Masih banyak kisah dan cerita dari hewan-hewan yang dirampas hak asasinya di luar sana. Memperlakukan makhluk hidup yang memiliki dunia emosional yang kompleks seolah-olah mereka mesin bukan hanya bisa menyebabkan ketidaknyamanan fisik bagi mereka, melainkan juga stress sosial dan frustasi psikologis yang tinggi.
Kita harus sadar bahwa suatu kebutuhan yang dibentuk di alam liar terus terasa secara subyektif bahkan ketika tidak lagi dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dan reproduksi. Kebutuhan-kebutuhan objektif hewan seperti makan minum memang dipenuhi dengan sangat baik, namun kebutuhan-kebutuhan subyektif seperti kasih sayang, sosial dan psikologis diabaikan secara brutal.
Kita akui bahwa manusia memperlakukan hewan seperti itu, tentu saja bukan karena kebencian terhadap hewan. Tetapi, karena tidak adanya rasa kepedulian. Sebagian besar kita yang mengkonsumsi telur, susu, dan daging sudah seharusnya memikirkan soal nasib ayam, sapi, babi, atau berbagai hewan lain yang daging dan produknya sudah kita makan dan nikmati sebagai tanda terima kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI