Nama           : Michelle Najani
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 43121120078
Dosen          : Prof. Dr,Apollo Daito, M.Si.Ak
Mata Kuliah    : Kewirausahaan I
Dari sistem persamaan:
3x + 3y + 5z &= 1
3x + 5y + 9z &= 0
5x + 9y + 17z &= 0
Hasil dari persamaan di atas yang di hitung dengan math matrix metode eliminasi nilai yang diperoleh adalah ( x = -2 ), ( y = 3 ), dan ( z = -2 )
Mengurutkan modal dari yang paling murah ke paling mahal, kita dapat menggunakan nilai-nilai yang telah ditemukan. Dalam konteks bisnis, misalnya, ( x ), ( y ), dan ( z ) dapat diinterpretasikan sebagai alokasi modal untuk berbagai kebutuhan atau produk.
Dengan ( x = -2 ), ini mungkin mencerminkan area bisnis yang mengalami kekurangan modal atau membutuhkan penghematan. Hal ini bisa mengindikasikan pengeluaran yang lebih besar daripada pendapatan atau alokasi yang tidak optimal.
Dengan ( y = 3 ), ini bisa menunjukkan area bisnis yang menerima alokasi modal yang cukup baik atau efisien. Bagian ini mungkin memberikan kontribusi yang baik terhadap keseimbangan modal dalam perusahaan.
Dengan ( z = -2 ), ini mungkin menunjukkan area bisnis yang membutuhkan tambahan modal atau investasi. Ada kemungkinan bahwa alokasi modal di bagian ini tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan atau pengembangan yang diinginkan.
.
Jadi apabila di urutkan dari yang termurah adalah sebagai berikut  X
SOAL 2
Dari sistem persamaan:
3x + y - z = 0
-2x + 5y + 4z = -1
3x + 2y + z = 1
Hasil dari persamaan di atas yang di hitung dengan math matrix metode eliminasi nilai yang diperoleh adalah ( x = 1 ), ( y = 2 ), dan ( z = -1 )
Dari bentuk tereduksi ini, kita dapatkan nilai ( x = 1 ), ( y = 2 ), dan ( z = -1 ).
Untuk mengurutkan modal dari yang paling murah ke paling mahal, kita menggunakan nilai-nilai yang telah ditemukan. Dalam konteks bisnis, ( x ), ( y ), dan ( z ) bisa diinterpretasikan sebagai alokasi modal pada berbagai aspek usaha.
Dengan ( x = 1 ), ini mungkin menunjukkan area bisnis yang membutuhkan alokasi modal relatif rendah atau lebih efisien dalam penggunaan sumber daya.
Dengan ( y = 2 ), ini bisa mencerminkan area bisnis yang mendapat alokasi modal cukup besar dan mungkin memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan usaha.
Dengan ( z = -1 ), ini mungkin menunjukkan area bisnis yang mendapat alokasi modal yang cukup besar tetapi mungkin membutuhkan penyesuaian atau pengelolaan yang lebih baik untuk meningkatkan efisiensi.
Jadi apabila di urutkan dari yang termurah adalah sebagai berikut  Z
Perbandingan antara PT Hadi dan PT Madi menunjukkan perbedaan dalam pendekatan bisnis dan alokasi modal. PT Hadi, dengan alokasi modal yang relatif rendah pada variabel seperti x, y, dan z, mungkin mengindikasikan fokus pada efisiensi sumber daya. Di sisi lain, PT Madi, dengan alokasi modal yang lebih signifikan pada variabel x, y, dan z, mungkin menunjukkan penekanan pada pengembangan dan pertumbuhan bisnis yang lebih agresif. Keduanya memiliki strategi yang unik dalam mengelola modal.PT Hadi mungkin lebih terfokus pada efisiensi, sementara PT Madi pada ekspansi dan pertumbuhan yang lebih besar.
Â
Soal 3
 10x2+13x3=10
Hitung angka persamaan kuadrat pada modal PT Nadi:
Persamaan kuadrat memiliki bentuk umum ax2+bx+c=0. Dalam kasus ini, persamaan yang diberikan adalah10, sehingga angka persamaan kuadratnya adalah a=10.
Hitung faktorisasi persamaan:
x2+10/13x10/13=0
Complete the Square:
x2+10/13x10/13=0
Selanjutnya, untuk melengkapi kuadrat, kita tambahkan (b/22)^2 ke kedua sisi persamaan. b=13/10, sehingga (b/2)^2 = (13/20)^2 = 169/400
X2+13/10+169/400169/40013/10=0
x2+10/13x+400/169400/16910/13=0 (x+13/20)2169/400130/100=0
(x+20/13)2400/169100/130=0
(x+13/20)2169+260/400=0
 (x+13/20)2429/400=0
Â
Interpretasi:
Persamaan kuadrat ini bisa merepresentasikan berbagai aspek dalam alokasi modal PT Nadi. Angka persamaan kuadrat 10 mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki tingkat kuadrat tertentu dalam alokasi sumber daya. Dalam konteks bisnis, faktorisasi dan penyelesaian kuadrat lengkap dari persamaan ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana perusahaan mengatur modalnya. Faktorisasi membantu dalam menemukan titik-titik kritis di mana perusahaan mungkin mengalami pertumbuhan atau perubahan signifikan. Sementara itu, penyelesaian complete square membantu dalam menemukan solusi sebenarnya dari persamaan dan memberikan wawasan tentang titik-titik optimal dalam alokasi modal perusahaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H