Mohon tunggu...
Michaela Irak Wutun
Michaela Irak Wutun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan saya Michaela Dina Marialis Irak Wutun, disini saya membuat akun ini untuk mengupload tugas Bahasa Indonesia saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dynamic Neuromuscular Stabilization (DNS)

24 November 2024   10:09 Diperbarui: 24 November 2024   10:11 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DYNAMIC NEUROMUSCULAR STABILIZATION (DNS)

Oleh : Siti Atiqah, Michaela Dina, Alma Sari W.P,

Angger Ayu, Khoirulia Nur A.

Dynamic Neuromuscular Stabilization (DNS) adalah pendekatan manual dan rehabilitasi untuk mengoptimalkan sistem gerakan berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah depelovmental kinesiologi (DK). Pengembang DNS adalah Profesor Pavel Kolar, PT, PhD, seorang fisioterapis Ceko yang telah dipengaruhi oleh "hebat" Sekolah Kedokteran Manual Praha, termasuk Karel Lewit, Vladimir Janda, Vaclav Vojta dan Frantisek Vele.


Dynamic Neuromuscular Stabilization (DNS) adalah strategi atau metode pemeriksaan, pengujian, penilaian, diagnosis dan pengobatan yang canggih dan kompleks terhadap kondisi yang mempengaruhi seluruh tubuh, termasuk pernapasan, otot, sendi, ligamen, tendon, dan sistem saraf tubuh. DNS menggunakan model terapi fisik untuk membantu mengaktifkan otototot stabilisasi, yang dimulai dengan mekanisme diafragma, dasar panggul, dan "otot inti" yang tepat, kemudian meluas ke tungkai. DNS membantu membangun kembali hubungan antara otot dan otak dan mendukung pengobatan pada pasien dengan HNP, sindrom rotator cuff, nyeri leher, kelemahan dasar panggul, GERD (refluks asam), otot hipertonik akibat stroke dan cerebral palsy dan banyak kondisi lainnya (Elementaryhealth,2022).


Dynamic Neuromuscular Stabilization (DNS) memiliki prinsip dimana latihan DNS didasarkan pada konsep ko-aktivasi otot-otot intrinsik tulang belakang yang membentuk Integrated Spinal Stabilization (ISSS). ISSS melibatkan otot-otot seperti fleksor dan ekstensor serviks, diafragma, tranversus abdominis, multifidus, dan otot dasar panggul. 

PRINSIP-PRINSIP DNS:

  • Developmental Kinesiology
    Development kinesiology mempelajari tentang bagaimana manusia belajar mengontrol gerakan mereka. Kobesova dan Kolar mendefinisikan tiha tahap perkembangan kontrol sensorimotor:
    a) Brainstem and Spinal Level: pada tahap ini bayi melakukan gerakan kasar dan umum, seperti menggerakkan seluruh tubuhnya dengan kecepatan dan amplitudo yang bervariasi.
    b) Subcortical Level: pada tahap ini otot-otot inti tubuh, seperti diafragma, otot dasar panggul, otot perut, dan otot punggung diaktifkan secara bersama sebelum gerakan ekstremitas, kepala, atau leher. Tahap ini membantnu membangung stabilitas tubuh sebelum melakukan gerakan yang lebih kompleks.
    c)Cortical Level: pada tahap ini pola gerakan yang lebih kompleks dan terarah berkembang. Bayi mulai mengontrol gerakan mereka dengan lebih presisi dan koordinasi.
  • Joint Centration
    Sistem saraf pusat (SSP) pada tingkat subkotrikal memiliki peran krusial dalam mempertahankan stabilitas inti tubuh serta mengatur gerakan angota tubuh. Ketika SSP berfungsi dan otot-otot diaktifkan secara seimbang dan optimal, sendi-sendi tubh akan berada dalam posisi yang ideal selama setiap gerakan dan postur. Dalam posisi sendi yang ideal, permukaan tulang didalam sendi saling bersentuhan secara maksimal. Hal ini mendukung transfer beban yang efisien di seluruh sendi dan memastikan gungsi rantai kinetik optimal.
  • Core Stabilization-Integrated Spinal Stabilization System (ISSS)
    ISSS melibatkan kerjasama yang seimbang dari berbagai kelompok otot untuk menstabilkan tulang belakang, seperti didaerah leher dan dada bagian atas (terdapat otot fleksor leher dalam dan otot punggung bekerja sama) dan di daerah dada bagian bawah dan pinggang (diafragma, otot dasar panggul, otot perut, dan otot punggung bekerja secara sinkron. Sebelum melakukan gerakan sederhana yang disengaja, otot-otot penstabil tulang belakang harus diaktifkan terlebih dahulu.
  • Stabilizing Function of the Diaphragm
    Stabilitas tulang belakang yang optimal dicapai melalui pola pernapasan yang benar. pada awalnya, diafragma hanya berfungsi untuk bernapas. Namun, seiring perkembangan, diafragma juga berperan dalam menjaga postur tubuh, terutama saat bayi mengangkat kepala atau kaki. Sistem penstabil tulang belakang yang terintegrasi yang melibatkan diafragma, otot perut, punggung, dan panggul bekerja secara bersamaan untuk mengatur pernapasan dan stabilitas. Fungsi ini membutuhkan kontrol motorik  yang sempurna, yang berarti sistem saraf pusat harus sehat.
    DNS mengadaptasi pola gerakan dasar yang dipelajari bayi selama perkembangan motoriknya, dalam DNS mempelajari dengan sangat rinci gerakan dan pola stabilitas dan gerak  pada titik-titik penting dalam perkembangan masa kanak-kanak. Setiap bayi yang sehat mengembangkan ini pola-pola ini dengan cara yang dapat diprediksi dan konsisten sesuai  dengan bulan perkembangan. 

KONSEP DASAR DNS :

  • Pengembangan motoric : DNS didasarkan pada pola gerakan yang diperoleh selama perkembangan motorik bayi. Metode ini memanfaatkan gerakan dasar seperti mengangkat kepala, merangkak, dan duduk, yang memberikan fondasi untuk kontrol postural dan gerakan yang efisien.
  • Stabilisasi Otot Inti : DNS menekankan pentingnya aktivasi otot-otot stabilisator, termasuk diafragma dan otot dasar panggul, untuk mencapai stabilitas tubuh yang optimal. Hal ini dilakukan melalui latihan yang dirancang untuk memperbaiki koordinasi neuromuscular.
  • Pola Pernapasan : Metode ini juga mengajarkan pola pernapasan yang benar, yang berkontribusi pada stabilitas tubuh saat bergerak.

TUJUAN DNS:

DNS bertujuan untuk mengaktifkan integrated spinal stabilizing system dan mengembalikan regulasi intraabdominal pressure (IAP) yang ideal untuk mengoptimalkan efisiensi gerakan dan untuk mencegah beban sendi yang berlebihan. Selain itu, pemberian DNS juga dapat meningkatkan aktivasi yang ideal dari ISSS (Integrated Spinal Stabilizing System). ISSS(Integrated Spinal Stabilizing System) yang ideal memberikan fungsi sendi yang netral dan terpusat yang didiskripsikan sebagai joint centration dimana posisi otot-otot dan sendi berada dalam keuntungan mekanis yang optimal di seluruh  rentang gerak sehingga menghasilkan kekuatan yang berbeda-beda pada setiap gerakan sesuai dengan keterampilan yang diperlukan.

MANFAAT DNS:

  • Peningkatan Stabilitas Inti: Dengan berfokus pada inti sebagai pusat kendali gerakan, DNS memperkuat otot-otot penstabil yang dalam, menopang tulang belakang dan persendian.
  • Peningkatan Efisiensi Pergerakan: DNS membantu pasien mencapai pola pergerakan yang lebih efisien dan terkoordinasi, sehingga meningkatkan fungsi fisik secara keseluruhan.
  • Pencegahan Cedera: Dengan memulihkan kontrol motorik alami, DNS mengurangi pola gerakan kompensasi yang dapat menyebabkan cedera.

PENELITIAN DAN BUKTI ILMIAH:

Effectiveness of DNS in the Treatment of Chronic Low Back Pain. Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy

Penelitian oleh Hurd, W.J., et al. (2016) mengevaluasi efektivitas Dynamic Neuromuscular Stabilization (DNS) untuk mengatasi nyeri punggung bawah kronis (Chronic Low Back Pain/CLBP). DNS didasarkan pada prinsip pengembangan pola gerak motorik normal yang tercermin dalam fungsi stabilisasi otot inti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun