Lari Telanjang Telanjang Bulat
Olimpiade yang kita kenal sekarang sebenarnya merupakan kelanjutan dari Olimpiade Purba dua ribu tahun yang lalu. Aneh tapi nyata, olimpiade berasal dari kebiasaan orang Yunani untuk mengadakan lomba lari dalam rangka pemakaman jenazah. Seusai pemakaman seorang tokoh, para sahabat dan kerabat melalkukan lomba lari sebagai penghormatan kepada almarhum. Seiring berlalunysa waktu lomba lari dilakukan sebagai ibadah kepada Dewa Zeus (pemimpin para dewa). Menurut beberapa buku sejarah, Olimpiade pertama terjadi pada tahun 776sM sebagai bakti kepada Dewa Zeus.
Perlombaan lari disebut Olimpiade karena diadakan di kaki Gunung Olimpus di Yunani. Mula-mula cabang olah raga yang dipertandingkan hanya lari jarak dekat. Kemudian ada lari jarak jauh. Cabang-cabang olah raga lain menyusul dalam tahun-tahun kemudian.
Ada beberapa hal yang menarik tentang Olimpiade Purba ini. Hanya laki-laki yang boleh menjadi atlet. Mereka harus tinggal di asrama selama sepuluh bulan. Yang pertama-tama dilatih adalah disiplin dan ketaatan. Jumlah dan jenis makanan dibatasi secara ketat. Selama masa karantina itu para atlet tidak boleh berhubungan dengan masyarakat luar. Dalam dokumen yang ditulis pada tahun 100 Epictus menulis, “Apa kamu betul mau jadi atlet? Aoa kamu tahan menjalani semua derita? Apa kamu tahan lapar? Apa kamu mau menaati semua perintah pelatih?”
Juga yang menarik bahwa selama pertandingan semua atlet telanjang bulat, betul-betul telanjang bulat! Mereka membalur sekujur tubuhnya dengan minyak zaitun. Maksudnya supaya tahan terhadap cuaca panas atau dingin dan supaya otot-otot tampak mengkilap dan menonjol.
Hadiah apa yang diterima para atlet? Hanya sebuah mahkota terbuat dari tangkai daun zaitun yang sama sekali tidak mempunyai nilai uang. Tujuannya memang bukan untuk keuntungan bendawi, melainkan pencapaian prestasi. Oleh sebab itu, sebelum bertanding para atlet bersumpah bahwa motivasi mereka bukanlah untuk mendapat keuntungan. Mereka juga bersumpah untuk bertanding secara jujur.
Akibat berbagai perang dan pergeseran politik Olimpiade Purba mengalami banyak perubahan. Berbagai budaya juga memberi pengaruh. Pernah kecurangan dan kekerasan menjadi lazim dalam pertandingan. Akibatnya, Olimpiade pada tahun 393 menjadi Olimpiade Purba terakhir. Baru tahun 1896 dihidupkan lagi Olimpiade di Athena yang akhirnya menjadi tradisi sampai sekarang sebagai Olimpiade Modern.
Ada satu lagi peraturan Olimpiade Purba yang belum disinggung di sini. Perempuan dilarang menonton! Buku-buku sejarah tidak menjelaskan apa sebabnya wanita dilarang menonton atlet yang berlari telanjang bulat ini. Mungkin supaya para atlet ini jangan lari terbirit-birit pulang ke rumah lalu bersembunyi karena malu. Siapa yang tidak malu lari telanjang bulat ditonton cewek-cewek dan tante-tante yang tertawa cekikikan? (MA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H