Kami bertiga, yakni bersama adik kandung Carter Moningkey sebagai driver utama, serta Mami (Sophia Moningka usia 80 tahun). Kami memulai pengalaman perjalanan darat dengan kendaraan roda empat, dari Kota Tondano Minahasa menuju kota Makassar Sulawesi Selatan melalui empat provinsi yang luas.
Melintasi pulau Sulawesi, semakin menambah kecintaanku akan tanah kelahiranku Sulawesi. Ada lima provinsi yang kami lewati, Provinsi Sulawesi Utara (Prov. Sulut), Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Tengah (Prov. Sulteng), Provinsi Sulawesi Barat (Prov. Sulbar), Â dan Provinsi Sulawesi Selatan (Prov. Sulsel).
Pengalaman yang tentunya tak terlupakan. Selama melintasi pulau terbesar keempat di Indonesia ini, daku berupaya agar dapat terhubung dengan sikon kelas kuliah. Walaupun kadang daku harus mematikan video-ku karena tentunya akan mengganggu Dosen saat mengajar jika gambarku tidak stabil.
Alasan daku berkeputusan untuk memilih jalan darat, sebab daku ingin orangtuaku terutama ibu dapat menikmati pemandangan yang baru setiap harinya dibandingkan dengan kesehariannya selama ini.
Hal ini, akan membantunya untuk tetap survive di usianya yang sudah genap 80 tahun (04 November 2023). Duh, daku ingin menangis jika ingat betapa baiknya Tuhan Yesus yang kupercayai, bahwa Dia setia dan memberikanku kesempatan untuk merawat dan mengawal ibuku diusianya yang senja.
Sambil kuliah, daku menyusun daftar rencana kegiatan perjalananku. Sebelumnya, daku berkonsultasi dengan Ibu, apakah beliau bersedia untuk lewat jalan darat dan ibuku mengiyakan. Terimakasih, daku memiliki orangtua yang mendukungku seratus persen. Daku bersyukur, orangtuaku adalah tempat daku bertukar pendapat.
Walau semakin waktu bergulir, daku memperhatikan kemunduran fisik karena usia uzur yang ibuku alami. Tuhan tetap setia. Sesuai dengan janji Tuhan dalam Alkitab (Kitab Utama) Yesaya 46:3-4 "Sampai masa tuamu, Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu". Iya, nyatanya ibuku masih kuat menapaki puluhan anak tangga di belakang gedung rektorat Unhan RI di Sentul Bogor, saat wisuda anaknya.
Sambil mengikuti pelajaran kelas secara online, daku mencari tips dan trik ketika akan melakukan perjalanan. Daku mulai mengatur keuanganku, beruntung, daku memiliki tabungan simpanan koperasi kantor sehingga saat keberangkatan daku memiliki anggaran yang cukup. Daku menyusun semua tindakan yang harus dilakukan untuk perjalanan jauh. Â
I'm a Strong Women
Everythings that's hit me in my life,
I've dealt with on my own
I've cried myself to sleep
Picked myself back up and wiped my tears
I have grown from things that were meant to break me
I get stronger by the day and have God Jesus Christ to thank for that!
      Sambil berdoa, menceritakan hal ini kepadaNya, daku mulai menulis rute perjalananku yang melukiskan ada jarak tempuh 2.542 kilometers. Mulai rute dari kota Manado ke arah kota Makassar.
Kota Marisa sebagai check-point awal, ada jarak sepanjang 496 kilometers dengan perkiraan tempuh sebelas jam dua puluh lima menit, berkendaraan. Namun, dari keseluruhan rute perjalanan ini, yang paling membuat kuatir adalah ketersediaan solar di sepanjang rute perjalanan. Sebab walaupun mobil sedan, kendaraanku mengandalkan solar sebagai BBm nya.
Setiap penginapan di kota-kota yang menjadi check-point, daku hubungi melalui panggilan telpon. Bahkan daku berencana menghubungi kantor cabang Pertamina yang merangkul wilayah Sulawesi untuk antisipasi keterbatasan stok solar. Ternyata, kekuatiranku ini tidak terbukti, sebab sepanjang garis jalur pulau Sulawesi tersedia pula pangkalan-pangkalan BBM Pertamina yang menyediakan solar. Thanks, God!