Mohon tunggu...
michele natalia
michele natalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analisis Efek Media Sosial Terkait Kampanye Pilpres

10 Februari 2024   17:12 Diperbarui: 10 Februari 2024   17:19 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterampilan Penyaringan Informasi: Masyarakat yang memiliki literasi media digital yang baik dapat mengembangkan keterampilan penyaringan informasi, yaitu kemampuan untuk memilih informasi yang relevan, kredibel, dan berharga dari berbagai sumber yang tersedia di media sosial. Ini membantu mereka menghindari informasi yang tidak berguna atau merugikan.

Penggunaan Sumber Alternatif: Literasi media digital memungkinkan masyarakat untuk menggunakan sumber informasi alternatif di luar media sosial, seperti situs berita terpercaya, jurnal akademis, atau lembaga penelitian independen. Dengan demikian, mereka dapat mendapatkan perspektif yang lebih luas dan mendalam tentang isu-isu tertentu.

Dengan bantuan literasi media digital, masyarakat dapat menjadi lebih mandiri dan terampil dalam menghadapi informasi yang tersebar di media sosial. Mereka dapat menjadi konsumen informasi yang lebih cerdas dan bertanggung jawab, serta lebih mampu membedakan antara informasi yang valid dan hoaks.

Dua tantangan etika yang muncul selama kampanye pilpres di media sosial adalah:

Penyebaran Informasi Palsu (Hoaks): Salah satu tantangan utama adalah penyebaran informasi palsu atau hoaks yang bertujuan untuk memengaruhi opini publik atau merusak reputasi pesaing politik. Hoaks dapat dengan mudah disebarkan di media sosial dan dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap proses demokrasi.

Polarisasi dan Ketegangan Sosial: Kampanye di media sosial sering kali meningkatkan polarisasi dan ketegangan sosial di antara pendukung paslon yang berbeda. Diskursus politik yang tidak sehat dapat menghasilkan konflik dan memperdalam kesenjangan sosial di masyarakat.

Literasi media digital dapat berperan dalam mengatasi atau meminimalisir kedua tantangan ini dengan cara sebagai berikut:

Meningkatkan Kesadaran akan Hoaks: Literasi media digital dapat membantu masyarakat untuk mengidentifikasi dan memahami hoaks dengan lebih baik. Dengan mengembangkan keterampilan untuk memverifikasi kebenaran informasi dan mengevaluasi sumber informasi, mereka dapat mengurangi penyebaran hoaks dan menghindari jatuh ke dalam perangkap informasi palsu.

Promosi Diskursus yang Sehat: Literasi media digital juga dapat membantu masyarakat untuk memahami pentingnya berpartisipasi dalam diskursus politik yang sehat dan menghargai pendapat orang lain. Dengan mempelajari cara berkomunikasi secara efektif dan memahami pentingnya mendengarkan perspektif yang berbeda, mereka dapat membantu meredakan polarisasi dan ketegangan sosial.

Dengan memperkuat literasi media digital di kalangan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan media sosial yang lebih sehat dan beretika selama kampanye pilpres. Ini akan membantu menjaga integritas proses demokrasi dan memastikan bahwa informasi yang disebarkan di media sosial bersifat akurat, kredibel, dan beretika. 

whatsapp-image-2024-02-10-at-16-40-12-65c74bb912d50f1a40148532.jpeg
whatsapp-image-2024-02-10-at-16-40-12-65c74bb912d50f1a40148532.jpeg
Lalu peran dalam media sosial yang selanjutnya contohnya seperti membangkitkan trend yang sedang berkembang terkait contoh julukan Bapak "Gemoy " gemoy sendiri merupakan julukan pada bapak prabowo saat kampanye pilpres di putaran awal , hingga akhirnya pihak paslon mampu mengembangankan trend sampai sekarang dan melekat selalu ketika masyarakat mendengarkan paslon no 2.

instagram
instagram

Memperbanyak postingan terkait kegiatan paslon selama periode kampanye berjalan

Michele N - Mahasiswa Prodi Komunikasi PJJ Universitas Siber Asia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun