Mohon tunggu...
Michitra Adhikarsa
Michitra Adhikarsa Mohon Tunggu... -

Manusia biasa...Just an ordinary man. Love to write and read almost about everything.\r\nPengamat dan pemerhati masalah KOMPASIANA, media, dan semua hal. Belajar menjadi hamba.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hati-hari Terhadap Gerakan Satanisme

25 November 2011   13:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:12 3055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_144589" align="aligncenter" width="587" caption="Diambil dari: Anton Laveys Website."][/caption] Gerakan Satanisme ternyata sudah ada sejak jaman dulu. Ia sudha muncul sejak adanya tahap sejarah dan kebudayaan dari Mesir Kuno sampai Yunani kuno, mulai abad pertengahan sampai hari ini. Di antara abad ke-14 dan ke-16, para tukang sihir dan orang yang menolak agama sama-sama memuja setan.

Setelah tahun 1880-an, di Perancis, Inggris, Jerman, dan sekaligus di negara lain di eropa dan Amerika, Satanisme diatur dalam organisasi dan tersebar di mana saja. Penyembahan setan ini terus berlanjut sejak abad ke-19, mula-mula sebagai Satanisme Traditional lalu menjadi aliran-aliran sesat skala kecil pecahannya.

Ritual kejam yang dilakukan tukang-tukan sihir dan orang-orang tak berTuhan, mengorbanan anak dan juga orang dewasa kepada setan, perayaan misa hitam, dan perayaan satanisme tradisional lainnya telah diwariskan diam-diam secara turun temurun.

Lambang satanisme tradisional terpenting adalah dewa Romawi kuno, Bapomet. Bapomet telah menjadi lambang pemujaan tertinggi bangi orang-orang yang memuja setan. Para ahli sejarah yang menyusuri sosok berkepala kambing ini menemukan petunjuk penting tentang kegiatan satanis. Lambang satanis terpenting kedua adalah Pentagram, yaitu bintang bersegi lima di dalam lingkaran.

Meskipun para penyembah setan telah diketahui selama bertahun-tahun, tak seorang pun yang mengakui secara terbuka bahwa mereka adalah penganut Satanisme. Satanisme pertama kali muncul dalam gerakan teratur dan rapi adalah di tahun 1960-an di Amerika Serikat. Organisasi ini pertama kali terbentuk pada tanggal 31 April 1966 di California, dengan pendirinya yaitu Anton szandor LaVey yang juga menyatakan dirinya sebagai panglima tertinggi.

Ciri penganut satanisme di jaman modern ini sangat jelas. Mereka semuanya tidak mengakui adanya Tuhan dan semua mahluk gaib. Mereka mencintau semua yang duniawi dan yang berbau materialistis. Mereka hanya mempercayai kebendaan belaka. Oleh karena itu kaum ini juga walaupun menamakan dirinya “Satanis” atau Satanic, tapi mereka tidak mengakui bahwa setan itu ada!

Meskipun disebut penyembah setan, namun mereka tidak mengakui adanya setan. Setan dalam bentuk roh, atau pun wujud tidak mereka yakini. Mereka hanya menganggap dan meyakini setan sebagai suatu simbol atau lambang semata. Lambang permusuhan terhadap agama yang eksis, dan simbol kekerasan hati para pengikut satanisme tersebut.

Satanisme, boleh juga dikata sebagai suatu “agama atau kepercayaan” yang meniadakan Tuhan. Tak mengenal adanya Tuhan. Mereka tidak percaya adanya Allah, malaikat, surga, neraka, iblis, setan, roh jahat, roh baik, roh halus, peri, atau mahluk gaib apapun. Mungkin mereka merasa, diri merkalah setan itu yang sesungguhnya, bukan sesuatu di luar diri mereka.

Satanis bersifat Atheis, Otodeis: Kami menyembah diri kami sendiri…..

Satanisme adalah materialistis….

Satanisme mementingkan kebendaan…..

Satanisme adalah lawan dari agama….

Singkatnya, aliran ini adalah bersifaat kebendaan dan tak mengenal Tuhan. Sudah tersebar sejak abad ke-19.

Hati-hatilah menghadapi aliran ini di abad modern saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun