Mohon tunggu...
Michael Wahyu Sam
Michael Wahyu Sam Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Public Relations on Progress

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

“Sistem Terbuka Ideal untuk BUMN”

12 Maret 2016   11:52 Diperbarui: 12 Maret 2016   12:05 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Ketika umpan balik dari lingkungan bersifat positif (kepuasan) maka dapat dijadikan motivasi bagi BUMN untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sebaliknya, ketika umpan balik yang diberikan oleh lingkungan bersifat negatif (keluhan) maka dapat menjadi bahan evaluasi bagi BUMN untuk memperbaiki diri dalam melayani masyarakat. Contoh dari BUMN yang terbuka dan memberikan kesempatan kepada lingkungan (masyarakat) untuk menyampaikan umpan balik adalah PT. Telkom. 

Seperti yang dikatakan Utama (2014) PT. Telkom memanfaatkan media sosial sebagai sarana bagi masyarakat untuk memyampaikan keluhan. PT. Telkom memiliki akun dibeberapa sosial media seperti facebook dan twitter yang dapat digunakan oleh masyrakat untuk menyampaikan keluhannya. Menurut Schell dan McLeod (dalam Yulianto dan Fitriati,2008) Umpan Balik dari lingkungan merupakan hal yang penting karena dapat dijadikan dasar oleh organisasi dalam mengambil sebuah keputusan

. Organisasi harus mengumpulkan data dari lingkungannya, selanjutnya data tersebut akan diolah dan dijadikan informasi yang akan diberikan kepada manajer sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan memperhatikan umpan balik sebagai dasar pengambilan keputusan tentu akan  membuat BUMN terus memperbaiki diri menjadi sebuah organisasi yang lebih baik. Berdasarkan contoh dan pernyataan dari Schell dan Mcleod dapat diketahui bahwa organisasi yang berusaha mengumpulkan umpan balik, merupakan organisasi yang sadar akan pentingnya pengambilan keputusan yang didasari oleh umpan balik dari masyarakat. 

Dengan mengumpulkan umpan balik, menyeleksi umpan balik, lalu mencoba memperbaiki diri berdasarkan umpan balik tersebut tentunya akan membuat organisasi menjadi lebih baik. Berdasarkan contoh di atas, media yang digunakan oleh PT. Telkom juga merupakan hasil adaptasi dari perkembangan teknologi karena sebelumnya keluhan dari masyarakat hanya dapat dilakukan melalui telepon dan mendatangi Plaza Telkom namun saat ini semua pengguna jasa PT. Telkom dapat menyampaikan keluhannya kapan saja dan dimana saja melalui akun media sosial mereka.

Masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi dan berinteraksi dengan BUMN. Pernyataan tersebut sama dengan yang dikatakan  oleh Hicks dan Gullett (1975) masyarakat akan mempengaruhi organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini terjadi karena organisasi pasti berada disebuah lingkungan yang biasanya disebut dengan komunitas. Komunitas ini sudah lebih dahulu berada ditempat BUMN berdiri dan komunitas ini memiliki nilai-nilai yang harus dipertimbangkan oleh organisasi ketika ingin membuat keputusan. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa BUMN harus memperhatikan komunitas yang berada disekitar lingkungan BUMN. 

Bentuk perhatian terhadap komunitas salah satunya dapat diwujudkan dengan sebuah program yang biasa disebut dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Purwanto (2004) tanggung jawab sosial perusahaan adalah kerangka etis untuk mencapai tujuan orgasisasional, dalam mencapai tujuannya perusahaan harus menghormati nilai etis dan menghormati individu, masyarakat, serta lingkungan. Contoh BUMN yang memiliki tanggung jawab sosial perusahaan adalah PT. Pertamina. Berdasarkan data dari www.pertamina.com, PT. Pertamina memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap dampak yang diakibatkan oleh kebijakan dan kegiatan yang dilakukan pertamina kepada masyarakat dan lingkungan.

 Tanggung jawab sosial ini diwujudkan melalui perilaku yang transparan dan beretika. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa kelangsungan BUMN juga ditentukan oleh lingkungannya. Sebuah komunitas disekitar BUMN mungkin menutup paksa BUMN atau mengadakan demo yang akan menghambat kinerja BUMN ketika BUMN tidak memperhatikan mereka dalam proses pengambilan keputusan. 

Dari contoh terebut dapat dilihat bahwa ketika BUMN bersikap tertutup kepada komunitas di sekitarnya akan menyebabkan kinerja BUMN tidak stabil. Stabil yang dimaksud dalam hal ini adalah BUMN harus berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan melakukan program tanggung jawab sosial. Ketika kepercayaan masyarakat meningkat maka perusahaan secara langsung maupun tidak akan mendapatkan dukungan dari masyarakat dan dukungan ini akan membuat perusahaan lebih stabil. 

Hal ini sama seperti yang diungkapkan Bevly (2012) salah satu core social responsibility issues adalah organizational governance. Dalam mengatur sebuah organisasi, good governance adalah inti dari stabilitas karena good governence berusaha meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan melibatkan organisasi untuk bertindak terbuka sesuai etika, menghormati hukum yang berlaku, dan bertanggung jawab terhadap segala tindakan dan keputusan yang diambil.

Berdasarkan argumen-argumen yang sudah dijelaskan sistem terbuka adalah sistem yang tepat bagi BUMN. BUMN merupakan sistem sosial yang bertugas untuk mensejahtrakan masyarakat dengan menyediakan barang atau jasa. Dalam menyediakan barang atau jasa BUMN harus mengetahui kebutuhan masyarakat. Kebutuhan masyarakat sendiri dapat berubah-ubah. 

Maka dari itu BUMN perlu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Tidak hanya berhenti dengan menyesuaikan diri,  BUMN juga tidak dapat menutup diri dari lingkungan sekitarnya (masyarakat) karena sesuatu yang dihasilkan oleh BUMN baik barang atau jasa akan dikonsumsi atau digunakan oleh masyarakat Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun