Siapa pernah dengar kata forensik? Pasti pernah dong, ya.
Kalau membahas soal forensik pasti kebanyakan orang akan berpikir mengenai mayat, kasus pembunuhan, otopsi, atau bahkan tentang film serta drama seri terkenal, seperti CSI atau The Autopsy of Jane Doe.
Pikiran tersebut sebenarnya enggak salah, tapi ternyata forensik bukan terbatas soal itu saja, lho!
Apa itu Forensik?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sejatinya forensik itu merupakan suatu studi ilmiah tentang kejahatan, pelaku, dan korban kejahatan dengan tujuan untuk pengungkapan kejahatan melalui investigasi berbasis hukum.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam menggunakan ilmu forensik, maka di dalamnya termasuk juga disiplin ilmu lain yang dapat digunakan untuk membantu mengungkapkan kebenaran.
Tak Melulu Soal Mayat
Salah satu disiplin ilmu forensik yang mungkin paling banyak di dengar oleh masyarakat, bisa jadi adalah kedokteran forensik. Kedokteran forensik di Indonesia sendiri ternyata di dalamnya juga terdiri dari beberapa jenis, dua diantaranya itu patologi forensik (pemeriksaan terhadap orang yang sudah meninggal) dan forensik klinik (pemeriksaan terhadap orang yang masih hidup) yang keduanya digunakan untuk kepentingan hukum melalui peradilan.
Patologi forensik umumnya digunakan untuk memeriksa korban yang telah meninggal dalam suatu kasus, seperti pembunuhan, bunuh diri, atau tenggelam, sedangkan forensik klinik cenderung berfokus pada pemeriksaan terhadpa korban dari kasus penganiayaan, KDRT, keracunan, dan kejahatan susila.
Adapun salah satu contoh kasus yang memanfaatkan ilmu kedokteran forensik, misalnya penjelasan penyebab kematian keluarga di Kalideres yang baru saja terjadi belakangan ini.Â