Komandan memerintahkan saya untuk mengatasi masalah ini. Apa yang terjadi waktu itu, saya juga agak gentar sedikit. Karena setahu saya, mereka termasuk orang yang temperamennya sangat tinggi, masyarakat Libanon. Yang saya lakukan pertama kali adalah berlutut berdoa di kamar, saya bilang: "Tuhan, tolong saya, beri hikmah, bagaimana untuk bicara kepada wartawan Libanon Selatan".
Karena pasti dia datang dengan emosi karena komplain. Namun pada akhirnya, mengalir begitu saja pembicaraan. Waktu pertama kali, mereka bertemu saya, mungkin mereka tidak sampai hati. Karena perawakan badan saya yang kecil, dan saya mendatangi mereka dengan senyuman. Orang Manado bilang 'Dapa sayang!'. Kasihan. Tidak jadi, mereka marah.
Saya hanya sampaikan bahwa anggota hanya melaksanakan tugas. Mereka harus memberikan laporan ke atas. Tapi kalau media tidak bekerjasama dengan menunjukkan tanda pengenal, bagaimana mereka akan laporan, ke Atasannya. "Mohon dimaklumi, kami ini hanya melaksanakan tugas supaya negara Anda aman. Saya sudah melihat bagaimana perbedaannya negara yang aman, dapat membangun dengan luarbiasa, karena pertahanan keamanan yang terjamin. Dibandingkan dengan negara yang rusuh, tidak aman untuk membangun. Jadi kami hadir disini hanya untuk melaksanakan tugas", kata saya kepada Media lokal. Jadi hingga kini, terjalin komunikasi yang baik dengan wartawati media Libanon Selatan. Â
*Yang paling terakhir, adakah harapan Anda bagi Nona-nona Sulut?*
Ini merupakan pertanyaan kehormatan buat saya. Karena saya bukan yang nomor satu. I am not the number one. Ada banyak juga Wara2 yang berhasil sukses diberbagai lini kehidupan, dan saya bersyukur diberi kesempatan wawancara. Luar biasa kecintaan kepada daerah saya Minahasa dan Sulawesi Utara.
Saya rindu begitu banyak wanita2 yang bisa maju lagi bahkan lebih lagi daripada saya. Buka cakrawala dengan banyak membaca. Saya memang hobi membaca, sebab sejak kecil saya selalu ke Perpustakaan, Mami saya pegawai Perpustakaan daerah di Tikala Manado. Jadi ketika banyak membaca, banyak informasi.
Kedua, adalah andalkan Tuhan dalam setiap kegiatan, jangan pernah lupakan Tuhan. Karena Dia adalah terang yang menerangi jalan kita. Kita manusia berkehendak tapi Tuhan yang menentukan. Selalu kita serahkan kepada Tuhan, tapi jangan lupa upaya kita sebagai manusia tetap harus ada kerja keras dan upaya. Terimakasih.
"Terimakasih, Mayor Michiko buat waktunya. Kita harapkan, apa yang kita sharing-kan, pagi ini akan bermanfaat bagi wanita-wanita Sulawesi Utara", tandas Marthen mengakhiri wawancara di Smart Morning Post Radio Smart FM Manado, Sulawesi Utara selama 30 menit, Senin pagi (16/08/2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H