1.Ini saya contek dari negara lain. Tidak salah kan mencontek hal-hal baik? Sekolah di luar negeri memberikan pendidikan dimana mereka tidak belajar semua materi. Mereka belajara materi pokok seperti sejarah yang tentu saja penting, bahasa, dan matematika. Sisanya mereka bisa memilih materi yang ingin mereka pelajari. Tidak ada UN yang membuat anak gila dadakan. Dan, STOP setiap ujian atau tugas menggunakan KERTAS. Pohon semakin sedikit, cuaca semakin panas karena tidak ada pepohonan. Kalau dari kartun anak yang pernah saya lihat, para guru mengajarkan murid, memberi tugas dengan menggunakan kecanggihan teknologi. Memakai gadget seperti tablet untuk belajar disekolah. Belajar sambil bermain saya rasa itu menarik dan bisa meningkatkan semangat belajar anak. Jika ada tugas bisa cukup dengan mengirim email bukan? Mereka yang tidak tahu jawabannya bisa sekalian belajar dari internet karena mau tidak mau mereka harus membaca materi yang akan mereka kerjakan. Dibimbing oleh tenaga pendidik yang berkualitas, maka murid pun akan lebih berkualitas. Bukan dengan kekerasan, tapi ketegasan. Ingat, tegas dan keras adalah 2 hal yang berbeda.
2.Situs-situs yang di blok baiknya yang berdampak negatif. Jangan semuanya langsung di blok. Itu bisa jadi menunjukkan kemalasan karena tidak ingin ambil pusing dan ribet. Dan, dikarenakan kurikulum 2013 yang berat yang akan membebani anak sekarang, dan demi kebutuhan orang lain untuk tugas atau urusan pekerjaan, baiknya internet itu dipercepat. Karena kami yang memakainya dengan bijak sangat membutuhkan kecepatan internet tersebut.
3.Kartu sehat untuk warga tidak mampu sudah menjadi cara terbaik pemerintah, sayangnya pemerintah tidak tahu, tata cara yang ribet yang membuat kartu itu serasa tidak berguna. Dan tidak semua warga tidak mampu mendapatkannya. Malah salah sasaran, yang kaya yang dapat kartu itu. Sedih kan ya? Banget... kasihan mereka yang ingin berobat tapi dipersulit karena tidak memiliki biaya. Baiknya sih, pemerintah mengalokasikan dana khusus untuk membuat rumah sakit terjamin dan berkualitas untuk warga tidak mampu, dan di tempatkan dilokasi yang strategis. Atau kalau bisa, pengusaha yang uangnya sudah tidak tahu harus disimpan kemana bisa ditingkatkan kesadarannya, dengan investasi amal ibadah untuk kehidupan selanjutnya. Membuat rumah sakit, panti, atau sekolah gratis bagi mereka yang kekurangan.
4.Nah ini nih. Mau bicara soal hukum indonesia. Jangan Cuma di banggakan, di pajang, tapi di laksanakan. Jangan sampai hukum itu malah bisa di beli seenaknya. Seperti para penjahat kelas kakap da koruptor yang dengan tidak adil bisa bebas atau bahkan bisa dikurangi masa tahanannya. Tidak adil jika dibandingkan dengan kasus seorang nenek atau anak kecil yang mencuri buah tetangga karena lapar, butuh uang, tapi bisa dipenjara bertahun-tahun.
Kalau boleh berpendapat, bagi para penjahat seperti koruptor baiknya di hukum mati seperti di negara lain seperti China. Tembak mati saya rasa bisa membuat mereka jera. Tidak sesuai dengan HAM? Apakah beribu masayarakat yang sengsara karena korupsi kalian pikirkan? HAMnya tertindas! Satu orang yang menyengsarakan beribu orang. Itu sebaiknya dipikirkan. Penjahat tidak boleh di maafkan. Hukum di Indonesia ini harus TEGAS!
5.Kemacetan mungkin sudah bukan hal biasa di berbagai titik seperti Jakarta, Puncak dan kawasan liburan lainnya. Cara yang akan di terapkan Pak Ahok saya rasa sudah tepat. Menaikkan tarif parkir sehingga dapat mengurangi pengunjung yang datang sehingga kemacetan dapat berkurang. Karena pernah ada 1 kejadian. Saking macetnya sampai ambulance yang membawa orang sekarat sulit lewat dan lama sampai ke rumah sakit sampai akhirnya orang itu tewas di ambulance. Belibur boleh, tapi apakah kalian tidak belajar dari yang sudah-sudah bahwa lokasi tersebut selalu macet??
6.Untuk masalah seperti kecelakaan, kebakaran, copet, atau kesulitan masayarakt lainnya kadang mereka sulit menjangkau aparat dikarenakan nomor telepon yang terlalu banyak. Tidak bisakah diberlakukan seperti Amerika yang hanya mempunyai 1 nomor darurat 911 yang dapat menghubungkan ke berbagai nomor penting? Seperti masayarakat Amerika yang pernah cerita ke saya bahwa 911 sangat membantu dan berguna sekali. Ketika tiba-tiba pintu rumahnya stuck tidak bisa terbuka, 911 menenenangkan teman saya dan memberi tahu cara-cara apa saja yang harus dilakukan. Saya rasa cara seperti ini juga harus diterapkan Di Indonesia. Nilai baik orang tentu boleh kita tiru bukan?
Sekian pendapat saya. Saya harap para pembaca sekalian bisa lebih menyadari hal ini dan juga mari kita salurkan pendapat kita lewat tulisan agar semoga kelak tulisan kita ini dapat dibaca oleh mereka pihak terkait dan dapat menyadari apa saja yang harus dilakukan. Karena pemerintah melakukan nya untuk rakyat, maka rakyat pun harusnya dapat membantu setidaknya dengan opini dan pemecahan masalah. Bukan hanya mengeluh dan mengeluh, menuntut bahwa pemerintah lah yang salah atas apa yang sudah terjadi. Kadang kita lupa, kita yang berbuat tapi kita menyalahkan orang lain dan menyuruh pemerintah yang menghapus dan membersihkan kesalahan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H