Namun, ada satu negara yang mendapatkan keuntungan dari konflik yang terjadi ini. Vietnam menjadi negara yang mendapatkan keuntungan dari konflik perang dagang ini. Vietnam telah berhasil memanfaat situasi ini dengan baik dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan negara-negara lainnya.Â
Seiring dengan ketegangan antara Amerika dan Tiongkok, banyak perusahaan yang mulai mencari alternatif untuk rantai pasok global mereka. Vietnam menjadi salah satu pilihan utama negara alternatif untuk produksi dikarenakan biaya tenaga kerja yang relatif rendah dan kemiripan produk dengan Tiongkok yang dimiliki oleh Vietnam. Perusahaan seperti Apple, Amazon, dan Google telah mendirikan fasilitas produksi di Vietnam.Â
Vietnam juga memiliki beberapa strategi untuk menarik investor asing, seperti mengarahkan penanaman modal asing (PMA) ke sektor yang mendukung ekspor. Selain itu, Vietnam juga memiliki fasilitas Generalized System of Preference (GSP) yang memungkinkan bea masuk dengan harga rendah bagi sejumlah komoditas impor Amerika dari negara berkembang.
Kemudian, pertumbuhan di sektor pariwisata dan banyaknya warga Vietnam yang membeli produk dalam negeri pun juga turut menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Faktor geografis antara Vietnam dan Tiongkok juga dapat menjadi alasan investasi China yang meningkat di Vietnam.Â
Pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Vietnam meningkat 7%, lebih tinggi dari negara lain di Asia Tenggara. Selain pertumbuhan ekonomi, Vietnam juga mengalami pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product)Â yang signifikan, yang disebabkan oleh sektor jasa dan ekspor. Investasi asing di Vietnam pun langsung meningkat tajam, terutama investasi asing yang berasal dari China. Investasi China ke Vietnam meningkat 456% menjadi US$1,6 miliar. Seiring dengan peningkatan investasi dan ekspor Vietnam yang menjadi alternatif Amerika dan Tiongkok, dampak tersebut memberikan keuntungan bagi Vietnam.
Pada tahun 2023, modal investasi asing yang terdaftar di Vietnam mencapai hampir 9 miliar USD, dengan peningkatan signifikan dalam jumlah proyek yang terdaftar dibandingkan tahun sebelumnya. Badan-badan usaha asing sangat memperhatikan kebijakan investasi Vietnam, khususnya dengan adanya penerapan tarif minimal global.
Ketegangan antara Amerika dan Tiongkok ini merugikan pertumbuhan ekonomi global, terutama bagi mitra-mitra dagang Amerika Serikat dan Tiongkok. Meskipun demikian, Vietnam dapat merasakan dampak positif dari ketegangan antara kedua negara ini. Perang dagang ini memberikan dampak yang serius, namun sekaligus memberikan peluang bagi negara negara yang dapat memanfaatkannya. Perang dagang antara Amerika dan Tiongkok telah membuka peluang bagi negara-negara tertentu untuk memanfaatkannya seperti Vietnam. Dengan demikian, Vietnam berhasil menunjukkan potensi positif yang muncul dari ketegangan Amerika dan Tiongkok, menunjukkan bawah di tengah kondisi krisis, terdapat peluang yang ditemukan oleh negara-negara yang adaptif.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H