Mohon tunggu...
Michael Richard Saputra
Michael Richard Saputra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

I love the earth

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mawar Berduri

20 November 2022   18:19 Diperbarui: 20 November 2022   18:34 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah hening beberapa saat Elaine pun langsung berkata, "Maaf ya atas perilaku sahabatku barusan. Dia memang seperti ini ketika bertemu dengan orang-orang yang belum begitu dia kenal. Besok akan kucoba untuk membujuk dia secara perlahan-lahan." Melalui semua itu, Light pun merasa bersalah atas tindakannya barusan. Clifton pun menenangkan Light, "Tenang saja, ini bukan salahmu ko. Memang Eve itu terkenal akan sikap dinginnya. Akan tetapi, aku yakin bahwa kau dapat berteman baik dengannya." Setelah itu rapat OSIS yang hanya berlangsung sejenak ini pun selesai. Light pun langsung berjalan pulang ke rumahnya. Di perjalanan dia masih memikirkan tentang kejadian yang tadi. "Kira-kira kenapa ya Eve sangat menutupi dirinya sekali." Dia pun beniat untuk menanyakan hal ini kepada Elaine karena Elaine tentunya mengetahui alasan ini sebagai sahabatnya. Akan tetapi, Light juga berpikir bahwa menanyakan hal ini secara langsung kepada Elaine kesannya akan sedikit tidak sopan karena dia dan Elaine baru saja saling mengenal. Oleh karena itu pun Light pada akhirnya mengurngkan niatannya tersebut.

Keesokan harinya, Elaine pun tiba-tiba menghampiri Light di jam istirahat. "Light, apakah kau senggang siang ini? Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu." Light pun mengatakan bahwa dia senggang sepulang sekolah ini. Elaine pun senang mendengar hal itu dan dia pun segera meninggalkan Light. Light pun langsung berpikir-pikir mengenai apa yang akan dibahas oleh Elaine nantinya. Tanpa disadari, waktu berlalu begitu cepat dan sekarang sudah waktunya pulang sekolah. Light pun segera menemui Elaine di lapangan belakang sekolah.

Elaine pun langsung membuka topik pembicaraan, "Kamu masih kepikiran soal hal yang kemarin bukan?" Light pun terkejut mendengar perkataan Elaine. Elaine pun tersenyum dan langsung saja menanyakan apakah Light memiliki perasaan kepada Eve. Light pun tercengang akan apa yang baru saja dikatakan oleh Elaine. Dia pun tidak bisa berkata-kata. Elaine berkata bahwa sikapnya kemarin sangat mengisyaratkan perasaan sebenarnya. Light pun tidak mempunyai pilihan selain untuk mengakui perasaann sebenarnya. Mendengar hal ini Elaine pun langsung tersenyum dan berkata, "Aku harap kau adalah orang yang mampu mengembalikannya seperti dulu lagi." Mendengar hal ini Light pun merasa terkejut dan iseng bertanya," Memangnya Eve itu dulunya seperti apa orangnya?" Elaine pun menceritakan bahwa Eve itu dahulu merupakan orang yang sangat terbuka, ceria, dan suka menolong orang lain. Dia juga selalu memikirkan perasaan orang lain ketika berbicara dengan mereka. "Akan tetapi, semua itu berubah sewaktu teman-teman SMP nya mengkhianatinya." kata Elaine. Light pun merasa kesal mendengar hal itu dan langsung saja menanyakan apa yang telah diperbuat oleh teman-teman SMP nya sewaktu dulu. Elaine pun mengatakan bahwa teman-temannya membocorkan salah satu rahasia yang kurang mengenakan tentang keluarganya. Akibatnya dia menjadi bahan olokan dan dijauhi oleh satu sekolah waktu itu. Elaine juga menceritakan bahwa sewaktu awal hal ini baru saja terjadi, Eve merasa sangat tertekan. Dia bahkan sampai tidak masuk selama satu minggu setelah orang-orang di SMP mulai mengolok-oloknya. "Alhasil, sifat Eve pun perlahan-lahan berubah sejak saat itu" kata Elaine kepada Light. "Sebenarnya aku sudah beberapa kali mencoba untuk membuka kembali hatinya yang terkunci itu, akan tetapi aku tidak pernah berhasil. Dia sepertinya masih merasakan trauma yang berat berkat kejadian itu. Oleh karena itu, aku sangat mengharapkan bahwa kamu bisa berhasil." Light pun langsung menjawab,"Apabila kamu saja tidak bisa berhasil, apalagi diriku yang baru saja mengenali dia selama beberapa bulan ini." Elaine pun menjawab," Akan tetapi, kamu adalah seseorang yang dapat melakukan sesuatu yang tidak bisa kulakukan padanya." Light pun bertanya-tanya, "Dan apakah hal tersebut?" Elaine pun menjawab," Kamu adalah seseorang yang dapat membuatnya merasakan rasa kembali mempercayai dan dipercayai oleh orang lain. Mendengar hal ini Light pun merasa sangat terkejut. "Apakah menurutmu aku bisa melakukan hal tersebut?" Elaine pun menjawab, "Sebenarnya aku tidak yakin sepenuhnya tapi aku mempercayaimu sepenuhnya untuk melakukan hal tersebut, jadi kau haruslah berjuang jika kau memang ingin mendapatkannya." Light pun mengiyakan perkataan dari Elaine.

Setelah perbincangan yang agak berat itu, mereka pun berpamitan dan melanjutkan aktivitas mereka masing-masing. Light yang tidak mempunyai rencana pun langsung pulang ke rumahnya. Di jalan, dia kembali lagi termenung dan berpikir, "Kira-kira apakah aku mampu membuka hatinya kembali setelah kejadian berat itu menimpanya?" Dia terus merenungkan hal tersebut hingga sampai pada rumahnya. "Yah yang terpenting ialah aku harus menyampaikan permintaan maafku padanya besok saat rapat OSIS kembali."

Keesokan harinya pun mereka bertemu kembali di ruangan OSIS. Kali ini mereka berdualah yang datang lebih awal. Suasana di ruangan itu pun menjadi sangat canggung. Light yang sebenarnya ingin meminta maaf kepadanya pun tidak mampu menyusun kata-kata untuk menyampaikan isi hatinya tersebut. Di saat Light sedang kebingungan tersebut, Eve pun tiba-tiba membuka mulutnya dan berkata "Ketua Light, maafkan ya atas perbuatanku yang tidak semestinya kemarin. Aku sungguh menyesal." Mendengar hal ini Light pun langsung meresponnya dengan cepat, "Tidak apa-apa Eve, aku juga minta maaf karena perilakuku kemarin yang sangat terkesan memaksa." "Tidak apa-apa, memang aku yang salah karena bersikap egois dan tidak dewasa." jawab Eve. "Lalu, setelah aku menimbang-nimbangnya kembali sepertinya aku sudah membulatkan tekadku untuk menjadi wakil ketua OSIS di periode ini." Mendengar hal ini Light pun merasa sangat senang. Dia pun mulai berani mengajak mengobrol Eve mengenai topik-topik yang lainnya, seperti pelajaran, hobinya, dll. Pada bulan-bulan awal, Eve masih setengah menutupi dirinya sehingga dia hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan Light dengan jawaban-jawaban singkat yang bernada dingin. Akan tetapi setelah satu tahun bersama di OSIS, Eve pun mulai membuka dirinya kembali. Dia pun pada akhirnya sampai mengubah penampilannya untuk menghilangkan stigma gadis dingin yang tertancap pada pribadinya di benak orang-orang. Selain itu, dia pun mulai berteman baik dan akhirnya mulai bersahabat dengan seluruh orang di sana. Akan tetapi, persahabatan ini tidak berlaku bagi sang Ketua OSIS yang sangat dikaguminya sekarang. Setelah menghabiskan banyak waktu bersamanya baik di dalam maupun di luar ruangan OSIS, timbullah suatu perasaan yang tidak pernah muncul sebelumnya di hatinya.

Inilah awal dari kisah kedekatan mereka sejak mereka berdua pertama kali bergabung ke dalam OSIS. Kisah kedekatan ini pun terus berlanjut dan hubungan mereka berdua pun menjadi semakin dekat. Melihat seluruh perkembangan ini, Elaine pun ikut senang karena akhirnya sahabat masa kecilnya ini dapat berlalu dan melangkah maju dari masa lalunya yang kelam tersebut. Berkat keberanian sahabatnya untuk melupakan masa lalunya, maka dia pun pada akhirnya mendapatkan kisah di masa depan yang membahagiakan. Itulah hal yang terpikirkan oleh Elaine. Kisah mereka berdua ini pun memuncak setelah mereka berdua sudah saling mengenal selama kurang lebih 2 tahun, di mana pada saat itulah mereka berdua saling menyatakan perasaan mereka. Kisah indah ini tentunya masih tetap terus berlanjut sejak saat itu dan sekarang Eve sudah dapat benar-benar melupakan masa lalunya dan kembali ke jati dirinya yang sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun