Mohon tunggu...
aishvara michelle
aishvara michelle Mohon Tunggu... Mahasiswa - hi'23 umyeah

a comfortable place to pout out my feelings to benefit everyone

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

3 Cara Berpikir Logis untuk Menjalani Hidup Lebih Bahagia

9 Januari 2024   19:39 Diperbarui: 9 Januari 2024   19:52 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah Anda merasa hampa padahal hidup penuh dengan hal-hal yang Anda inginkan? Cara berpikir dapat memengaruhi cara menjalani hidup saat ini. Berpikir logis adalah salah satu landasan kebahagiaan abadi. Kunci kebahagiaan terletak pada cara berpikir Anda, dan kunci ketidakbahagiaan juga terletak pada cara berpikir Anda.

 

Jadi apa itu logika? Apakah berkaitan dengan ilmu, filsafat, atau penalaran? Logika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas tentang kaidah, prinsip, hukum, dan cara atau tata cara memperoleh pengetahuan secara rasional dan akurat. Logika dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok tergantung dari sudut pandangnya. Logika dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan sifat-sifatnya: logika naturalistik (logika natural) dan logika buatan (logika ilmiah).

 

Pengetahuan berasal dari kata Yunani "logos". Meskipun muncul dari kumpulan pengetahuan yang terorganisir secara sistematis dan dapat diverifikasi, filsafat juga berasal dari kata Yunani philosophia (cinta dan kebenaran). Kisah Socrates sebagai bapak filsafat yang mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi cita-cita ilmu pengetahuan. 

Penalaran adalah proses berpikir yang menarik kesimpulan berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang berpikir, merasakan, bertindak, bertindak. Sikap dan tindakannya didasarkan pada pengetahuan yang diperoleh melalui perasaan dan kegiatan berpikir. Berpikir menghasilkan pengetahuan yang berkaitan dengan aktivitas berpikir. Berpikir merupakan suatu proses berpikir yang menarik kesimpulan berupa pengetahuan. Oleh karena itu, berpikir adalah suatu proses berpikir yang melibatkan penggabungan dua gagasan atau lebih untuk mencapai suatu kesimpulan dan memperoleh pengetahuan baru.

Berdasarkan pengertian logika, ilmu pengetahuan, filsafat, dan penalaran mempunyai arti yang berbeda-beda, namun sangat penting untuk memahaminya dan memperoleh makna dari gagasan. Berikut tiga cara berpikir logis untuk menjalani hidup lebih bahagia:

 1. Selalu Memupuk Sikap Skeptis

Salah satu kunci hidup bahagia adalah mempertanyakan segala hal. Anda harus mempertanyakan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup Anda agar tidak bergantung pada naluri Anda. Begitu yakin, Anda menerima kenyataan, namun kemudian tidak perlu terlalu memikirkannya. 

 2. Berpikirlah Secara Mendalam  

Anda dapat berpikir secara mendalam dengan merenung hingga mendapatkan jawabannya. Melatih berpikir kritis melalui pemecahan masalah juga memerlukan pemikiran yang mendalam. Jangan abaikan nasehat dari orang terdekat atau orang yang berpengalaman di bidangnya.

 3. Berpikir Komprehensif 

Anda juga perlu mencari hubungan antar elemen agar bisa mengapresiasi setiap langkah perjalanan, baik sulit maupun menyenangkan. Ini membantu mengurangi stres dan kecemasan. Bayangkan hidup sebagai proses pertumbuhan yang terus berkembang. Hal ini memungkinkan Anda untuk mendekati setiap pengalaman dengan pola pikir terbuka dan belajar serta menerima semuanya dengan hati yang ringan.

Jika Anda benar-benar memahami, mengenali, dan menyadari apa yang sebenarnya terjadi, perubahan pola pikir seseorang tentu akan membuat Anda terkejut. Contoh situasi: Ketika seseorang terpukul dalam hidupnya dan mengingat kembali hal-hal tersebut, bersyukurlah atas semua yang terjadi. Karena dia membutuhkan semua hal ini untuk menjadi salah agar bisa berada di tempat yang lebih baik sehingga dia bisa mencapai kepuasan itu, yang pasti akan dia dapatkan. Pola pikir bisa membuat Anda bahagia, tapi juga bisa menghancurkan Anda sepenuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun