Mohon tunggu...
Michelle Citra
Michelle Citra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Prokariotik vs Eukariotik, Manakah yang lebih mudah bermutasi?

25 Agustus 2017   22:12 Diperbarui: 25 September 2017   18:56 1998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari topik di atas saya mengatakan bahwa saya tidak setuju dengan topik yang diberikan. Ada beberapa alasan dan pengandaian yang dapat saya jadikan bukti atau penopang pendapat saya. Mengapa saya tidak setuju? saya akan mulai membahas ini dari struktur sel Prokariotik dan sel Eukariotik. Sel Eukariotik dan sel Prokariotik memiliki perbedaan yang terlihat mencolok dalam topik ini yaitu terletak pada membran inti sel yang membungkus inti sel. 

Sel Eukariotik merupakan sel yang yang lebih modern dari sel Prokariotik dan lebih lengkap dan telah memiliki membran inti sel. Membran inti sel berfungsi untuk melindungi inti sel dari organel-organel di dalam maupun di luar sel. Sedangkan sel Prokariotik merupakan sel paling sederhana dan paling kuno. Sel Prokariotik tidak memiliki membran inti sel. Salah satu fungsi dari membran inti sel adalah untuk melindungi inti sel dari organel-organel yang berada di dalam maupun di luar sel, maka dapat dipastikan pada saat ada suatu gangguan atau benda asing yang masuk dan menyerang sel, jika dilogika sel Prokariotik tidak dapat melindungi inti selnya dari gangguan luar karena tidak ada yang melindungi,  menjaga dan meyelubungi inti sel. Maka akan sangat mudah bagi organel asing atau mutagen untuk menyerang inti sel.

Untuk menambah pemahaman anda, saya akan memberikan sebuah pengandaian sebagai berikut : sel Prokariotik saya andaikan adalah sebuah negara yang disebut negara A. Negara A adalah negara yang memiliki seorang pemimpin, akan tetapi pemimpin tersebut tidak memiliki pengawal atau ajudan untuk melindunginya saat melakukan pekerjaannya. Lalu saya andaikan sel Eukariotik adalah sebuah negara yang disebut negara B. Negara B telah memiliki sistem dalam keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan negara A karena negara B telah memiliki pemimpin dan pemimpin negara B tersebut memiliki pengawal untuk melindunginya dalam bekerja. Lalu tiba-tiba ada sekumpulan teroris atau yang disebut mutagen yang mulai berusaha menyerang kedua negara tersebut. 

Teroris tersebut telah berhasil menembus dinding batas negara dan sedang berusaha untuk menyerang dan menembus istana presiden tempat kedua pemimpin berada. Saat membaca pengandaian ini saya yakin anda pasti dengan cepat dapat menyimpulkan dampak dari peristiwa tersebut. Pemimpin negara A akan sangat dengan mudah diserang dan dikalahkan oleh teroris dan istana negaranya dengan mudah dikuasai karena negara A tidak memiliki sebuah sistem untuk melindungi pemimpin negaranya dan tidak ada yang melindunginya. Namun berbeda dengan negara B, negara B akan tetap memiliki pemimpin dan memiliki sistem keamanan dibandingkan dengan negara A maka dari itu, teroris sulit untuk memasuki istana presiden, tempat dimana pemimpin berada karena negara B memiliki penghalang bagi teroris untuk berusaha memasuki istana negara.

Pada inti sel terdapat materi genetik seperti DNA yang berfungsi menurunkan sifat dari sel satu ke sel lainnya. Maka dari itu saat ada suatu gangguan dari benda asing atau mutagen yang masuk ke dalam sel dan menyerang inti sel, organel tersebut dengan mudah akan menyerang isi dari inti sel yaitu materi-materi genetik seperti DNA dan RNA. Benda asing tersebut dengan mudah merusak atau mengubah struktur DNA yang telah ada. Kerusakan pada DNA dapat menimbulkan perubahan sifat sel secara tiba-tiba. Hal tersebut yang dinamakan mutasi.

Benda asing yang dapat menyebabkan mutasi disebut juga mutagen. Mutasi dapat terjadi tidak hanya berasal dari benda asing tetapi juga dapat disebabkan oleh faktor lingkungan seperti radiasi dan sinar matahari. Saat suatu sel membelah, DNA yang disalin pada sel yang baru mungkin saja tidak sempurna dan menimbulkan perbedaan, hal tersebut juga dapat disebut sebagai mutasi. Mutasi juga tidak selalu berdampak negatif ada juga mutasi yang dapat berdampak baik misalnya saja saat mutagen menyerang materi genetik DNA belum tentu bahwa struktur dari DNA tersebut mengalami kerusakan, bisa saja mutagen yang menyerang ke dalam struktur DNA hanya mengubahnya dan dapat menghasilkan struktur DNA yang lebih baik atau menjadi lebih kompleks. Mutasi juga bisa tidak menimbulkan efek atau dampak yang terlihat dan juga mutasi tidak memiliki dampak apa-apa pada sel karena menyerang pada DNA yang lemah lalu mati.

Saya ingin mengandaikan untuk anda bahwa dalam sekumpulan DNA ada 2 jenis DNA, yang satu adalah DNA yang kuat yang mengontrol seluruh kegiatan dan yang satu lagi adalah DNA yang tidak cukup kuat dan hanya bertugas melakukan perintah dari DNA yang lebih kuat. Kedua DNA tersebut mengalami mutasi tetapi memiliki dampak yang berbeda. DNA-DNA tersebut kita andaikan sebagai sebuah tim pemain bola basket. DNA yang kuat merupakan pemimpin dari tim pemain bola basket dan DNA yang DNA yang tidak cukup kuat merupakan pemain-pemain tim bola basket tersebut. 

Baik dari pemimin dan pemain telah memiliki strategi yang sudah lama dilakukan dalam bermain bola basket. Tetapi saat pelatih yang kita anggap sebagai mutagen memberikan informasi atau strategi baru kepada para pemain termasuk pemimpin, pemimpin akan melakukan strategi baru tersebut lebih baik dan lebih teratur daripada para pemainnya. Bisa jadi yang berubah hanya pemimpin saja atau DNA yang kuat tetapi tidak berdampak pada para pemain atau DNA yang tidak cukup kuat tersebut. Bisa jadi mutasi pada gen dapat menimbulkan berbagai perilaku berbeda diluar kendalinya.

Oleh karena itu telah saya katakan sebelumnya bahwa saya tidak setuju terhadap topik yang diberikan. Telah saya katakan di atas, dilihat dari strukturnya saja kita sudah dapat menyimpulkan bahwa sel Prokariotik akan lebih mudah terserang mutagen dan mengalami mutasi dibandingkan dengan sel Eukariotik. Sel Eukariotik memiliki struktur yang lebih modern dan lebih kompleks dibandingkan dengan sel Prokariotik. Perbedaan yang terlihat adalah bahwa sel Prokariotik adalah sel kuno atau sederhana dan sel Prokariotik tidak memiliki membran inti sel. 

Membran inti sel berfungsi sebagai pelindung inti sel dan pemisah inti sel dari organel-organel lain. Maka dari itu saat ada suatu benda asing yang akan menyerang inti sel, benda asing atau mutagen tersebut tidak akan langsung menyerang inti sel yang dilindungi oleh membran sel. Membran sel akan menahan mutagen tersebut agar tidak memasuki inti sel dan melakukan mutasi. 

Maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah bila dilihat dari strukturnya sel Prokariotik akan lebih mudah mengalami mutasi karena sel Prokariotik tidak memiliki membran inti sel yang dapat melindungi inti sel dari gangguan luar. Mutasi dapat terjadi tidak hanya dari sebuah benda asing, mutagen dapat juga dapat timbul dari faktor lingkungan dalam bentuk seperti radiasi dan sinar UV matahari. Mutasi tidak sepenuhnya berdampak buruk bagi sel yang diserang. Tidak semua DNA menjadi rusak, bisa saja mutagen hanya mengubah strukturnya saja dan DNA memiliki struktur yang lebih baik. Bisa juga mutasi tidak terjadi karena walaupun mutagen menyerang DNA, DNA yang diserang adalah DNA yang lemah atau mungkin telah mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun