Dalam dunia usaha yang kompetitif, para  pengusaha harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai matrik keuangan yang dapat membantu mereka mengelola operasional bisnis mereka dengan lebih efisien. Salah satu matrik yang menjadi kunci yang sangat penting adalah Break Even Point (BEP). BEP adalah titik di mana total pendapatan dari penjualan sama dengan total biaya operasional, sehingga bisnis tidak menghasilkan laba atau mengalami kerugian. Pada diskursus Break Even Point ini akan di analisis pada usaha infused water Twinies Infused Water selain itu akan dijelaskan konsep BEP pada bisnis ini bagaimana menghitungnya dan pengimplementasiannya pada operasional  usaha ini.
BEP diartikan sebagai impas, yakni keadaan di mana usaha tidak mendapatkan laba, tapi juga tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, usaha tersebut dikatakan impas apabila jumlah pendapatannya sama dengan jumlah biaya, atau jika laba kontribusi digunakan untuk menutup biaya saja.BEP dapat diukur dalam dua cara utama: dalam jumlah unit produk atau dalam nilai penjualan
Terdapat dua jenis Konsep BEP yang akan dihitung :
Biaya Tetap (Fixed Costs) adalah biaya yang tidak berubah tergantung pada tingkat produksi atau penjualan. Contohnya termasuk sewa, gaji pegawai tetap, dan biaya asuransi.
Biaya Variabel (Variable Costs) adalah biaya yang berubah seiring dengan tingkat produksi atau penjualan. Contoh biaya variabel termasuk bahan baku, biaya tenaga kerja tambahan, dan biaya distribusi
Menghitung BEP dalam Unit: Cara ini mengukur BEP dalam jumlah unit produk yang harus dijual untuk mencapai titik impas. Rumusnya adalah:
BEP (Unit) = Fixed Costs / (Selling Price per Unit - Variable Costs per Unit)
BEP (Unit) = 8.594.000 / (22.000 -- 10.743) = 763 Unit
BEP (Nilai Penjualan) = Fixed Costs / (Variable Costs per Unit / Selling Price per Unit %)
BEP = 8.594.000 / (10.743 / 22.000)
BEP = 8.594.000 / ( 0.48,8)
BEP = Â Rp 17.599.181
Jadi, untuk mencapai titik impas, kami harus menjual sekitar 763 botol infused water  per bulan. Setelah melewati titik impas ini, setiap penjualan infused water  akan memberikan keuntungan. Jika kami menjual lebih banyak dari 763 botol infused water  per bulan dengan total BEP rupiah mencapai Rp17.599.181,usaha kami akan mulai menghasilkan laba.
Â
Analisis Cost-Volume-Profit (CVP) merupakan alat yang berguna dalam merencanakan keuangan dan pengambilan keputusan untuk bisnis, termasuk bisnis Twinie Infused Water. Pada hasil perhitungan CVP akan membantu pengambilan keputusan yang tepat dan akurat dalam memberikan pengaruh yang cukup besar dalam operasional dan perkembangan bisnis. Analisis CVP mendeskripsikan hubungan antara unit yang dijual, biaya, harga jual, dan profit, yang dapat menjelaskan beberapa isu penting dalam pengambilan keputusan manajemen seperti dampak pengurangan biaya tetap total terhadap profit, dampak kebijakan kenaikan harga jual produk terhadap profit, dan lain-lain.
Harga jual per unit infused water : Rp 22,000
Biaya variabel per Unit: Rp 10,743
Biaya tetap bulanan: Rp 8.594.000
Volume penjualan bulanan: Â 800 Pcs
Margin Kontribusi (Contribution Margin)