Mohon tunggu...
Michael Tan
Michael Tan Mohon Tunggu... Guru -

Seorang Guru, Pemerhati Pendidikan dan Lingkungan, Penulis dan seorang Ayah yang cinta keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

4 Cara untuk Mengajarkan Anak Mengelola Emosinya

9 Oktober 2016   11:19 Diperbarui: 9 Oktober 2016   11:45 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak cerdas bukan berarti berhasil dalam hal akademis saja. Kecerdasan emosional juga sangat penting. Itu sebabnya, para orang tua perlu tahu cara mengelola kecerdasan emosional anak.

Berikut cara mudah untuk mengajarkan anak mengelola emosinya:

1. Mengenal dan berempati

Saat anak sedih,marah, kesal bahkan senang, berusahalah memahami yang dirasakan oleh anak anda.Terutama jika anak lebih cenderung mengeluarkan emosi negatifnya seperti sedih dan marah. Dengarkan pendapat dan alasannya mengapa anak mengeluarkan emosinya yang negatif sehingga anak tahu, anda peduli padanya.

Berempati bukan berarti setuju akan apa yang dilakukan si anak benar. Anda hanya melihat sesuatu dari pandangan dan pemikiran anak. Cara ini akan mempermudah anda untukmembantunya mengelola emosinya, terutama di saat emosinya sedang meledak-ledak.

2. Bebaskan Si Kecil Berekspresi

Anda sebagai orangtua juga harus ingat bahwa anak anda juga punya hak untuk mengekspresikan perasaan danemosinya. Selama masih wajar, biarkan anak anda melampiaskan perasaannya kepada anda. Jika anda mencoba untuk melarang si anak hanya akan membuatnya merasa Anda menolak dan tidak peduli terhadap dirinya serta perasaannya. Hal tersebut akan membuatnya sangat kecewa terhadap anda.

Alangkah lebih baik arahkan emosi dan perasaan anak menjadi lebih positif. Misalnya saat ia marah karena mainannya dirusak oleh sang kakak. “Adik, daripada nangis, lebih baik bilang sama kakak, kalau adik sedih karena kakak merusak mainan. Tapi tidak boleh kasar ya,”. Misalnya seperti itu.

Hal ini akan membuat anak belajar mengendalikan emosi serta mengekspresikannya perasaannya dengan baik dan benar.

3. Dengarkan

Anak anda pun juga ingin didengarkan layaknya orang dewasa. Jika anak merasa Anda kurang cukup mendengarkan, maka ia akan mengubah emosinya menjadi negatif agar diperhatikan oleh anda. Jadi dengarkan selalu curahan hati si kecil.

Oleh karena itu tunjukkan padanya, bahwa anda peduli. Anda akan kagum melihat perubahan anak saat ia merasa diperhatikan. Saat ia percaya Anda ada di sisinya, ia akan mengontrol emosinya dengan cukup baik.

4. Ajarkan Anak Menyelesaikan Masalahnya

Selain membuat anak tenang saat ia sedang mengalami emosi negatif, Anda juga perlu mendorong mereka menyelesaikan masalahnya. Hal ini akan membuat mereka tak selalu tergantung pada orangtuanya ketika memiliki masalah serta mampu menyelesaikannya sendiri dengan baik.

Misalnya, saat anak anda berebut mainan dengan sang kakak, bantu anak untuk mengungkapkan perasaannya. “Coba adik bilang ke kakak ya, jangan rebut mainan waktu adik lagi main. Nanti gantian aja mainnya,”.

Empat langkah di atas bisa membantu Anda serta anak untuk mulai mengontrol emosinya serta mengatasi hal tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun