Mohon tunggu...
Michael R
Michael R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Literasi Akan Membentuk Kecerdasan

24 Januari 2025   12:20 Diperbarui: 24 Januari 2025   12:09 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan Literasi Nasional ( GKN) yang dimulai pada tahun 2016 bertujuan untuk mengatasi buta aksara, meningkatkan literasi, mengembangkan bahasa dan meningkatkan kerja sama antar pelaku gerakan literasi. GLN berusaha untuk memperkuat sinergi antar unit pelaku gerakan literasi dengan menghimpun potensi dan memperluas keterlibatan publik dalam menumbuhkan budaya literasi di . 

Namun, keberhasilan GLN tidak akan tercapai jika semua lapisan masyarakat tidak memperhatikannya. Kembalinya budaya literasi sebagai kebiasaan akan membentuk kecerdasan masyarakat dan membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa sejak diluncurkannya GLN, semangat untuk menumbuhkan minat baca masyarakat semakin meningkat, dengan berbagai aksi yang dilaksanakan disekolah, masyarakat dan dalam program pendidikan.

 Gerakan Literasi Sekolah Program Gerakan Literasi Sekolah ( GLS) dikembangkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah untuk meningkatkan minat baca siswa. Badan pengembangan dan pembinaan bahasa juga menerbitkan berbagai buku pendukung untuk meningkatkan literasi, termasuk buku berbasis kearifan lokal. Gerakan satu buku satu guru adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja guru dalam meningkatkan kompetensi dan proses pembelajaran membaca dan menulis, yang digagas oleh Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan ( Ditjen GTK) pada tahun 2017.

Melalui GLS diharapkan para siswa dapat memiliki kemampuan dalam mengakses, memahami dan menggunakan informasi dengan cerdas melalui aktivitas membaca, mendengarkan, berbicara dan mengamati. Ada tiga tahap yang dilakukan dalam GLS, yaitu menumbuhkan minat baca siswa, meningkatkan kemampuan literasi siswa melalui buku buku pengayaan dan meningkatkan kemampuan berliterasi siswa melalui buku pelajaran. 

Peningkatan minat baca siswa dimulai dengan pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran. Anjuran pemerintah untuk membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai bertujuan agar siswa terbiasa membaca. Sarana prasarana sekolah, seperti perpustakaan atau area literasi lainnya, harus memadai. Koleksi buku yang memadai dan lingkungan kelas diperkaya dengan teks , seperti poster motivasi. 

Gerakan Literasi Keluarga Di masa akan mendatang, generasi muda akan dihadapkan pada berbagai tantangan yang memelurkan keterampilan literasi untuk mengatasi dan meraih kesuksesan. Karena minat baca di Indonesia masih rendah, diperlukan gerakan untuk mengubah kondisi . Anak anak cenderung mengikuti kebiasaan orang tua, sehingga penting bagi orang tua menjadi contoh dengan gemar membaca. 

Pembelajaran membaca harus dimulai dari rumah agar anak dapat mengenal dunia luar dengan lebih baik. Literasi keluarga merupakan serangkaian cara yang dilakukan keluarga untuk mengenalkan keterampilan membaca dan bahasa dalam kehidupan sehari hari. 

Program Gerakan Literasi Keluarga ( GLK) digagas pada tahun ) 2015 sebagai bagian dari Gerakan Literasi Nasional ( GLN ) . Tujuannya adalah menjadikan keluarga lebih berdaya guna dalam meningkatkan minat baca anak , sehingga menjadi aktivitas menyenangkan yang dilakukan bersama orang tua di rumah. 

Gerakan Literasi MasyarakatM enumbuhkan minat baca memerlukan waktu dan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk peran penting pemerintah dalam menggerakkan budaya literasi. Pemerintah dapat memberikan motivasi dan fasilitas yang memudahkan akses bahan bacaan, seperti melalui Taman Bacaan Masyarakat ( TBM). Ini penting karena minta baca di Indonesia terlalu rendah. 

Ketika membaca menjadi kebiasaan masyarakat, buku akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari hari, seperti yang terjadi di beberapa negara dengan tingkat kegemaran membaca yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa membaca buku telah menjadi rutinitas sehari hari dan menjadi bagian dari gaya hidup mereka. 

Membangun kebiasaan membaca masyarakat dimulai dari membangun kepribadian individu. Upaya yang masif dan simultan diperlukan untuk membentuk budaya masyarakat yang gemar membaca. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun