Mohon tunggu...
michael max
michael max Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keindahan di Puncak Gunung Api Dukono

14 Juli 2018   18:26 Diperbarui: 14 Juli 2018   18:38 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, sebuah negara yang dikenal dengan julukan jamrud khatulistiwa karena letak geografis negara indonesia yang dilintasi oleh garis khatulistiwa dengan penampakan-penampakan alamnya yang istimewa. 

Banyak sekali para wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri mengunjungi Indonesia karena keindahan alamnya yang begitu indah. Namun, sayang sekali jika para wisatawan luar negeri hanya mengunjungi bagian-bagian indonesia yang terkenal dan mendunia. Tanpa kita sadari, banyak sekali keindahan alam yang dapat dinikmati di pelosok-pelosok nusantara ini. 

Gunung Dukono merupakan gunung api aktif di pulau halmahera utara. Ketinggian dari gunung tersebut hanya 1.335 mdpl. Gunung tersebut pernah meletus sangat dahsyat pada tahun 1550 dimana lava dari gunung tersebut menbentuk daratan yang mengisi selat antara Gunung Dukono dengan Gunung Mamuya. Gunung ini juga dijuluki bromonya halmahera dimana gunung ini tidak beda jauh dengan Gunung Bromo yang terletak di Jawa Timur.

Gunung Dukono dapat kita daki dalam waktu tempuh kurang lebih 3 jam dengan bantuan truk untuk sampai di pos 1. Gunung Dukono tidak terlalu sulit untuk di daki, tidak terlalu terjal. Dalam perjalan mendaki gunung dukono para pendaki akan melintasi jalur yang berpasir dan melihat sungai lahar dingin. Pemandangan di puncak dukono sangat indah saat malam hari karena bintangnya pun sangat banyak.

Dokpri
Dokpri
Hampir setiap satu menit Gunuk Dukono mengeluarkan suara gemuruh dan asap.

Jadi, untuk mendaki Gunung Dukono hanya diperbolehkan untuk mendaki hingga ke tempat yang aman, dikarenakan setelah melewati batas aman kita dapat terkena oleh semburan batu-batu kecil yang dapat membuat para pendaki sesak napas. Di tempat titik teraman tersebut pun sudah dapat melihat matahari terbit dengan sangat indah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun