Elektrolisis merupakan proses elektrokimia dengan memanfaatkan energi listrik yang mengalir melalui katoda dan anoda di dalam wadah yang berisi elektrolit. Dibutuhkan dua elektroda yang menghubungkan aliran listrik dari sumber arus agar terjadi reaksi kimia yaitu pada sisi positif disebut anoda dan pada sisi negatif disebut katoda. Jenis katoda dan anoda diambil dari golongan logam yang bersifat netral seperti stainless stell. Reaksi yang dihasilkan akan berbeda jika kita menggunakan jenis elektroda yang berbeda, hal ini juga akan mempengaruhi produksi gas hidrogen yang dihasilkan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi jumlah produksi gas hidrogen dalam proses air garam mulai dari jenis elektroda, jumlah konsentrasi larutan dan jarak elektroda. Besar kemurnian hidrogen hanya didapat dengan proses elektrolisis air hingga 99,999% tanpa menggunakan bahan fosil dan nuklir yang merusak lingkungan.
Beberapa larutan dapat bereaksi dengan larutan lainnya membentuk endapan. Sebagai contoh reaksi antara larutan timbal nitrat dengan larutan kalium iodida yang keduanya tidak berwarna, membentuk endapan kuning timbal iodida dan larutan kalium nitrat. Di pihak lain, ion iodida adalah agen pereduksi yang termasuk kuat, lebih kuat, sebagai contoh, daripada ion Fe (II). Dalam proses-proses analisis, iodida dipergunakan sebagai sebuah agen pengoksidasi (iodimetri). Dapat diketahui bahwa hanya sedikit saja substansi yang cukup kuat sebagai sumber unsur reduksi untuk di titrasi langsung dengan iodin, karena itu jumlah dari penentuan-penentuan iodemetrik lebih sedikit.
Alat yang diperlukan untuk melakukan praktikum Elektrolisis Larutan Kalium Iodida, antara lain :
- Alat Elektrolisis (1 buah)
- Elektroda Karbon (2 buah)
- Batu Baterai (1 buah)
- Tabung Reaksi (2 buah)
- Kaca Corong (1 buah)
- Pipet Tetes ( 2 buah)
- Rak Tabung (1 buah)
Bahan yang dperlukan untuk melakukan praktikum Elektrolisis Larutan Kalium Iodida, antara lain :
- Kalium Iodida (KI) 0,5 M
- Kloroform (CHCl3)
- Phenolfthalein (C20H14O4)
- Besi (III) KLorida (FeCl3) 0,1 M
Hal yang mau diuji :
- Kalium Iodida 0,5M
- Larutan Coklat Anode
- Larutan Katode
Pada uji reaksi 1 dimana pada saat 75 mL larutan kalium iodida dimasukkan ke dalam tabung reksi berbentuk U sebanyak 3 per bagian tabung, kemudian dalam dua mulut tabung dimasukkan elektroda karbon yang telah dihubungkan pada baterai. Selanjutnya, larutan KI tersebut di elektrolisis selama 10 menit. Setelah 10 menit di elektrolisis, larutan KI dalam tabung U yang dialiri listrik pun mengalami perubahan pada sebagian tabung. Pada tabung U sebelah kanan terjadi perubahan warna dari lautan KI yang mula-mula tidak berwarna menjadi warna coklat. Sedangkan pada tabung U sebelah kiri tidak terjadi perubahan warna alias kondisi warnanya tetap seperti semula, namun di dinding tabung terdapat gelembung-gelembung udara. Pada uji reaksi 2, dimana saat larutan coklat anode ditambahkan dengan 1 mL CHCl3 lalu dikocok beberapa detik menghasilkan perubahan dimana terbentuk 2 fasa, fasa atas berwarna coklat, sedangkan fasa bawah berwarna ungu, dan terdapat gelembung. Pada uji reaksi 3, yaitu saat larutan katode ditambahkan dengan larutan PP menghasilkan warna ungu. Lalu, setelah ditambahkan juga dengan larutan CHCl3 membentuk 2 fasa, fasa atas ungu, fasa bawah tidak berwarna dan setelah ditambah lagi dengan FeCl3 warna pada fase bawah menjadi warna merah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H