Global 500. Menengok ke belakang, Accenture memulai kiprahnya ketika menjadi bagian dari divisi konsultan dari sebuah firma akuntansi bernama Arthur Andersen di tahun 1950.
1 January 2001, Andersen Consulting Company mulai memakai nama "Accenture" yang merupakan singkatan dari "Accent on the Future". Sejarah kemudian mencatat kiprah Accenture di lantai bursa yang ditandai dengan peluncuran IPO (Initial Public Offering) di New York Stock Exchange, 19 July 2001. Saat itu penawaran harga perdana saham Accenture ada di US$ 14,50 per lembar saham. Sejak saat itu, laju Accenture tak bisa lagi ditahan dan kini memiliki kantor cabang di 120 negara dengan jumlah karyawan mencapai 506.000 karyawan.
Dengan reputasi global nan mentereng seperti ini, siapa yang tidak mau bekerja di Accenture? Namun apakah bekerja di perusahaan sebesar ini merupakan pengalaman yang menyenangkan? Ada banyak alasan mengapa Accenture merupakan tempat yang tepat untuk melabuhkan karier dan masa depan seseorang.Â
The People. Salah satu daya pikat Accenture bagi pekerja adalah orang-orang yang ada di dalamnya: very helpful and approachable! Dari level analis hingga ke top level direktur, semua memiliki karakter kerja yang sangat menyenangkan. Jaringan bernama "One Global Network" yang dikembangkan oleh perusahaan ini, memungkinkan karyawan dari seluruh penjuru dunia untuk berinteraksi satu dengan yang lain, terutama ketika membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan pekerjaan.Â
Fast Paced Environment. Dikelilingi dengan suasana kerja seperti ini menjamin setiap karyawan untuk membangun diri sendiri dan berkembang tanpa batas. Mentalitas kerja yang selalu ingin memberikan yang terbaik bagi semua klien, menjadi budaya yang tercipta dari nadi lingkungan kerja yang berdetak kencang.
Continuous Learning. Asalkan seseorang tidak kehilangan selera untuk belajar, Accenture menawarkan beragam fasilitas untuk karyawannya mengembangkan diri dan mengalami hal-hal dahsyat di setiap elemen state of the art technology teranyar. Berbagai strategi bisnis dari para pelaku usaha global bisa menjadi menu pelajaran untuk mengembangkan keterampilan dari semua sisi.Â
Lantas bagaimana caranya Accenture "memburu" kandidat-kandidat terbaik untuk bergabung ke dalam perusahaan?Â
Accenture ternyata sangat terbuka untuk merekrut calon karyawan bagi mereka yang baru saja menyandang gelar sarjana, alias fresh graduate. Dalam sebuah survei internal perusahaan, muncul sebuah rekomendasi untuk management di mana rekrutan anyar harus berdasarkan potensi seorang fresh graduate. Dalam riset tersebut ditemukan sebuah fakta mengejutkan di mana ada semacam ketidakcocokan antara pihak perusahaan dan karyawan, terkait ekspektasi masing-masing pihak, khususnya di segi pengalaman kerja dan program pelatihan bagi staff baru. Sebab itu, sangat direkomendasikan untuk Accenture melakukan perekrutan dengan prioritas utama potensi dan kemampuan skill mumpuni.
Di samping itu, salah satu temuan dalam riset yang dilakukan tahun 2011 tersebut adalah mendorong management Accenture untuk membangun hubungan dekat dengan lembaga pendidikan tinggi di seluruh dunia, dengan tujuan menyelaraskan kurikulum universitas dengan standarisasi kebutuhan perusahaan.Â
Lantas bagaimana kiprah Accenture di Indonesia?
Neneng Goenadi. Beliau merupakan wanita Indonesia pertama yang berhasil duduk di posisi puncak sebagai Country Manager Director (CMD) untuk Accenture di tahun 2013. Disadur dari laman resmi SWA Online, berikut secuplik kisah perjalanan Neneng dengan Accenture.
"Awalnya saya menjadi analis di sini, sama seperti yang lain juga ketika mulai bekerja di Accenture. Kemudian saya dipromosikan sebagai konsultan, lalu jadi manajer yang berfokus di strategi. Pada waktu saya punya bayi, saya merasa bahwa pekerjaan sebagai konsultan itu tidak bisa membuat saya fokus dengan anak, jadi saya sempat pindah jalur karier menjadi support finance (di back office). Kemudian di 2002, ketika anak saya sudah berusia sekitar lima tahun, saya kembali lagi ke consulting, dan itulah the beauty of Accenture, yang mana kita bisa pindah-pindah dulu. Sebab mereka sangat ingin saya tetap stay dengan sikon yang berbeda, dan kemudian baru fokus lagi di consulting. Lalu di 2005, saya menjadi Managing Director (MD), dan di 2013 saya menjadi Country Manager. Memang saya CMD wanita pertama di Indonesia.
Ketika dulu menjadi MD, mulai 2005, fokus saya adalah mengepalai bidang industri resources, yang di dalamnya ada migas, utility, SDA, pertambangan, dan sebagainya. Lalu, sebagai CMD, tentu fokus saya ke semua industri, jadi saya ingin membantu semua industri. Kedua, juga merepresentasikan Accenture di Indonesia secara keseluruhan. Jadi tugasnya antara MD dan CMD memang berbeda, yang sebelumnya lebih fokus, tapi sekarang lebih luas dan mengepalai semua."
Neneng pun mengatakan secara tegas bahwa Accenture menjalin hubungan dekat dengan universitas di mana implementasi nyatanya adalah memberikan mentoring langsung kepada mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari universitas terbaik di Indonesia.
"Kita punya program memberikan mentoring kepada mahasiswa dari universitas-universitas terbaik di Indonesia. Kita bantu mereka supaya siap masuk ke jenjang berikutnya (dunia kerja). Itu secara tidak langsung artinya kita ingin menggaet mereka. Namun, mereka tidak harus bekerja di Accenture setelah program ini, namun secara tidak langsung ini membuat mereka mudah-mudahan tertarik juga (ke sini)."
Berikut beberapa universitas terbaik di Indonesia yang bisa dibilang menjadi "sasaran" Accenture dalam menjaring kandidat berprestasi untuk bergabung bersama mereka.
Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB). Banyak mahasiswa ITHB yang belum lulus namun sudah direkrut oleh Accenture. Bisa dikatakan, ITHB yang juga berlokasi di Bandung Jawa Barat ini, menjadi salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta yang paling diminati oleh Accenture. Tidak hanya oleh Accenture Indonesia, tetapi juga oleh Accenture Malaysia yang sudah 13 kali datang ke ITHB untuk melakukan on-campus recruitment untuk proyek di Malaysia. Berikut sepenggal kisah mereka, sedikit di antara puluhan alumni yang kini berkarier dengan sukses bersama Accenture.
"Saya merasa senang menyaksikan bagaimana dedikasi dalam studi di ITHB kini telah terbayar dengan memuaskan. Dalam rekrutmen oleh Accenture Malaysia di ITHB, saya terpilih menjadi migration analyst di Kuala Lumpur. Setelah menyelesaikan serangkaian proyek di Accenture Malaysia, saya direkrut sebagai konsultan TI oleh Openlink Financial -- Singapore. Salah satu proyek besar yang saya kerjakan adalah dari The Central Bank of Malaysia." -- John Johan Theodoricus (Informatika).
"Saya sudah direkrut sebelum lulus sebagai Portal Developer di Accenture Malaysia. Accenture merupakan perusahaan IT terbesar dunia yang tersebar di 120 negara. Sudah puluhan alumni ITHB direkrut dan mendapat kesempatan meniti karier global serta bekerja sama dengan profesional bisnis dunia."- Stefan Christian (Sistem Informasi)
"Kampus ITHB telah membantu dan mempersiapkan saya menjadi lulusan yang mampu bersaing di pasar internasional melalui ilmu terbaik dari dosen-dosen berkompetensi tinggi di program studi Teknik Industri. Adanya program CRC ITHB juga sangat membantu saya dalam mempersiapkan dan mengembangkan skill untuk membentuk pribadi dengan karakter yang unggul di bidangnya. Berkat ITHB pula, memulai karier global dengan bekerja di perusahaan konsultan IT di luar negeri bukan lagi hanya menjadi sekedar impian. Saya telah diterima bekerja di Accenture, Kuala Lumpur bahkan sebelum saya lulus. - Friska Ruth Sitinjak (Teknik Industri)
Universitas Indonesia (UI). Kedekatan dengan universitas nomor satu di Indonesia ini sudah berlangsung cukup lama. Disadur dari laman resmi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, peresmian kerja sama antara Accenture dan UI dihadiri oleh pejabat teras kedua belah pihak. "Hadir dalam acara penandatanganan yang diselenggarakan di Gedung Dekanat FEB UI adalah Neneng Goenadi selaku Country Managing Director Accenture Indonesia, Nia Sarinastiti (Marketing Communication Senior Manager), Â Fini Margarina (HR Manager), Dewi Velayeni (Recruitment Lead), Ratih Sesa Putri (Campus Recruiter), Tio Hermanto (Recruitment Marketing Specialist), Bella Chyntiara (Management Consulting Analyst), Prof. Ari Kuncoro (Dekan FEB UI), Dr. Ancella A. Hermawan (Ketua Departemen Akuntansi FEB UI) dan para pimpinan FEB UI.
Dalam pidatonya, Dekan FEB UI menyampaikan bahwa terdapat pergeseran paradigma di mana lembaga pendidikan tinggi harus meningkatkan relevansi dengan dunia praktik. Sehingga dalam proses pembelajaran, pendidikan tinggi diharapkan mampu melibatkan industri dalam pengembangan kurikulum. Globalisasi memperbesar tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan. World Trade Organization (WTO) mengkategorikan pendidikan sebagai jasa, sehingga pendidikan terbuka bagi persaingan global seperti MEA dan TPP. Menjalin kerja sama dengan industri adalah salah satu upaya yang ditempuh oleh FEB UI untuk meningkatkan keterkaitan kurikulum dengan dunia praktik dan mempersiapkan lulusan yang unggul dan mampu bersaing di dunia global. Accenture adalah perusahaan global yang memiliki lebih dari 500.000 orang karyawan di seluruh dunia. Sebagai salah satu pemain besar dalam industri jasa konsultasi bisnis, Accenture Indonesia menyambut baik kerja sama dengan FEB UI. Dalam sambutannya, Neneng Goenadi menyampaikan bahwa kerja sama ini adalah salah satu bentuk dari imbal balik Accenture Indonesia kepada masyarakat. Terkait dengan kualitas lulusan, Neneng menyampaikan bahwa dirinya puas dengan lulusan FEB UI. Hal ini tercermin pada kebijakan perusahaan yang ia pimpin, bahwa hanya lulusan dari tiga universitas di Indonesia yang mampu menempati posisi sebagai management consulting analyst, lulusan dari UI adalah salah satunya.
Institut Teknologi Bandung (ITB). Dalam sebuah acara bertajuk "Titian Karir Terpadu ITB" yang digelar tahun 2017, Senior Manager Management Consulting Accenture, Donny Salaki membeberkan betapa menariknya jalur karier di Accenture di depan para mahasiswa ITB. Sebagai salah satu universitas acuan di Indonesia, tentu saja langkah Accenture dalam membidik lulusan kampus yang terletak di ruas Jalan Ganesha Bandung Jawa Barat tersebut, merupakan langkah yang sangat selaras dengan sasaran Accenture untuk merangkul universitas terbaik di satu negara. Dilansir dari situs karir.itb.ac.id, Accenture memaparkan tentang bagaimana tetap menjadi diri sendiri dan di waktu yang sama sukses meniti karier profesional.
"Di Accenture, kalian akan mendapatkan penugasan project dengan kebutuhan klien yang berbeda-beda. Ada project untuk deadline yang pendek, namun tidak jarang pula ada project untuk jangka waktu yang sangat panjang. Dalam setiap project, kalian pun bisa jadi bertanggung jawab pada atasan yang berbeda, serta waktu deadline yang dinamis."
Donny menambahkan, potensi berkarier di Accenture pun cukup luas. Salah satu kelebihan dari bekerja di perusahaannya tersebut yakni tenaga kerja bisa mempelajari banyak hal, tergantung dengan project yang sedang dikerjakan, lekat dengan bidang apa. Selain itu, dalam waktu pengerjaan project pun, pekerja bisa mengatur waktunya sendiri, asalkan pekerjaan tetap selesai berdasarkan deadline. Sebagai perusahaan berbasis digital, Accenture memiliki beberapa lini bisnis yang lekat dengan kebutuhan masyarakat. Di antaranya, Accenture Digital, Accenture Technology, Accenture Strategy, Accenture Operation, serta Accenture Consulting. Dalam sesi presentasi ini, Accenture tidak hanya memberikan paparan mengenai profil perusahaan mereka, namun juga menjelaskan jenjang karier yang bisa ditempuh oleh para pekerja kelak.
Â
Berkarier di perusahaan global seperti Accenture sejatinya menjadi mimpi generasi muda di mana saja. Ragam fasilitas, kompensasi dan kesempatan untuk terus berkembang tanpa batas menjadi imbalan sepadan dari setiap kerja keras dan usaha yang memang tidak pernah akan mengkhianati hasil.
Â
Daftar Pustaka
Accenture Work Environment, https://www.accenture.com/id-en/careers/life-at-accenture/work-environment
3 Reasons Why Accenture is a Great Place to Start Your Career, https://www.accenture.com/ie-en/blogs/blogs-3-reasons-why-accenture-great-place-start-career#:~:text=Working%20for%20Accenture%20allows%20you,and%20essential%20to%20professional%20development.
Accenture, https://en.wikipedia.org/wiki/Accenture
How To Land  an Accenture Offer, https://managementconsulted.com/accenture-careers-how-to-land-an-offer/
What universities does Accenture recruit new grads from? What majors are they looking for? https://www.quora.com/What-universities-does-Accenture-recruit-new-grads-from-What-majors-are-they-looking-for
Accenture Report Recommends Hiring Graduates Based on Potential, https://www.washington.edu/opb/2013/05/09/accenture-report-recommends-hiring-graduates-based-on-potential/
Neneng Goenadi, Wanita Pertama di Posisi Puncak Accenture Indonesia, https://swa.co.id/swa/ceo-interview/neneng-goenadi-wanita-pertama-di-posisi-puncak-accenture-indonesia
Belum Lulus sudah Direkrut Accenture, Perusahaan Konsultan Teknologi Besar Dunia, https://www.youtube.com/watch?v=Wih_qIgPvV8
Kerjasama FEB-UI Dengan PT Accenture Indonesia, https://www.feb.ui.ac.id/blog/2016/04/29/kerja-sama-feb-ui-pt-accenture-indonesia/
What Inspires Me Transforms Me, https://web.ithb.ac.id/transformasi-saya-berkat-inspirasi-dari-ithb/
Sukses Berkarir dan Tetap Menjadi Diri Sendiri Bersama Accenture, https://karir.itb.ac.id/articles/detail/560
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H