Kehadiran virus Covid-19 ini memang tidak ada seorang pun yang dapat menduganya, begitu pula dengan kepergiannya. Saat ini kita hidup di dunia yang yang sama seperti masa lalu kita, namun di situasi yang berbeda. Situasi dunia ini perlahan semakin meredup. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara virtual di rumah masing-masing, pembatasan waktu bagi aktivitas yang dilakukan di luar rumah, dan banyak terjadi pemutusan hubungan kerja bagi para pekerja Indonesia.
Melihat situasi saat ini, kata redup memanglah kata yang paling tepat untuk mendeskripsikannya. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa virus COVID-19 ini telah banyak merebut momen-momen berharga setiap orang. Siapapun pasti tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi, apalagi terjadi dalam jangka waktu yang lama. Namun, hal tersebut justru terjadi di saat ini, dimana virus COVID-19 telah hampir mendiami bumi ini selama 2 tahun. Sehingga sudah begitu banyak waktu emas kita yang terbuang dengan tetap berada di dalam rumah. Begitu pula dengan segala aktivitas yang berkaitan dengan masa depan kita, terpaksa harus dilakukan di rumah atau bahkan ditunda.
Andai saja pandemi ini cepat pergi, pasti akan banyak hal menarik yang dapat saya lakukan. Begitu banyak hal yang ingin saya lakukan, namun karena pandemi ini, semua kegiatan tersebut harus tertunda. Mungkin jika pandemi ini tidak ada, saya bisa melaksanakan perpisahan bersama teman-teman saya di Yogyakarta dan wisuda secara normal.
Kemudian, di akhir tahun mungkin saya bisa pergi berlibur ke Bali atau Singapura bersama keluarga saya, sembari menunggu pergantian tahun. Lalu, akan banyak film yang saya tonton di bioskop bersama keluarga atau bahkan teman-teman saya.
Dan mungkin jika pandemi ini tidak ada serta semua hal tersebut dapat terlaksana, saya dapat mempererat relasi persahabatan saya dengan teman-teman sekolah saya, dan bahkan bisa lebih mengenal satu sama lain lebih dalam. Karena, seperti yang kita ketahui, tidak semua orang dapat kita jadikan sahabat di lingkungan sekolah. Sehingga, terkadang kita hanya berbicara kepada sahabat kita saja setiap masuk ke sekolah, dan hal tersebut justru membuat kita kurang mengenal satu sama lain. Seharusnya, sebagai teman satu perjuangan di lingkungan sekolah yang sama, dapat saling berbaur dan menguatkan satu sama lain.
Oleh karena itu, saya sangat menanti-nantikan semua kegiatan tersebut terjadi dalam kehidupan saya. Jika dibayangkan saja, saya sudah dapat merasakan betapa serunya hal-hal tersebut. Apalagi jika semua hal tersebut terwujud dalam kehidupan nyata saya. Namun, takdir berkata lain, pandemi datang dan sudah hampir mendiami bumi ini dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga belum ada satupun dari kegiatan tersebut yang terlaksana.
Tidak sedikit orang yang menginginkan pandemi ini segera pergi, termasuk saya sendiri. Sebagai manusia kita pasti pernah berpikir bahwa virus COVID-19 ini merupakan musibah yang dapat menghambat perkembangan bangsa dan jati diri kita. Sehingga, tidak sedikit dari kita yang mengharapkan virus COVID-19 ini segera pergi dari muka bumi.
Pemikiran tersebut sangatlah wajar bagi seorang manusia. Selain itu, sebagai manusia kita juga bebas beropini dan mengutarakan keinginan kita. Namun, di sisi lain kita tidak boleh melupakan siapa pencipta alam semesta ini serta diri kita. Perlu diketahui juga, bahwa tujuan kita hidup di dunia ini bukan sekedar untuk bersenag-senang, melainkan untuk menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa, serta menjauhi segala hal yang dilarang oleh-Nya.
Berdasarkan pernyataan tersebut, jika dikaitkan dengan situasi sekarang, yaitu situasi dimana virus COVID-19 sedang merajalela, maka dapat dikatakan bahwa virus COVID-19 ini merupakan salah satu wujud dari kuasa dan rencana Tuhan Yang Maha Esa terhadap kita sebagi umat-Nya.
Oleh karena itu, kita sebagai manusia seharusnya tidak perlu bingung atau bimbang dalam situasi seperti ini, karena yang hanya kita perlu lakukan adalah menjalankan perintah atau rencana-Nya, serta memperkuat iman kita agar kita tidak mudah jatuh ke dalam hal-hal yang buruk yang telah dilarang oleh-Nya.
Namun, perlu diketahui juga, bahwa Tuhan selalu mau mendengar segala permintaan dan permasalahan setiap umat-Nya, sehingga kita sebagai manusia sangat diberi keleluasaan dalam menyampaikan pemohonan atau keinginan kita kepada Tuhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyertakan segala keinginan dan pergumulan kita kedalam doa. Karena doa meruapakan satu-satunya alat komunikasi kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H