musik yang berasal dari Korea Selatan yang dipengaruhi oleh berbagai genre musik seperti hip-hop, EDM, jazz, dan rock. Hampir setiap hari berita atau musik baru bertambah dan berkembang dari para grup idola K-Pop. Super Junior, Girls' Generation, Red Velvet, EXO dan NCT merupakan nama-nama besar yang dinaungi oleh salah satu agensi terbesar di Korea Selatan yaitu SM Entertainment serta masih banyak nama-nama besar lainnya yang bernaung dibawah agensi tersebut.
Korean pop atau yang biasa dikenal dengan K-Pop merupakan genreSM Entertainment didirikan pada tahun 1989 oleh Lee Sooman yang dikenal sebagai sosok ayah oleh para idola SM Entertainment. Lee Sooman merupakan pria yang lahir di Seoul pada 18 Juni 1952. Pria yang berusia 69 tahun tersebut merupakan lulusan dari salah satu universitas terbaik di Korea Selatan yaitu Seoul National University.
Pada tahun 1972, Lee memulai karirnya sebagai penyanyi dengan merilis beberapa lagu seperti "Happiness" dan "One Piece of Dream". Selain itu, Lee juga memiliki pekerjaan lain yaitu DJ dan pembawa acara di televisi.
Namun, pada awal tahun 1980, Lee memilih untuk meninggalkan dunia hiburan Korea Selatan dan pindah ke California untuk menempuh pendidikan master. Hal tersebut dikarenakan Lee merasa putus asa untuk melanjutkan karirnya di industri musik akibat adanya kebijakan tentang sensor media yang membatasi kegiatan band heavy metal yang dimiliki Lee.
Di Amerika Serikat, Lee mempelajari idola yang sedang hits pada era itu, salah satunya adalah Michael Jackson. Hal tersebut menginspirasi Lee untuk membuat idola Korea Selatan menjadi seperti idola Amerika Serikat sehingga Lee merencanakan bagaimana musik pop Korea Selatan digarap menjadi lebih modern.
Pada 1985, Lee kembali ke Korea Selatan dengan tujuan membawa terobosan baru untuk industri music Korea Selatan. Setelah tiba, Lee kembali bekerja sebagai DJ dan pembawa acara di televisi lokal. Empat tahun kemudian, Lee mendirikan SM Studio di Seoul dengan uang hasil kerja kerasnya.
Pada tahun 1990, SM Studio mengembangkan sistem "in-house" yaitu pelatihan talent yang bertujuan untuk menunjang aspek karir para idola yang direkrutnya. Dan pada 1995. SM Studio resmi berganti nama menjadi SM Entertainment dan sistem pelatihan yang dikembangkan oleh SM Entertainment berhasil menciptakan penyanyi dan grup idola yang terkenal pada era 1990-an.
Setelah sukses dengan grup idola, idola-idola K-Pop naungan SM Entertainment lainnya sukses menjadi grup idola di Korea Selatan dan di luar negeri seperti Super Junior dan Girls' Generation. Karena hal tersebut, Lee diberi gelar sebagai "President of Culture" dan SM Entertainment sukses menjadi salah satu dari tiga agensi raksasa di bidang hiburan Korea Selatan dan mempertahankannya hingga saat ini.
Tidak hanya itu, nama Lee Sooman juga berhasil menembus "Variety 500" selama 4 tahun berturut-turut pada tahun 2017 hingga 2020 dan menjadi satu-satunya orang Korea Selatan yang terpilih. "Variety 500" sendiri adalah daftar 500 pemimpin berpengaruh yang memimpin pasar media global berdasarkan pencapaian selama setahun terakhir. Â
Menurut Variety, Lee sebagai pelopor K-Pop, terus membentangkan sayapnya di dunia hiburan melalui SM Universe dan telah menjadi pemimpin industri dengan kesuksesan besar di Asia dan Amerika Serikat. Lee juga membuktikan kesuksesannya dengan menjadi orang Korea Selatan pertama yang memenangkan '2016 Asia Game Changer Awards' sebagai pengakuan atas promosi budaya pop Korea ke dunia dan mengubah industry budaya global dengan Korean Wave.
Dengan demikian sosok Lee yang kreatif dan inovatif membuat beliau menjadi pemimpin yang sukses memimpin SM Entertainment. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H