Mohon tunggu...
Michelle Sonda
Michelle Sonda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bio

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Leader Diharuskan Peka terhadap Kesiapan Follower

27 Desember 2021   03:36 Diperbarui: 27 Desember 2021   06:16 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Leader tidak akan terlepas dari follower, seorang leader menjadi orang yang harus diikuti oleh follower. Minimal seorang leader memiliki 3 follower. 

Pada perusahan yang berkapasitas besar pastinya followernya banyak, dapat ratusan bahkan ribuan. Banyaknya follower yang mengikuti leader, maka seorang leader harus dapat menyusun dan mengatur para follower agar follower dapat memberikan hasil pekerjaan yang maksimal. Oleh karena itu leader harus peka terhadap kesiapan dari follower.

Dikutip dari buku terbaru Richard L.Daft dengan judul The Leadership, terdapat 4 gaya yang dapat digunakan leader untuk mengkombinasikan dengan status kesiapan dari follower, yaitu Low Readiness Contingency, Moderate Readiness Contingency, High Readiness Contingency, dan Very High Readiness Contingency

Gaya pertama adalah Low Readiness Contingency, ketika leader melihat seorang follower yang menunjukkan level kesiapan yang sangat rendah, leader harus menggunakan directing style. Directing style adalah leader mengarahkan dengan memberitahu seorang follower. 

Leader harus lebih memperhatikan follower ini, dengan memberitahu apa yang harus dilakukan oleh follower, bagaimana cara untuk melakukannya serta menentukan jadwal.

Gaya kedua adalah Moderate Readiness Contingency, ketika leader melihat seorang follower yang menunjukkan level kepercayaan diri, kemampuan dan juga kemauan untuk belajar namun mereka kurang memiliki keterampilan serta pengalaman, leader harus menggunakan coaching style. Coaching style adalah penjelasan keputusan yang diberikan oleh pemimpin serta penjelasan tugas follower, dimana leader tidak hanya memberikan arahan dan instruksi saja.

Gaya ketiga adalah High Readiness Contingency, ketika leader mempunyai follower yang berpendidikan, terampil serta memiliki pengalaman namun masalahnya follower merasa insecure dalam kemampuan mereka. Adanya dorongan leader sangat diperlukan pada saat ini. Tugas dari leader adalah memandu ke arah pengembangan follower serta dapat bertindak sebagai sumber dari bantuan dan juga nasihat untuk follower.

Gaya keempat adalah Very High Readiness Contingency, follower yang memiliki tingkat kemampuan, kepercayaan diri, kesiapan yang tinggi serta pengalaman dan juga bertanggung jawab atas tugas dan perilaku mereka. Leader dapat menggunakan entrusting style yaitu memberikan wewenang yang cukup dan tujuan umum agar follower dapat melakukan tugas sesuai dengan keinginan mereka. Contoh profesi yang termasuk dalam gaya ini adalah profesional yang berpendidikan tinggi seperti pengacara, profesor perguruan tinggi.

Banyaknya tipe dan gaya dari follower membuat seorang leader harus peka dengan follower sehingga dapat memaksimalkan kinerja follower dan berhasil menggapai tujuan dari perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun