KEKURANGAN
Sel punca embrionik memang sel punca yang mungkin saja dapat menjadi obat semua penyakit. Tetapi dikhawatirkan juga sel embrionik ini dapat secara tidak sengaja membawa virus atau agen pembawa penyakit lainnya ke penerima.
Sel punca embrionik juga dapat menyebabkan kanker. Peneliti masih belum dapat mengontrol perkembangan sel punca secara sempurna. Ini dikawatirkan sel punca berkembang tidak terkontrol. Bahkan beberapa penelitian juga menunjukan bahwa sel punca dapat berakhir menjadi kanker ataupun menjadi sel-sel yang tidak diinginkan. Tidak hanya kemungkinan ini saja. Kemungkikan keberhasilan dalam membuat sel punca embrionik baru masih sangat rendah.
Lalu mengapa tidak banyak yang melakukan penelitian tentang penggunaan sel punca embrionik ini jika sel punca ini dapat menyembuhkan hampir semua penyakit ?
Hal ini menyangkut tentang politik dan moral kita sebagai manusia. Seperti yang sudah saya tulis diatas. Bahwa sel punca embrionik sebagian besar didapat dari sel embrio yang dikembangkan di lab. Sel embrio ini didapat dari sel embrio yang memang sudah akan dibuang. Tetapi tetap saja hal ini menjadi kontroversi.
ada orang yang menganggap bahwa embrio adalah bentuk manusia yang paling lemah. Dan mereka menganggap bahwa hal ini merupakan kanibalisme. Karena mengembangkan sel embrio hanya untuk dijadikan sebagai bahan penelitian. Ini memicu kontroversi bahwa embrio baik dikenbangkan di lab atau pun dari Rahim ibu. Kedua-duanya dapat menjadi manusia yang memiliki hak untuk hidup.
Di beberapa Negara saja sudah melakukan pelarangan mengenai penelitian dengan sel punca embrionik. Jerman sudah memutuskan untuk melarang penelitian sel punca. Mereka kawatir bahwa penelitian ini akan berujung eksperimen manusia yang tidak manusiawi. Bahkan Amerika Serikat yang merupakan salah satu Negara yang memiliki teknologi medis paling maju. Sudah melakukan pembatasan mengenai penelitian sel punca ini.
Tidak hanya tentang pembunuhan embrio. Mengembangkan atau mengkloning embrio hanya untuk mengambil sel punca lebih kontroversi. Sudah ada banyak yang menentang tentang cloning bayi manusia. Dan embrio adalah tahap awal bayi. Ini menyebabkan kontroversi politik. Sehinggal penelitian tentang sel punca embrionik pun sangat sulit. Maka biasanya dipakai sel punca dewasa untuk penyembuhan. Tetapi seperti yang saya tulis tadi. Sel punca dewasa hanya dapat berdiferensiasi menjadi beberapa sel saja.
Lalu mengapa tidak menggunakan sel punca Induced pluripotent saja ? jawabannya sama dengan sel punca embrionik yaitu kurangnya penelitian. Untuk dapat membuat sel punca Induced pluripotentsel punca dewasa perlu "diprogram ulang". Sel punca dewasa perlu deprogram supaya dapat menjadi sel yang pluripotent. Ada beberapa cara untuk memprogram ulang sel punca dewasa. Tetapi cara-cara ini sangatlah tidak efisien. Sampai saat ini belum ditemukan cara untuk membuat sel punca Induced pluripotentdengan efektif. Sebelum ditemukan cara yang efektif untuk memprogram ulang sel punca dewasa, sel punca ini masih belum bisa dianggap siap dipakai.
Tidak hanya masalah pembuatan. Mungkin iPSCs memang memenuhi kriteria bahwa iPSCs sama dengan sel punca embrionik. Tetapi ternyata masih belum pasti apakah iPSCs benar-benar pluripotent. Tetapi studi terbaru menunjukan bahwa iPSCs sudah sangat dekat denang sel punca embrionik. Memang iPSCs dapat menjadi semua jenis sel dan menjadi semua jenis organ atau jaringan. Tetapi kualitas jaringan yang dihasilkan oleh iPSCs terbukti lebih rendah dibanding sel punca embrionik. Meskipun dilihat secara molekul iPSCs sama dengan molekul jaringan yang dihasilkan sel punca embrionik.
KELEBIHAN