Mohon tunggu...
MICHAEL LAIHAD
MICHAEL LAIHAD Mohon Tunggu... -

HANYA SEORANG PENGINJIL DAN HAMBA TUHAN

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menjawab Zakir Naik (Seri 1)

3 Mei 2017   19:22 Diperbarui: 3 Mei 2017   19:41 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH : Pdt.Bigman Sirait

ZAKIR NAIK adalah seorang penceramah internasional, juga seorang penulis yang berasal dari India. Dia dicari dinegerinya, ditolak di Malaysia, karena ceramahnya dinilai kontroversial. Tapi saya tak hendak mengulas soal siapa dia, karena anda mudah menemukannya di berbagai media. Yang mau dibicarakan di sini adalah pernyataan sekaligus pertanyaannya tentang ke-Tuhanan Yesus Kristus.

          Kalimatnya yang terkenal; Tidak ada satu kalipun di Alkitab Yesus Kristus menyebut diri-Nya Tuhan. Dia mengaku mengasihi dan menghormati Yesus Kristus namun bukan sebagai Tuhan. Tak sedikit umat yang kebingungan memahaminya, apalagi kebanyakan umat memang malas belajar menggali sisi teologi kebenaran Alkitab. Padahal isu ini sudah ada sejak Kristus, lalu masa gereja di awal abad ke-4 oleh Arius, di abad pertengahan oleh kaum teolog naturalis, dan abad modern oleh teolog liberal. Tulisan ini tak panjang dan juga tak susah untuk dipahami, karena memang sejatinya pertanyaan atau pernyataan Zakir Naik juga sederhana, karena bukan soal teologia tapi sekedar retorika.

          Tak salah jika Zakir mengatakan Yesus Kristus tak pernah secara langsung menyatakan diri-Nya Tuhan. Namun apakah itu berarti Yesus Kristus bukan Tuhan? Nah, ini yang terasa naif. Siapakah orang bergama di kolong langit ini yang percaya kepada Tuhan, karena melihat atau mendengar Tuhan berkata; Aku adalah Tuhan! Atau Tuhan menulis sendiri di kitab suci bahwa; Dia Tuhan. Jelas tidak ada, kecuali yang mengada-ada. Masing-masing umat mengenal Tuhan dari kitab sucinya yang ditulis oleh para nabi dan rasul yang jumlahnya banyak dalam era yang berbeda. Apa yang disebut melihat atau mendengar jelas bukan dalam pengertian sehari-hari kita. inilah yang dicemooh kaum atheis yang tidak percaya adanya non materi (roh). Zakir juga percaya kepada Tuhan yang tak pernah berkata langsung; Aku adalah Tuhan. Zakir seorang beragama, dia bertanya secara retorika jadi tak perlu dijawab dengan teologia. Karena hanya akan melahirkan debat yang tak kunjung usai. Toh pertanyaan yang sama bisa dipertanyakan kepada Zakir, dan jawabannya pasti bahwa itu adalah kesaksian kitab suci. Maka begitu juga ketika ke-Tuhanan Yesus Kristus dipertanyakan, maka jawabannya juga sama, itulah kesaksian oleh para rasul di Alkitab. Soal mau dipercaya atau tidak itu urusan lain lagi. Gitu aja koq repot.

          Jika berlanjut yang dipermasalahkan bahwa Yesus adalah manusia bukan Tuhan, ada tulisan seri berikutnya. Pernah ada orang berkata kepada saya dalam mengomentari khotbah saya tentang Yesus Kristus Tuhan, bahwa terkutuklah mereka yang men-Tuhankan manusia. Saya sangat setuju “seribu persen” memang terkutuklah mereka yang men-Tuhankan manusia, karena manusia bersifat fana, terbatas. Namun jangan lupa, jauh lebih terkutuk mereka yang tidak mau percaya bahwa Tuhan bisa menjadi manusia. Karena itu berarti membatasi Tuhan yang diakui manusia beragama sebagai yang Maha Kuasa, Maha Segalanya. Tuhan menjadi manusia itu perihal yang sangat masuk akal. Pertanyaan besarnya, mengapa Dia mau? Jawabannya hanya satu, karena Kasih Nya yang Maha Besar. Kembali kepada Yesus Kistus, apakah Dia manusia yang men-Tuhankan dirinya? Jawaban Alkitab dengan kesaksian para Rasul-rasul; Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjadi manusia, bukan sebaliknya. Ini sudah dinubuatkan sejak ribuan tahun sebelumnya dalam Perjanjian Lama dan digenapi dalam Perjanjian Baru. Dan, soal percaya atau tidak, jelas ini bukan sekedar soal logika umum. Logika orang beragama dalam terang iman nya sangat jelas; Tidak mungkin manusia menjadi Tuhan, tapi sangat mungkin Tuhan menjadi manusia

          Tapi, lagi-lagi ini hanya soal retorika, soal sederhana. Yang tidak sederhana adalah ketidakpahaman umat Kristen dalam menjelaskan posisi imannya. Yang pasti kesaksian Alkitab bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan terdiri dari antara lain; Pertama Para Rasul Nya, antara lain; Petrus (Mat 16:16, Kis 4:11-12), Yohanes (Yoh 1:1-3), Thomas (Yoh 20:28), Paulus (Fil 2:5-8). Kedua adalah musuhnya; Imam, Ahli Taurat (Yoh 11:49-53), Pilatus (Yoh 18:33-37). Ketiga adalah penyamun (Luk 23:41-43). Keempat adalah prajurit Roma yang disebut orang kafir (Mat 27:54). Kelima adalah setan (Mat 8:28-29). Terlalu banyak ayat yang menyaksikan Yesus Kristus adalah Tuhan, mulai dari murid, musuh, orang kafir, bahkan setan bapa segala kejahatan pun mengenal Dia. Sayangnya, yang tidak memahami hakekat Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan penggunaan gelar Anak Allah, Firman, Mesias, Raja, Anak Daud, terlalu dini mengambil kesimpulan tanpa mempelajarinya secara komprehensip. Bagaimana penjelasan teologianya? Akan saya ulas berseri bahkan termasuk latar belakang PL yang terbentang ribuan tahun, yang merupakan sebuah ketepatan, dan yang jauh dari kebetulan, namun memang ramai dengan penyelewengan dan pengingkaran, bahkan diinternal umat Kristen sendiri.

Akhirnya selamat mengenal Yesus Kristus yang adalah Tuhan. Nikmati SUP nya, bagikan pada semua saudara yang perlu mencicipinya. Jika berbeda pendapat tak mengapa, karena bisa saling mengkoreksi. Toh kita bukan Tuhan yang Maha Segalanya, apalagi pembelanya. Ayo tambah SUP nya biar sehat.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun