Mohon tunggu...
Michelle S Gunawan
Michelle S Gunawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Enjoy reading!

Selanjutnya

Tutup

Humor

Teman Bukan Sekedar Teman

3 Juni 2022   13:41 Diperbarui: 3 Juni 2022   13:46 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata "pahlawan" biasanya identik dengan seseorang yang telah berbuat banyak atau bahkan berani berkorban bagi negara dan sesama manusia. Pemahaman seperti itu tentu saja benar, karena menjadi seorang pahlawan tidaklah mudah atau instan. Ada banyak proses yang perlu dihadapi dahulu oleh seseorang untuk dikenal atau disebut sebagai pahlawan. 

Namun, kita perlu ingat juga bahwa definisi pahlawan tidak selalu merujuk kepada seseorang yang sudah terkenal saja, melainkan di lingkungan sekitar kita juga banyak yang bisa dikatakan "pahlawan". Oleh karena itu, saya akan membagikan kisah salah satu sosok yang saya anggap sebagai pahlawan dalam hidup saya.

"Ada banyak alat tulis bagus dalam kotak pensil, namun hanya akan ada satu yang kamu pilih dan pastinya itu yang terbaik," sebuah pepatah yang pernah saya dengar dan akan selalu saya ingat. Dimana memiliki makna yang sama dengan, "terdapat banyak teman yang baik dalam hidup, namun akan ada seorang teman yang paling berarti di dalam hidup kita". 

Di karya ini saya ingin menceritakan tentang salah satu teman dekat saya, yang saya anggap juga sebagai pahlawan dalam hidup saya. Dia adalah Caroline Glory Manurung, lahir pada tanggal 12 Juni 2005 dan bersekolah di sekolah yang sama dengan saya sejak SMP.

Sejak awal masuk SMP, saya merasa sudah tidak punya teman dekat lagi, karena teman dekat saya sewaktu SD memilih untuk pindah sekolah. Di satu sisi saya merasa sangat sedih dan takut untuk masuk SMP. Sampai di hari dimana pengenalan anak baru dimulai. 

Saat itu, saya melihat ada anak baru yang dikuncir dua dan badannya lebih pendek dari saya, namun tidak untuk sekarang dia sudah lebih tinggi dari saya. Dulu, saya tidak berpikir bisa banyak bicara dengannya, karena dia terlihat sangat kaku. 

Sampai di suatu saat, wali kelas saya menyatukan saya dengan dia untuk menjadi kelompok devosi. Sehingga dari hal tersebut, saya menjadi lebih mengenal dia, dan bahkan menjadi teman dekat dengannya. Pertemanan kita tidak berakhir di kelas 1 SMP saja, tetapi terus berlanjut sampai kelas 3 SMP, karena beruntungnya saya dan Glory terus dipertemukan dalam kelas yang sama sampai lulus SMP.

Selama saya sekelas dengannya, ada banyak hal yang membuat saya senang. Namun, tentu saja pertengkaran dalam persahabatan tetap tidak bisa dihindari. Saya pernah marah dengan Glory karena dia pernah berbohong, sebaliknya Glory pernah marah dengan saya karena saya pernah membantu teman-teman yang lain untuk menjailinya. 

Di masa-masa pertengkaran tersebut, memang tidak mudah untuk dilalui, karena biasanya saya pergi kemana saja selalu bersama dia, namun karena sedang berantem saya harus menjauh darinya, mungkin dapat dikatakan pula dengan istilah jual mahal. 

Disamping pertengkaran tersebut, terdapat banyak pencobaan yang saya hadapi, yang juga dapat mengganggu pertemanna saya dengan Glory. Namun, saya tidak mudah terpengaruh, karena tidak mungkin karena satu hal buruk saja, semua hal baik tentangnya saya lupakan. Begitu juga, kalau dia bisa memaafkan saya, saya pun harus bisa memaafkan dia juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun