Mohon tunggu...
Anna Maria
Anna Maria Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer | Teacher | Heritage Lover | Kebaya Indonesia

Love my life, my family, my friends, my country, my JESUS CHRIST

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sanggahan Ulang Transaksi Kartu Kredit Bank Mandiri

29 Januari 2016   16:15 Diperbarui: 29 Januari 2016   16:27 2774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Anda terlalu fokus menuduh saya berbohong dan gencar menagih saya, tetapi Anda membiarkan pelaku berkeliaran. Atau mungkin saya nasabah yang tidak berharga untuk Anda?

Mengapa Anda begitu tega memaksa saya mengecek ke toko sendiri, padahal saya tidak pernah melakukan transaksi jadi jelas saya tidak tahu tokonya. Salah satu yang akhirnya saya cek berdasarkan tanda bukti transaksi yang CS berikan kepada saya ketika datang ke Bapindo Plaza.

Tanda tangan jelas sangat berbeda dengan yang tertera di identitas dan kartu saya. Mau bilang tergantung kasir yang acc? Saya mau aktivasi kartu karena jaminan keamanan. Mengapa Anda membiarkan kejadian tersebut dan sekarang Anda malah memaksa saya bayar?

Dari tanda bukti transaksi dari CS, saya akhirnya cek ke toko sesuai alamat tertera. Saya pun menerima bukti dari toko, bahwa identitas pembeli bernama pria yang tidak saya kenal,(apa Anda ingin saya mengejarnya juga?). Ketika saya menelepon untuk melaporkan bukti, saya diacuhkan oleh CS dengan menyebutkan berkali-kali jumlah dan nama-nama toko yang tidak saya tahu itu dimana, tanpa memberikan kesempatan saya berbicara. Sopan sekali CS Anda.  

Bukti penolakan sanggah transaksi yang sampai hanya satu dari semua sanggah transaksi yang saya ajukan. Itupun saya dapatkan ketika saya datang ke Card Center Bapindo Plaza, sesudahnya saya dialihkan ke Menara Mandiri Thamrin.

Saya pun menjelaskan kronologi tak diacuhkan, saya jelaskan juga kondisi ekonomi keluarga kami yang sedang bangkrut, tetap Anda bilang harus bayar. Ditertawakan CS Anda karena saya bilang memang menunggu pin setelah aktivasi, diacuhkan, dicurigai, diteror telp ke saya dan keluarga, didatangi debt colector berulang kali.

Jadi, seperti apakah kondisi ekonomi Bank Mandiri sehingga saya melaporkan diri sebagai korban kejahatan kartu kredit, sampai saya menangis tidak sanggup bayar di hadapan debt collector dan colection kalian, malahan Bank Mandiri terus menekan saya untuk membayar?

Saya jadi tekanan jiwa berurusan dengan Anda, ini serius. Karena saya bingung harus berbuat seperti apalagi membuktikan diri saya benar di hadapan Anda.

Hal ini merugikan saya, karena saat ini saya harus menjadi tulang punggung keluarga, tetapi tidak bisa ekspansi bisnis karena nama saya tercoreng di BI.

Saya trauma menggunakan layanan Bank Mandiri, padahal saya sebagai nasabah Anda di tabungan debit sejak 2008, dan pernah memiliki 2 tabungan debit (silver dan bisnis), dan sebagai nasabah TRM. Ini pertama kalinya saya menggunakan kartu kredit yang disodorkan dari Anda (tanpa pengajuan). Silahkan cek rekam jejak saya sebagai nasabah Mandiri apakah pernah bermasalah?

Saya akan menutup tabungan saya di Mandiri. Seharusnya Anda menyesal, karena CS yang saya tanyakan tentang penutupan tabungan dan perihal kartu kredit tidak ada reaksi wajar kehilangan 1 nasabah. 1 nasabah akan membawa 12 nasabah lain, tergantung dari pelayanan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun