Mohon tunggu...
Michael Ken
Michael Ken Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Stuck

25 November 2018   12:14 Diperbarui: 25 November 2018   12:28 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Percobaan "Mesin waktu" ke-314. Itulah dimana semuanya mulai. Percobaan ku akhirnya berhasul setelah gagal 313 kali. Sejak itu aku merasa sangat bangga dengan diriku sendiri. Namun, aku tidak pernah menyangka bahwa penemuan ku dapat membawa sesuatu yang sangat buruk. Namaku adalah Anthony Jefferson. Aku adalah seorang ilmuwan di tahun 2099. 

Percobaan mesin waktuku sudah mulai dari tahun 2080. 19 tahun ini aku habiskan demi mesin waktu ini. Mungkin percobaan ini lebih cepat selesai jika aku bekerja sama dengan teman-teman ilmuwan ku. Namun mereka semua telah menyerah dah hanya aku saja yang melanjutkan project mesin waktu ini. Akhirnya, aku dapat membuktikan bahwa project ini dapat berhasil kepada ilmuwan lainnya.

"Hey Anthony dimana engkau," sebut istriku dari atas pintu basement ku. "Iya sebentar hon," jawab ku yang masih sibuk mengotak ngatik barang barang. "Makanan sudah siap hon ayo naik," panggil istriku sekali lagi. "Ya ya aku akan naik" jawab ku. "Kamu ngapain saja di basement hon?" tanya istriku. "Aku sedang mencari barang-barang untuk projek ku yang selanjutnya hon." Sebenarnya aku membuat alat yang dapat membuat mesin waktu ku portable. Setelah beberapa hari, alat ku akhirnya selesai ku buat. Alat ku berbentuk jam tangan yang tombolnya dapat ku pencet untuk mengeluarkan mesin waktunya.

Suatu hari, anak ku, Marco Jefferson mendapat tugas dari sekolahnya yaitu tentang bagaimana sejarah penjajahan di Indonesia. Aku sangat senang karena inilah waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama anak ku. Pada hari jumat setelah Marco pulang sekolah, aku mengajaknya pergi ke basement ku. "Kita mau ngapain yah?" tanya anakku. 

"Ayo ayah mau memperlihatkan mu sesuatu." "Apakah kita akan menggunakan mesin waktunya yah?" " Ya! Kau menebaknya dengan benar. Mesin waktu ini dapat membantu mu mempelajari sejarah kemerdekaan Indonesia nak," kataku. "Wah aku gak sabar yah, emang kita mau kemana yah?" tanya anakku. "Lebih tepatnya yaitu mau ke kapan, hahahaha." Jawab ku. "Ga lucu yah.." jawab nya. Setelah berpamitan dengan istriku, aku dan Marco mulai petualangan kami melalui waktu.

Aku dan Marco mulai masuk ke dalam mesin waktu tersebut. Mesin waktuku berbentuk seperti mobil seperti biasanya pada tahun 2099 yang sudah bisa terbang namun saat aku menekan sebuah tombol, sebuah portal akan terbuka di depan mobil ku dan jika aku masuk ke dalam portalnya, kami akan seolah olah ada di sebuah tempat yang aku beri nama timespace. 

Di timespace ini seolah olah mobil kami di kelilingi sebuah cairan yang selalu bergerak seperti samudra. Namun sebenarnya itu bukan lah cairan melainkan sesuatu yang melambangkan bahwa waktu itu terus berjalan. Di dalam mobil ku, sudah ku pasangkan A.I. yang bernama Gideon. Gideon sudah ku program untuk dapat mengakses internet sehingga pengetahuannya sangat luas.  Gideon akan membantuku dan Marco memulai perjalanan kami melalui waktu sekaligus bekerja seperti tourguide untuk membantu Marco mengerti apa yang terjadi pada waktu tersebut.

Kami memulai perjalanan kami ke tanggal 10 Agustus 1511 dimana bangsa Portugis pertama menguasai Malaka. "Gideon, tolong bawa kami ke tahun 1511 tanggal 10 Agustus" sebutku. "Siap tuan," Jawab gideon. "Marco, kamu harus ingat bahwa kita tidak boleh melakukan interaksi sama sekali kepada orang-orang pada zaman ini sebab jika terjadi sesuatu, sejarah penjajahan Indonesia dapat berubah. Sejarah dapat berubah secara drastis." "Iya yah aku tidak akan melakukan interaksi."

Setelah beberapa menit berjalan melalui timespace, kita akhirnya keluar dari timespace dan memasuki zaman dimana Indonesia masih dijajah. Mobilku sudah ku lengkapi dengan teknologi stealth sehingga tidak dapat terlihat oleh orang-orang sekitar. 

Di zaman ini, aku hanya melewati dan melihat orang-orang bekerja dari langit di dalam mobilku."Bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang tiba di kepulauan yang sekarang menjadi Indonesia," sebut Gideon kepada Marco. "Tujuan bangsa Portugis dateng ke Indonesia buat apa sih Gideon?" tanya Marco. "Mereka berusaha untuk menguasai sumber rempah-rempah yang berharga dan memperluas usaha misionaris Katolik Roma," jawab Gideon. 

"Apakah bangsa Indonesia tidak melawan balik?" tanya Marco lagi, "Oh tentu saja. Bangsa Indonesia merasakan kepahitan dan kesakitan dan setelah menguasai malaka bangsa portugis lekas pergi dari madura hingga ternate. Bangsa indonesia tidak tinggal diam saja, mereka melakukan bermacam perlawanan terhadap portugis supaya bisa meraih kemerdekaan namun kemerdekaan indonesia yang mereka cita-citakan tidak bisa dikabulkan begitu saja tentu harus ada perlawanan yang keras juga," jawab Gideon.

Setelah kami puas melihat suasana penjajahan pada saat masa Portugal, kami melanjutkan perjalanan kami yaitu ke masa penjajahan Spanyol. "Marc, apakah kau siap untuk melihat pertempuran antara kubu ternate dengan tidore?" tanyaku "Oh tentu saja yah," jawabnya. 

"Gideon tolong bawa kami ke tahun 1527 dimana terjadinya pertempuran antara Ternate dan Tidore," sebutku. "Siap tuan," jawabnya. Lagi-lagi kami memasuki timespace. Lalu setelah beberapa menit kami keluar dari timespace. Dibawah mobil kami yang sedang dalam keadaan stealth, sedang terjadi pertempuran. 

"Gideon apa penyebab pertempuran ini?" tanya Marco. "Tibanya portugis di indonesia membuat bangsa eropa lain bergerak mencari keuntungan. Bangsa portugis sangat memusatkan perhatiannya di Ternate, dan Spanyol sangat tertarik untuk bersekutu dengan Tidore. Kemudian persaingan pun terjadi di daerah Maluku. Spanyol memilih untuk membangun benteng di Tidore.  Pembangunan benteng  membuat persaingan semakin memanas. 

Nah itulah sebabnya terjadi pertempuran ini," jawab Gideon. "Lalu, cara mereka menyelesaikan persaingan ini gimana Gideon?" tanya anakku lagi. "Untuk menjawab pertanyaan itu, ayo kita pergi ke tahun 1534," jawab Gideon. Setelah keluar dari timespace, Gideon mengaktivasikan salah satu drone kecil miliknya yang juga mempunyai teknologi stealth. Drone ini digunakan untuk melihat di dalam suatu ruangan. Kami bisa melihat display dari kamera drone kecil itu di layar dalam mobilku. "Sepertinya mereka sedang membahas sesuatu Gideon, apakah ini ruangan dimana terjadinya penyelesaian persaingan Spanyol dan Portugis?" tanya Marco. "Ya benar. 

Pada tahun 1534 spanyol dan portugis menyepakati diadakan perjanjian saragosa karena kedua belah pihak menyadari kerugian yang terjadi sangat banyak akibat persaingan itu. isi perjanjian itu adalah yang pertama : Maluku menjadi daerah portugis untuk berkegiatan, dan yang kedua : Spanyol harus meninggalkan portugis dan memusatkan diri di Filipina," jawab Gideon.

"Ayo kita ke tujuan yang selanjutnya yaitu tahun 1602 dimana bangsa belanda berkeinginan untuk merampas dan menguasai pasar rempah-rempah di indonesia dengan mendirikan VOC (Verenigde Oostindische Compagnie) yang bertempat di Banten," kata ku. "Siap tuan," jawab Gideon. Lalu mobil masuk ke dalam timespace. Namun, kali ini berbeda. Tiba-tiba, tombol emergency di mobilku menyala. "WARNING : FUEL CRITICALLY LOW," ucap Gideon. 

Aku tidak sempat bereaksi sebab tiba-tiba, yang biasanya kami melalui timespace dengan tenang dan perlahan, mobilku terjun bebas dari timespace. Akhirnya mobil ku terjun keluar dari timespace dan mendarat darurat. "Yah apa yang barusan terjadi?" kata anakku sambil panik. "Tenang Marc kita hanya harus mencari sumber fuel sehingga kita bisa kembali masuk ke timespace dan pergi balik ke rumah," jawab ku. "Gideon kita sekarang ada dimana?" tanyaku. "Pulau Jawa, tahun 1808," jawab Gideon. 

"Dari segala waktu yang ada, kita harus terdampar pada waktu dimana Daendels sedang memimpin pemerintahan?" ucap ku yang sudah pasrah. "Tuan, berdasarkan hasil analisis dan observasi saya, tuan sangat beruntung karena terdampar di waktu ini." Ucap Gideon. "Mengapa begitu?" tanya ku belum menyadari alternatif fuel mobil ini. 

"Dalam melaksanakan tugas utamanya untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, Daendels mengambil langkah-langkah berikut ini yaitu yang pertama membangun jalan antara Anyer-Panarukan, baik sebagai lalu lintas pertahanan maupun perekonomian. Yang kedua yaitu menambah jumlah pasukan dalam angkatan perang dari 3000 orang menjadi 20.000 orang. Yang ketiga yaitu membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon dan Surabaya. 

Dan yang terakhir membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang. Hal itu dilakukan karena beliau tidak dapat mengharapkan lagi bantuan dari Eropa akibat blokade Inggris di lautan," ucap Gideon. "Oh kau benar sekali Gideon. Pabrik senjata yang dibuat oleh Daendels harusnya menyimpan bubuk mesiu yang cukup untuk dijadikan fuel mobil ini," ujar ku yang baru menyadarinya. Lalu setelah menyadari ini, aku langsung bersiap siap untuk menyusup ke pabrik senjata tersebut. "Marco, kamu jangan pergi kemana-mana. Tetaplah di dalam mobil ini. Berbahaya jika ada yang melihat mu nak." Ujarku mengingatkan Marco. "Iya yah aku akan tetap di mobil," jawabnya.

Setelah itu, aku memulai misi ku untuk mendapat bubuk mesiu. Tidak terlalu lama setelah aku keluar dari mobil, aku melihat jalan masuk ke pabrik. Pabrik tersebut termasuk pabrik yang cukup besar. Aku mulai menyusupi dan berdiam-diam masuk. Tidak lama kemudian, aku menemukan apa yang telah kucari yaitu bubuk mesiu. Namun aku menyadari bahwa orang-orang yang bekerja di pabrik ini terlihat sangat kelelahan. 

Aku menyadari bahwa penjajahan pada masa Daendels sangat kejam. Apa yang telah ia lakukan kepada masyarakat Indonesia pada saat ini sangat kejam dan tidak manusiawi. Namun aku tidak bisa melakukan apa-apa sebab sejarah inilah yang membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sekarang ini. Yaitu bangsa yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Walaupun aku sedih, aku masih harus menjalani misi ini. 

Setelah berdiam-diam keluar lagi, aku berhasil sampai ke mobil. Dan saat ku beri bubuk mesiu ke mobilku, fuelnya bertambah sehingga kami bisa masuk ke timespace lagi. "Sudah kubilang nak, kamu tidak usah khawatir," ucapku kepada Marco. "Iya yah terima kasih atas pengalaman yang tidak akan pernah kulupakan ini."

Akhirnya, aku dan Marco kembali ke rumah kami pada tahun 2099. 2 minggu kemudian, tugas Marco telah diberi nilai dan ia mendapat nilai yang tertinggi diantara teman-temannya, berkat Gideon dan mesin waktuku. 

"Terima kasih yah, aku jadi dapat nilai tertinggi plus pengalaman yang sangat seru!" ujar Marco. "Sama sama nak. Bagaimana kalau kita pergi berpetualang lagi bersama Gideon?" tanya ku. "Oh tentu saja yah!" jawab Marco "Kita mau kemana?" Lalu aku menjawab : "Bagaimana kalau kita mencari tau apakah warna dinosaurus yang sesungguhnya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun