oleh Michael Naek Amstrong
Asrama adalah tempat tinggal sementara bagi pelajar dan mahasiswa. Asrama merupakkan tempat tinggal yang penghuninya berasal dari berbagai latar belakang budaya, agama, dan kepribadian yang beragam. Keragaman ini membuat banyak perbedaan dan perselisihan di asrama, karena keragaman itulah para mahasiswa dan pelajar membutuhkan pendidikan kerohanian di asrama. Hal ini juga adalah kesempatan untuk mengabarkan injil di lingkungan asrama.
Pendidikan Kerohanian sangat penting bagi para mahasiswa maupun pelajar. Kerohanian adalah perjalanan manusia untuk mencari makna hidup dan kedamaian. Mahasiswa dan pelajar mereka membutuhkan pendidikan kerohanian, agar mereka mendapatkan kedamaian. Di kehidupan ini banyak mahasiwa dan pelajar melupakan nilai-nilai kerohanian di dalam kehidupan mereka. Â Banyak mahasiswa dan pelajar tidak merasakan kedamaian di asrama, karena mereka melupakan nilai kerohanian. Kerohanian di asrama sangat berkontribusi dalam pembentukan karakter dan emosional yang baik.
A.Kerohanian Dapat Membantu Pembentukkan Karakter
Kerohanian membentuk karakter seseorang, dan karakter yang dibentuk melalui kerohanian akan membawa kepada karakter yang kuat. Kehidupan rohani yang sejati membantu individu untuk mengatasi godaan dan rintangan duniawi, serta memperkuat nilai-nilai moral yang membentuk karakter.
"Karakter yang dibentuk oleh kasih karunia Allah adalah karakter yang paling indah, dan yang paling tidak dapat digoyahkan. Dengan mengembangkan hubungan dengan Kristus, seseorang dibentuk dalam citra-Nya,dan itu adalah karakter yang akan bertahan selama-lamanya."(Steps to Christ,hlm.68)
Jadi, Kerohanian dapat membuat seseorang mempunyai karakter yang baik. Hubungan yang dekat dengan Tuhan dapat menghasilkan seseorang mengalami perubahan karakter, dari karakter yang buruk menjadi karakter yang baik. Untuk mempunyai karakter yang baik, dibutuhkan penyerahan yang penuh kepada Tuhan. Jika pendidikan kerohanian diterapkan olah mahasiswa dan pelajar, mereka akan membentuk karakternya menjadi lebih seperti Kristus.
B.Kerohanian Dapat Membentuk Emosional yang Baik
Asrama menjadi lingkungan yang penuh tekanan dari akademik, sosial, dan pribadi. Aktivitas kerohanian seperti membaca buku, berdoa, dan meditasi, dapat membantu mahasiswa maupun pelajar mengurangi  stress dan kecemasan. Menyerahkan semuanya kepada Tuhan dan berserah sepenuhnya kepada Tuhan, hal tersebut dapat mengurangi rasa stress.Kegiatan kerohanian di asrama sering melibatkan mahasiswa maupun pelajar.Jika mahasiswa dan pelajar mengikuti kegiatan kerohanian, mereka dapat memberikan ruang bagi mereka untuk refleksi, sehingga dapat membentuk emosional yang baik.
"Damai Kristus, yang melampaui segala akal, adalah rahasia kebahagiaan sejati. Hal itu menenangkan hati dan memberikan kestabilan kepada pikiran."(Thoughts from the Mount of Blessing,hlm.31)
"Hubungan dengan Allah membawa kedamaaian hati, yang memberikan ketenangan dan stabilitas pikiran. hanya melalui iman kepada-Nya, kekuatan mental dan emosi dapat ditingkatkan."(Ministry of Healing, hlm.241)
Jadi,  kehidupan rohani dapat membantu membentuk emosi yang stabil dan positif. Pentingnya bersandar sepenuhnya kepada Tuhan. Hubungan yang erat dengan  Tuhan dapat membawa keseimbangan emosi.
Kesimpulan tentang Pentingnya Pendidikan Kerohanian di Asrama
Kerohanian di asrama memiliki peran yang signifikan dalam membentuk karakter seseorang dalam keseimbangan emosional. Pihak pengelola asrama harus terus mendukung aktivitas-aktivitas kerohanian. Melalui kegiatan kerohanian, mahasiswa dan pelajar dapat membantu mereka dalam berkehidupan di asrama. Jika, pendidikan kerohanian diterapkan di asrama, lingkungan asrama akan menjadi lingkungan yang sehat dari segi kerohanian maupun sosial.
Mahasiswa dan pelajar harus mempunyai hubungan yang erat dengan Tuhan. Menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan dapat membantu mengurangi masalah dan kecemasan. Dengan demikian, asrama dapat menjadi tempat yang tidak hanya mendukung keberhasilan akademik, tetapi juga memperkaya kehidupan kerohanian.
Sumber Tulisan
Ellen G. White. Steps to Christ,hlm.68.
Ellen G. White. Thoughts from the Mount of Blessing,hlm.31.
Ellen G. White. Ministry of Healing, hlm.241
Koentjaranigrat (2002).Kebudayaan,Mentalitas, dan Pembangunan.Jakarta:Gramedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H