Salam Sejahtera, Assalamualaikum wr wb, Shalom Alaichem
Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam KebajikanÂ
Salam damai para pembaca kompasiana, semoga kabar anda sekeluarga baik dimana pun anda berada. Kali ini saya ingin membahas tentang sesuatu yang sedikit berbeda dari topik-topik saya sebelumnya. Di artikel kali ini saya ingin menggali sedikit tentang sudut pandang kita sebagai masyarakat Indonesia yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita sekarang ini.Â
Apakah saudara/i sekalian masih mengingat dalam bayangan kehidupan kita balik ke 10 tahun yang lalu? Rasanya lebih damai dan tenteram bukan? Tidak terlalu banyak gejolak di segala aspek kehidupan, terutama politik. Beberapa tahun ini (puncaknya ketika kasus penistaan agama), kehidupan bermasyarakat terasa seketika berubah.Â
Banyak sekali gejolak-gejolak politik yang terjadi oleh berbagai kubu dengan berbagai kepentingan ditambah lagi beberapa 'bumbu' agama yang pada akhirnya terkadang berdampak pada ekonomi dan keamanan masyarakat di seluruh pelosok tanah air, khususnya di ibukota. Sebenarnya apa sih yang mengakibatkan perubahan ini terjadi begitu cepat?Â
Secara pribadi, jawaban saya mungkin adalah perkembangan sudut pandang masyarakat yang dipengaruhi oleh kehidupan bersosial media. Seperti yang kita ketahui bahwa sekitar 10 tahunan ini, penggunaan sosial media menyebar begitu cepat dan luas. Saat ini, hampir setiap manusia yang mempunyai perangkat handphone dan akses internet sudah pasti mempunyai sosial media, entah Facebook, Instagram, Twitter, dll.Â
Suatu informasi menyebar dengan sangat cepat melalui sosial media dari titik satu ke titik yang lain, dari negara satu ke negara lain. Nah, informasi-informasi inilah yang entah mengandung kebenaran atau tidak, membentuk berbagai sudut pandang di masyarakat. Ada yang langsung  gampang mempercayainya, ada yang tidak percaya dan ada juga yang percaya namun dengan modifikasi dan klarifikasi.Â
Sudut pandang inilah yang mempengaruhi PIKIRAN dan PERASAAN seseorang atas suatu hal ataupun suatu figur yang viral di masyarakat.
Saya pun secara pribadi juga cukup sering terpancing untuk langsung mempercayai sebuah informasi yang menurut pandangan saya secara sekilas teRASA benar.Â
Apalagi, di jaman sekarang ini, banyak media yang suka untuk menggunakan clickbait di judul-judul beritanya. Yang artinya media berusaha menarik pembaca untuk mampir ke beritanya dengan judul yang dibuat menarik yang mengandung penggalan dari suatu berita.Â
Penggalan inilah yang biasanya bersifat sensasional dan dapat disalah artikan jika tidak dipahami secara seutuhnya. Nahasnya, cara media ini malah menjadi batu sandungan di masyarakat.Â
Masih banyak orang yang malas untuk membaca berita secara utuh dan hanya mengandalkan judul sebagai pedoman yang menentukan pendirian dan sudut pandang mereka atas suatu hal yang terjadi. Judul itu pun juga bisa membuat seseorang untuk pro atau kontra terhadap seorang figur yang sedang ramai diperbincangkan. Dan hal-hal inilah yang akhirnya tergolong sebagai berita bohong alias HOAX.Â