Mohon tunggu...
Michael The
Michael The Mohon Tunggu... Lainnya - B.E(Civ)(Hons)

Manusia biasa yang suka menuangkan pikirannya terhadap hal-hal yang terjadi disekitarnya. Pro Kontra biasa asal disertai pemikiran dan perasaan yang beralasan. Selamat menikmati.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pikiran dan Perasaan #12 - "Tahun Baru?"

7 Januari 2021   23:46 Diperbarui: 7 Januari 2021   23:49 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Sejahtera, Assalamualaikum wr wb, Shalom Alaichem
Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan 

Selamat Tahun Baru 2021 untuk para pembaca kompasiana dimana pun anda berada. Sebelum melanjutkan aktivitas kita di tahun yang baru, marilah kita tetap memanjatkan syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa atas izin-Nya sehingga kita semua masih dapat diberikan hidup sampai detik ini. Walaupun begitu banyak tantangan dan rintangan selama pandemi Covid-19 di tahun 2020, namun mari kita ambil hikmah di balik itu semua dan menjadikannya sebagai pelajaran dan pengalaman untuk kita kedepannya. 

Bagaimana situasi dan kondisi saat pergantian tahun di tempat teman-teman sekalian? Di tempat saya, Pontianak, pergantian tahun dapat dibilang cukup tenang dan kondusif. Tidak ada perayaan yang begitu besar karena memang sudah dihimbau oleh pemkot dan kepolisian setempat untuk tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Dalam pantauan saya juga polisi dan TNI telah berjaga di titik-titik strategis dan vital di  kota Pontianak serta siap untuk melakukan pengalihan arus lalu lintas jika terjadi keramaian selama malam pergantian tahun kemarin. 

Perayaan tahun baru kali ini dapat dikatakan serupa tapi tak sama dari tahun-tahun sebelumnya (serupa karena beberapa masih merayakan dengan cara yang sama, tak sama karena situasi yang lebih sepi). Dilihat dari update media sosial beberapa teman, perayaan pergantian tahun kali ini hanya terbatas di rumah dan dirayakan bersama keluarga atau sahabat terdekat. Tak banyak bunyi petasan (karena memang dilarang) yang meramaikan perayaan kali ini dan ketika puncak pergantian tahun pun tidak ada selebrasi yang berlebihan. Hanya sekedar ucapan "Happy New Year".  Dan dikesempatan kemarin, saya dan beberapa teman menyempatkan diri untuk berdoa bersama memohon kepada Tuhan untuk tahun baru yang lebih baik. 

Pertanayaannya: Apa yang menjadi PIKIRAN dan PERASAAN kita untuk tahun baru ini? 

Tahun 2021 memang tahun yang diharapkan menjadi tahun "payback"  yang artinya tahun dimana kita semua diharapkan dapat bangkit dari keterpurukan tahun sebelumnya dan mulai mengejar rencana, impian dan tujuan-tujuan besar kita yang sempat terhalang untuk direalisasikan kemarin. Namun nampaknya, masa depan tahun 2021 ini masih sedikit abu-abu. Tidak ada yang tahu persis apa yang akan terjadi kedepannya. 

Berita cukup baik datang di awal tahun, dimana kloter kedua vaksin Covid-19 sudah tiba di tanah air dan mulai di distribusikan ke berbagai daerah untuk nantinya diberikan kepada tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam "perang" melawan pandemi ini. Vaksin-vaksin tersebut dijadwalkan kan mulai diterimakan mulai tanggal 14 Januari 2021 jika izin sudah dikeluarkan oleh BPOM. Presiden Jokowi dan beberapa kepala daerah juga sudah pasang badan dan siap untuk menjadi orang pertama yang menerima vaksin setelah sebelumnya beredar banyak isu tentang vaksin tersebut. 

Isu-isu yang sengaja digoreng oleh pihak tertentu yang menimbulkan ketakuan dan menghilangkan RASA kepercayaan oleh masyarakat sehingga saat ini cukup banyak reaksi penolakan atas pemberian vaksin tersebut. Hal ini tentu akan menjadi masalah baru kedepannya karena tingkat keefektifan vaksin bukan hanya pada vaksin itu sendiri namun juga pada tingkat penyebarannya di masyarakat. Kita harapkan pemberian vaksin dapat berjalan dengan lancar agar situasi kehidupan kita dapat berjalan kembali dengan normal. 

Di satu sisi, kabar kurang baik juga datang dari dunia internasional. Telah ditemukan mutasi baru dari virus Covid-19 yang pertama kali muncul di Inggris dan sudah menyebar ke beberapa negara. Hal ini tentu menjadi tantangan baru bagi setiap negara untuk bertindak cepat dan tepat untuk mengisolasi diri agar tidak terpenetrasi oleh mutasi baru tersebut. Diharapkan pemerintah kita dan negara lain dapat belajar dari masa lalu dengan strategi yang tepat untuk melawan musuh yang sama namun mungkin lebih kuat dan pintar. 

Hal lain seputaran pandemi Covid-19 yang lain juga adalah terus naiknya jumlah kasus terkonfirmasi positif nasional dan penuhnya rumah sakit- rumah sakit di beberapa daerah (terutama Jakarta) dalam menangani pasien positif Covid-19. Kita harapkan Mentri Kesehatan yang baru, bapak Budi Gunadi dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan lebih cekatan dalam menentukan kebijakan dan solusi akan hal tersebut. (Saya cantumkan dibawah link acara Mata Najwa yang menghadirkan Budi Gunadi di "kursi yang sempat kosong" untuk memaparkan situasi terkini dan apa strateginya sebagai Menkes yang baru). 


Seperti tulisan terakhir saya di tahun lalu mengenai "Right man in the right place" mungkin secara kasat mata tidaklah cocok dengan kriteria bapak Budi Gunadi di posisi Menkes yang diduduki. Namun, kita tetap harus memberi ruang dan waktu untuk beliau bekerja dan menunjukkan taringnya. Karena satu hal yang terpenting adalah koordinasi antar ahli-ahli di tubuh kementrian kesehatan yang harus diperbaiki oleh Menkes yang baru serta cara komunikasi sosial ke masyarakat agar kepercayaan kepada pemerintah tumbuh kembali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun