Saya tidak tahu pasti mengenai isi pikiran orang. Tetapi, saya cukup yakin bahwa keindahan atau hiburan Malioboro juga ada pada pinggul gadis itu. Mengapa demikian? Karena ditandai cara memandang para penonton terhadap gadis itu.Â
Tetapi, saya bertanya-tanya kenapa itu termasuk kategori hiburan hingga dipertontonkan di depan publik?Â
Apakah para penonton benar-benar terhibur? Apakah gadis itu benar-benar dengan sendirinya terhibur saat berjoget di depan khalayak sementara tubuhnya dilirik banyak orang? Saya pikir ketika suatu pihak merasa nikmat dan nyaman, berarti dia terhibur. Saya bisa menjamin penonton terhibur dengan penampilan itu.Â
Teteapi tidak untuk penari. Bayangkan menari di depan umum dengan gerakan-gerakan tak teratur seperti orang gila. Di situ mereka berusaha menutupi suara batinnya. Bukan tidak malu di depan umum menari seperti orang dungu. Tetapi, itu adalah desakan buat mereka demi mendapat uang guna biaya sehari-hari.
Tetapi, saya memahami orang selalu mempunyai cara tersendiri untuk menafkahi dirinya sendiri dan keluarganya. Biarpun sangat memalukan, itu adalah bentuk kerja keras yang perlu dihargai semahal-mahalnya. Justru mereka sangat mengagumkan. Selain mencari penghasilan untuk biaya hidup sehari-hari, mereka termasuk menjaga budaya musik di Malioboro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H