Mohon tunggu...
Michael D. Kabatana
Michael D. Kabatana Mohon Tunggu... Relawan - Bekerja sebagai ASN di Sumba Barat Daya. Peduli kepada budaya Sumba dan Kepercayaan Marapu.

Membacalah seperti kupu-kupu, menulislah seperti lebah. (Sumba Barat Daya).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penting Adanya Pengetahuan tentang Demam Babi Afrika (ASF)

20 Mei 2020   14:39 Diperbarui: 20 Mei 2020   14:34 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini banyak berita tentang babi yang mati. Ada berita tentang babi yang mati mendadak di Badung mencapai 1.074 ekor. Bukan saja di bandung, hampir seluruh daerah di Indonesia mengalami hal yang sama.

Ada juga yang mengeluh begini. Akibat polar dan pakan babi lainnya, babi mati percuma.  Satu dua orang menegaskan hal yang sama. Imbasnya adalah bisnis pakan babi menyusut.

Namun, ada juga coba mengambil jalan tengah bahwa pendapat itu adalah keliru. Bagi mereka, babi mati bukan karena polar. Itu hanya trik yang sengaja disebar oleh lawan pebisnis pakan babi.

Memang benar bahwa banyaknya babi yang mati akhir-akhir ini bukan disebabkan karena penggunaan pakan babi yang biasa dijual di toko atau kios-kios. Dicurigai bahwa babi-babi mati karena terpapar African Swine Fever Virus (ASFV) atau disebut virus demam babi Afrika. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa pakan babi  yang sudah terkontaminasi virus bisa menjadi media penyebaran virus, yang pada akhirnya membunuh babi-babi.

 Virus demam babi Afrika adalah penyakit virus menular yang hanya berdampak pada babi, bukan manusia, jadi itu bukan ancaman kesehatan masyarakat atau masalah keamanan pangan.

Menurut calon nominasi James Beard 5 kali, koki dan pemilik restoran yang berbasis di Miami, Jose Mendin, yang adalah seorang ahli dalam menyajikan daging babi yang lezat dan aman, mengatakan bahwa demam babi Afrika hanya berdampak pada babi dan bukannya kepada manusia.

Bagi Mendin, orang tidak perlu berhenti memasak dan makan babi. ASF bukan masalah keamanan pangan! Chef Mendin memperhatikan keselamatan pelanggan dan keluarganya dengan sangat serius dan tidak akan pernah membuat keputusan makanan yang dapat membahayakan siapa pun.

Kevin Sharrett, seorang dokter perawatan primer dari Ohio, mengatakan penting untuk diketahui:

Pertama, demam babi Afrika adalah penyakit yang hanya berdampak pada babi, bukan manusia - jadi itu bukan ancaman kesehatan masyarakat.

Kedua, ASF tidak dapat ditularkan ke manusia melalui kontak dengan babi.

Menurut Ann Garvey, Dokter Hewan Kesehatan Masyarakat Negara Bagian Iowa, ASF adalah penyakit virus yang hanya berdampak pada babi, bukan manusia --- jadi itu bukan ancaman kesehatan masyarakat, atau masalah keamanan pangan.

Daniel Rock, Departemen Pathobiologies University of Illinois, menambahkan ASF adalah penyakit babi saja dan karenanya bukan ancaman bagi hewan peliharaan non-babi atau ternak lainnya.

Walau sudah dijelaskan sedemikian rupa oleh para pakar, saya secara pribadi menganjurkan untuk tetap berjaga-jaga. Jika bisa untuk tidak dimakan maka sebaiknya jangan dimakan, apa lagi untuk posisi babi yang sudah mati.

Jika ingin memakan daging babi yang sedang sakit ASF maka sebaiknya mengikuti instruksi penanganan dan memasak yang betul-betul matang dan aman untuk melindungi kesehatan keluarga.

Pola penyebaran ASF mirip cara menyebarnya virus Corona. Kita sudah banyak tahu tentang cara mencegah punularan virus corona. Karena itu, lakukan sedini mungkin pencegahan agar babi yang masih sehat bisa tetap sehat.

Praktikkan cara pencegahan yang sama dengan virus Corona. Tetapi ini kali pada babi. Bukan juga dengan memakaikan masker pada babi, atau mencuci kaki babi.

Hal-hal yang perlu dilakukan adalah hindari penggunaan pakan yang punya potensi terkontaminasi Virus ASF. Jika pernah kontak dengan babi tetangga yang sudah sakit atau mati karena ASF, maka jangan langsung kontak dengan babi sendiri yang ada di kandang. Mandi dan ganti baju lah terlebih dahulu sebelum kontak dengan babi sendiri. Air cuci daging babi jangan dicampurkan pada makanan babi.

Berhentilah saling tuduh dan mempersalahkan, tetapi sebaliknya kita sama-sama berupaya untuk menemukan solusi yang tepat dan mencegah penyebaran dari rumah masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun