Mohon tunggu...
Michelle Avrellia
Michelle Avrellia Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Double Standard pada Peran Suami dan Istri dalam Rumah Tangga

11 Februari 2022   20:36 Diperbarui: 11 Februari 2022   20:41 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Namun sayangnya lagi dan lagi konstruk sosial memberikan pengaruh yang cukup banyak, hal ini juga ditambah dengan budaya patriarki yang di beberapa negara masih dijunjung tinggi termasuk di Indonesia (Sakina & A., 2017). Pandangan bahwa laki-laki selangkah berada di atas perempuan membentuk ketimpangan dalam beberapa aspek sosial. Hadirnya budaya patriarki juga sebenarnya diikuti oleh pendapat agama, terutama agama Islam bahwa sosok pemimpin rumah tangga harus dipenuhi sepenuhnya oleh seorang istri. 

Namun hal ini sebenarnya tidak bisa dijadikan aji mumpung bagi pemilik gender tertentu memanfaatkan keadaan terhadap gender yang lainnya. Maka dari itu pembagian peran antara suami dan istri harus sama rata, tidak boleh dibedakan. 

Dengan pemberlakuan seperti ini maka suatu pernikahan bisa disebut sebagai bentuk kerjasama untuk saling menolong, membahagiakan, dan melindungi sebagaimana fungsi keluarga pada umumnya.

Maka dalam tulisan ini inti sari yang ingin disampaikan adalah berhenti untuk membuat atau menilai sesuatu dengan penilaian khusus pada satu gender. Tidak ada yang spesial, kedua gender baik itu laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama. Begitupun dengan peran ayah dan ibu dalam keluarga, keduanya memiliki kedudukan yang setara. 

Jika sosok ayah membutuhkan tenaga lebih untuk fokus bekerja, begitupun dengan sosok ibu yang harus serba-bisa dalam merawat rumah dan mendidik anak. Terutama dalam mendidik anak, ibu dan ayah memiliki porsi kewajiban yang setara dalam mengurus anak. Artinya suami dan istri harus senantiasa bekerja sama mendidik anak dan memberikan arti keluarga yang sebenarnya kepada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun