Pada bulan Juli 2024, tepatnya pada tanggal 2-27 Juli 2024, sebanyak 440 mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) diterjunkan ke Kabupaten Banyuwangi untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata - Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) ke empat. Konsep dari KKN-BBK sendiri adalah mendorong mahasiswa untuk membantu akselerasi pembangunan di Banyuwangi sekaligus menimba ilmu tentang bagaimana kehidupan riil di masyarakat, terutama dalam ranah kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.
Setiap kelompok yang terdiri atas 9 hingga 10 orang mahasiswa diterjunkan ke desa-desa di Banyuwangi, salah satunya ke Desa Purwoagung, Kecamatan Tegaldlimo. Mahasiswa yang terdiri dari berbagai fakultas di rumpun sains-teknologi dan sosial-humaniora turut berkolaborasi dengan perangkat desa dan warga untuk bersama-sama memecahkan masalah yang ada serta mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada di desa, termasuk sumber daya manusia.
Pada tanggal 17 dan 18 Juli 2024, tim KKN-BBK 4 UNAIR Desa Purwoagung berkunjung ke SDN 1 Purwoagung dan SDN 2 Purwoagung untuk melakukan edukasi kesehatan mental dan three magic words kepada siswa kelas 1 hingga kelas 3. Edukasi dikemas secara menarik dengan media boneka tangan yang terdiri atas karakter bebek dan sapi. Media boneka tangan dipilih sesuai dengan karakter usia agar pendekatan serta edukasi yang dilakukan dapat berjalan secara efektif.
Edukasi yang dilakukan mencakup topik anti-bullying, pentingnya mengapresiasi, persahabatan yang baik, serta  kepercayaan diri. Empat topik tersebut dikemas dalam bentuk drama boneka tangan, permainan di luar kelas, menyanyi, dan juga tanya jawab interaktif. "Penting bagi siswa kelas dini untuk mulai mengenal pentingnya kesehatan mental, mulai dari hal yang kecil dan dekat seperti bagaimana pertemanan yang sehat serta menjadi percaya diri.Â
Boneka tangan yang menarik menjadi media pendekatan yang tepat karena usia siswa juga masih belia dan suka dengan hal lucu," ujar Michael Stalion, mahasiswa Fakultas Psikologi yang menjadi aktor boneka tangan. Ia menambahkan, metode yang terinspirasi dari Teater Boneka Fakultas Psikologi UNAIR ini telah terbukti efektif untuk mengedukasi anak usia dini.
Dalam kegiatan yang dilakukan, siswa sangat antusias berinteraksi dengan Beki dan Momo, dua boneka tangan yang bermain bersama mereka. Siswa bersama para mahasiswa diajak untuk menyaksikan drama musikal Beki dan Momo, dilanjutkan dengan permainan Beki Berkata dan Naik Kereta Momo, serta sesi saling apresiasi, di mana siswa diminta untuk menemukan 3 hal yang paling disukai dari temannya kemudian saling mengucapkannya sebagai bentuk apresiasi.Â
Kegiatan ditutup dengan pembagian reward serta foto bersama. "Senang sekali ketemu Beki hari ini, gemes banget dan mainannya seru." ucap Ilham, salah satu siswa SDN 1 Purwoagung selepas kegiatan.
Selaras dengan semangat UN Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas, mahasiswa berharap bentuk edukasi ini dapat membantu sekolah untuk membangun kultur sehat mental serta lingkungan pertemanan yang baik bagi siswa. Hal yang sama juga digaungkan para kepala sekolah, "Harapannya apa yang dilakukan adik-adik mahasiswa bisa membuat siswa lebih aktif lagi, lebih percaya diri, dan terhindar dari kekerasan serta bullying," ujar Puji Astuti, S.Pd. selaku Kepala SDN 2 Purwoagung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H