Mohon tunggu...
Michelia oktafiana suryani
Michelia oktafiana suryani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa/pelajar

hobi saya memancing dan jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Kompos di Desa Kaligawe

9 Juli 2024   12:26 Diperbarui: 10 Juli 2024   09:21 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahan baku pembuatan pupuk kompos

Abstrak

Pengolahan sampah atau limbah rumah tangga merupakan suatu cara sederhana yang dapat berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Salah satunya yaitu dengan cara memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos. Tujuan dari diadakannya sosialisasi ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk. Metode yang di gunakan pada sosialisasi ini adalah pendekatan interaktif yaitu melalui komunikasi langsung dengan masyarakat. Pembuatan pupuk kompos terbukti dapat mengurangi limbah rumah tangga.

Keywords: limbah rumah tangga, pupuk kompos, pengolahan sampah.

Pendahuluan

Pupuk kompos merupakan pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup seperti pelapukan sisa tanaman. Sedangkan pengomposan atau pengolahan pupuk merupakan suatu metode untuk mengkonversikan bahan-bahan organik menjadi bahan yang lebih sederhana dengan bantuan aktivitas mikroba (Naufa, et al., 2023).

Pengolahan sampah atau limbah rumah tangga merupakan suatu cara sederhana yang dapat berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos ini dapat meningkatkan kesuburan bagi tanaman, serta dengan memanfaatkan pupuk kompos masyarakat dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berpotensi merusak struktur tanah, mencemari lingkungan, dan kesehatan manusia (Muliana, et al., 2023).

Kesadaran masyarakat setempat dalam mengolah sampah masih rendah, mayoritas masyarakat membuang sampah dengan cara dibakar. Hal tersebut dapat mencemari udara dan merusak kesuburan tanah serta mengurangi kadar air dalam tanah. Sehingga air tidak dapat terserap oleh tanah yang menyebabkan kesuburan tanah dan mikroorganisme didalam tanah akan berkurang yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak maksimal (Muliana, et al., 2023).

follow my social media

Mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Oleh karena itu, dilakukan sosialisasi mengenai pengolahan dan pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos.

Terdapat beberapa jenis limbah organik yang dapat digunakan sebagai pupuk kompos seperti dedaunan kering, sisa sayuran, makanan yang sudah membusuk, nasi basi, kulit telur yang hancur, dan serbuk gergaji yang bersih, tidak mengandung bahan kimia. Sampah-sampah tersebut dapat diolah menjadi pupuk kompos serta dapat membantu mengurangi limbah rumah tangga yang terlalu banyak, selain itu dengan pembuatan pupuk kompos ini dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada tanaman (Nalhadi, et al., 2020).

Disamping itu perlu adanya pengolahan limbah rumah tangga sederhana yang dapat diterapkan untuk mengolah limbah rumah tangga menjadi bahan yang di manfaatkan untuk masyarakat sekitar misalnya dibuat produk berupa pupuk kompos yang nantinya bisa digunakan untuk tanaman-tanaman di sekitar rumah.

Tujuan sosialisasi ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang limbah organik menjadi pupuk kompos dan pemanfaatannya. Sehingga diharapkan masyarakat dapat menerapkannya dengan baik serta dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Metode 

Program Kerja KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dilakukan di Kelurahan Kaligawe, peserta kegiatan sosialisasi pupuk kompos yaitu masyarakat desa kaligawe. Metode yang digunakan pada saat sosialisasi adalah pendekatan interaktif melalui komunikasi lansung dengan masyarakat. Materi yang disampaikan berupa pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos. Serta mempraktekan pembuatan pupuk kompos secara langsung. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan adalah pisau, galon bekas, limbah sayuran atau limbah sisa makanan, nasi basi, air tajin, tanah humus. Sosialisasi ini diharapkan dapat membantu mengurangi permasalahan limbah rumah tangga.

Pada gambar di atas menunjukkan alat dan bahan pembuatan pupuk kompos. Bahan-bahan tersebut terdiri dari limbah rumah tangga seperti sisa sayuran, kulit buah dan bahan organik lainnya. Menurut Muliana et al. (2023), Limbah rumah tangga yang digunakan sebagai bahan kompos juga bisa berupa kertas, tisu, kardus, cangkang telur, maupun daun-daun kering disekitar pekarangan rumah. Kemudian bahan lain yang digunakan adalah air tajin dan sedikit tanah/media tanam tanah. Alat yang digunakan yaitu pisau dan galon bekas. Air tajin berfungsi sebagai nutrisi karena mengandung beberapa jenis bakteri yang bermanfaat bagi tanaman, dan juga dapat merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan khususnya pertumbuhan akar, batang, dan daun (Bram, 2022). Berperan dalam pembentukan zat hijau daun klorif yang sangat penting untuk melakukan proses fotosintesis. Sedangkan penambahan tanah dari lingkungan sekitar juga berfungsi dalam menambahkan mikroba-mikroba tanah yang turut berperan dalam proses pembuatan pupuk kompos. Adapun proses pembuatan pupuk kompos sebagai berikut : Siapkan galon bekas yang telah diberi lubang dibagian bawahnya, untuk tempat pengeluaran gas pada saat proses fermentasi, kemudian masukkan tanah humus yang digunakan sebagai media pengurai sebanyak ¼ wadah, setelah itu masukkan limbah rumah tangga yang digunakan sebagai kompos. Serta masukkan air tajin dan nasi basi sebanyak 550 mL, ulangi langkah 2 dan 3 hingga wadah penuh, kemudian tutup wadah/galon bekas untuk selanjutnya disimpan, simpan selama 1 bulan dan dilakukan pengadukan untuk mempercepat proses. Semakin lama proses penguraian maka kualitas pupuk yang dihasilkan akan semakin baik. Ditutup kembali wadah setelah dilakukan pengadukan. Pupuk organik siap untuk digunakan sebagai pupuk tanaman. Untuk Pengaplikasian pupuk kompos ini bisa ditanaman hias di taburkan di bagian atas tanah tanaman hias bisa juga di tambahkan di tanaman sayuran dan tanaman lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN  

Perkembangan Hasil pupuk kompos selama 1 bulan sebagai berikut:

Pupuk kompos setelah 1 minggu, lihat kembali pada pupuk kompos yang sudah di buat. cek apakah daunnya sudah mulai membusuk setelah itu aduk pupuk kompos yang telah di buat dan tutup kembali. Pada minggu ke 2 lakukan pengadukan kembali dan cek tekstur pupuk apakah daunnya sudah mulai hancur. Pada minggu ke 3 di lakukan pengadukan kembali dan pupuk sudah mulai menyatu tanah dan ada beberapa yang belum terurai. Pada minggu ke 4 pupuk sudah berbentuk tanah dan bisa digunakan. Waktu pengomposan juga berpengaruh terhadap kualitas kompos semakin lama penguraian semakin baik (Ismaya, 2012). Untuk proses pembuatan pupuk kompos ini paling cepat 3 minggu dan untuk paling lama 1 bulan.

Hasil pelaksanaan sosialisasi ini menunjukkan dampak positif bagi masyarakat di desa kaligawe. Masyarakat yang mengikuti sosialisasi pembuatan pupuk kompos, yakni mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pengelolaan limbah rumah tangga yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan pupuk kompos. Selain itu, masyarakat juga mendapatkan keterampilan praktis dalam mengolah limbah rumah tangga menjadi bahan yang berkualitas, yakni pupuk kompos. Dengan menghasilkan pupuk kompos, masyarakat dapat menggunakan dan memanfaatkan kompos ini untuk keperluan pertanian maupun kebun di sekitar rumah. Sehingga dapat meminimalisir penggunaan pupuk kimia yang dapat merusak struktur tanah. Selain mendapatkan manfaat langsung berupa pengetahuan pembuatan pupuk kompos, melalui kegiatan sosialisasi ini, dapat berdampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan pengelolaan limbah rumah tangga yang lebih baik, lingkungan desa menjadi lebih bersih dan sehat. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga dan penggunaan pupuk kompos, diharapkan sosialisasi ini dapat menjadi contoh yang menginspirasi dan dengan adanya pembuatan pupuk kompos ini terbukti dapat mengurangi limbah rumah tangga yang dibakar.

SIMPULAN DAN SARAN

Kegiatan sosialisasi tentang pemanfaatan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk di Desa Kaligawe telah berhasil dilakukan sesuai dengan rencana sebelumnya. Para peserta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pemanfaatan limbah organik rumah tangga dalam pembuatan pupuk organik dan juga memberi pengertian kepada peserta yang hadir tentang menjaga lingkungan sekitar agar tidak tercemar. Para peserta berminat untuk membuat pupuk organik secara mandiri dan memanfaatkannya untuk tanaman yang ada di lingkungan rumah.

DAFTAR PUSTAKA

Ashlihah, Mega Mufidatul Saputri, & Ahmad Fauzan. 2020. Pelatihan Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Organik menjadi Pupuk Kompos. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian, 1(1), 30-33.

Bram, D. 2022. Pengaruh Air Tajin Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.). Jurnal Agroteknologi, 11(1), 45-52.

GH, Muliana., Arsal, A. F., Lismayani, A., Sadriani, A., & Adminira, Z. 2023. Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Rumah Tangga bagi Masyarakat di Desa Tritiro Kec. Bontotiro Kab. Bulukumba. ININNAWA: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 174.

Miswar, D., Bernando, S., Prayoga, A., Ayu Wulandari, N., Eka Yasami, I., Mila Prambudiningtyas, D., Agung Laksono, K., & Albertine Hutauruk, G. 2021. PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DARI LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI DESA GEDUNG HARAPAN, KECAMATAN JATI AGUNG, LAMPUNG SELATAN (Vol. 1).

Naufa, N. A., Pangestuti, R. S., & Rusham. 2023. Pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos di Desa SumberSari. Jurnal An-Nizām: Jurnal Bakti Bagi Bangsa, 2(1).

Nurkhasanah, E., Candra Ababil, D., Danang Prayogo, R., Damayanti, A., Keolahragaan, I., Ilmu Keolahragaan, F., & Negeri Semarang, U. 2021. Pembuatan Pupuk Kompos dari Daun Kering. Jurnal Bina Desa, 3(2), 109–117.

A. Ismaya., N. S. Indrasti, A. Madu. 2012. Faktor rasio C/N awal dan laju aerasi pada proses co-composting bagasse dan blotong, J. Tek. Ind. Pert., 22(3), 173-179.

Nalhadi, A., Syarifudin, S., Habibi, F., Fatah, A., & Supriyadi, S. 2020. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik. Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun