Mohon tunggu...
michelfitria
michelfitria Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswa

suka membuat judul

Selanjutnya

Tutup

Nature

Budaya Kerokan: Tradisi Pengobatan Tradisional di Indonesia

22 Desember 2024   19:15 Diperbarui: 22 Desember 2024   19:33 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Budaya Kerokan: Tradisi Pengobatan Tradisional Indonesia

Kerokan merupakan praktik pengobatan tradisional yang telah lama dipraktikkan oleh masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat pulau Jawa. Artikel ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh positif dan negatif budaya kerokan terhadap kesehatan masyarakat Indonesia. Hasil dari tugas penelitian saya pada penugasan komunikasi kesehatan pada program studi kesehatan masyarakat menunjukkan bahwa kerokan efektif meredakan nyeri otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi gejala masuk angin. Namun, ada beberapa risiko kesehatan yang perlu diperhatikan dari budaya kerokan ini. Budaya kerokan telah menjadi bagian yang dibutuhkan oleh masyarakat kalangan menengah kebawah, karena keterbatasan ekonomi mereka lebih menjadikan kerokan sebagai alternatif lain. Dari kehidupan masyarakat Indonesia terdahulu menjadikan kerokan ini sebagai budaya. Praktik ini menggunaan koin atau alat khusus yangkeras untuk digosokkan pada kulit pada bagian tertentu untuk meredakan nyeri dan ketidaknyamanan pada tubuh. Artikel hasil penelitian ini bertujuan untuk memberi tau masyarakat luas terhadap pengaruh budaya kerokan yang terjadi pada kalangan kesehatan masyarakat. Artikel penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menambahkan metode analisis diskusi yang dilakukan dikelas mata kuliah komunikasi kesehatan dan juga mengumpulkan data peneletian terdahulu. Data dikumpulkan dari berbagai literatur dan jurnal ilmiah yang relevan dengan praktik kerokan dan dampaknya terhadap kesehatan.

Hasil penelitian yang sudah saya jalani menunjukkan bahwa kerokan efektif meredakan nyeri otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi gejala masuk angin. Praktik ini juga memperkuat ikatan sosial dalam aspek budaya dan menjadi bagian warisan budaya turun temurun yang masih dilestarikan dan dilakukan dikehidupan masyarakat. Namun, ada beberapa risiko kesehatan yang bisa mempengaruhi budaya ini seperti iritasi pada kulit dan bisa infeksi jika kerokan dilakukan dengan cara yang tidak baik dan tidak higienis. Budaya kerokan memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat di Indonesia. Kerokan juga efektif meredakan nyeri otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi gejala masuk angin. Namun, penting juga untuk diingat bahwa ada beberapa risiko kesehatan yang perlu diperhatikan dan kerokan tidak boleh dilakukan terus menerus karena bisa menyebabkan tipisnya permukaan kulit. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menggali lebih dalam, hasil penelitian yang saya dapatkan dan saya simpulkan bahwa praktik kerokan juga menjadi alternatif yang lebih efektif dan efisien untuk dilakukan sendiri dirumah.

Saran yang dapat saya simpulkan yakni:
1. Melakukan penelitian lanjutan untuk memvalidasi hasil penelitian ini.
2. Mengembangkan praktik kerokan yang lebih efektif dan efisien.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang apa saja manfaat dan risiko dari kerokan.
4. Mengembangkan kerjasama dengan industri kesehatan untuk mengembangkan produk yang mendukung praktik kerokan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun