Mohon tunggu...
Michael Jevon
Michael Jevon Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Harapan Baru Ibukota

27 Oktober 2017   23:04 Diperbarui: 27 Oktober 2017   23:30 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 16 Oktober 2017 yang lalu, usai sudah masa kepeminpinan Ahok-Djarot dalam memimpin Ibukota selama 4 tahun. Kini, tampuk kepemimpinan sudah beralih ke tangan pemimpin baru pilihan warga Jakarta, yaitu Anies-Sandi. Selama 5 tahun ke depan, masa depan Jakarta sepenuhnya berada di tangan mereka. 

Tentunya, memimpin Jakarta bukanlah perkara mudah. Banyak sekali pekerjaan rumah yang harus mereka selesaikan selama masa jabatan mereka. Menurut Gubernur DKI Jakarta terdahulu, Djarot Saiful Hidayat, setidaknya terdapat tiga masalah utama di Ibukota yang menjadi tanggung jawab Anies-Sandi selama masa jabatannya.

tempo.co
tempo.co
Yang pertama adalah masalah kemacetan. Seperti yang kita tahu, masalah kemacetan merupakan masalah yang selalu dihadapi setiap saat. Pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi tanpa diiringi dengan pertambahan jalan raya secara signifikan, menyebabkan Jakarta selalu dilanda kemacetan setiap harinya. 

Demi mengurangi tingkat kemacetan, pemerintah pada masa Ahok-Djarot mengupayakan berbagai cara, seperti membuat alat transportasi baru yaitu LRT, menambah jumlah armada bus Trans Jakarta, meremajakan angkota yang sudah tua, dan lain sebagainya. Sebagai penerus pemimpin Jakarta, Anies-Sandi harus dapat menuntaskan masalah kemacetan ini dan menuntaskan proyek-proyek yang ada.

KOMPAS
KOMPAS
Yang kedua adalah masalah penataan kota, terutama pemukiman warga. Meningkatnya angka urbanisasi menyebabkan pertambahan penduduk di Jakarta tidak terkontrol. Karena lahan yang sempit dan lapangan kerja sedikit, maka tidak sedikit warga Ibukota yang tinggal di tempat-tempat kumuh, misalnya bantaran sunga, pinggir rel kereta api, kolong jembatan, dan lain sebagainya. 

Pada masa Ahok-Djarot, sebagian besar pemukiman penduduk yang berada di daerah kumuh digusur dan penduduk yang terkena gusur dipindah ke rusun supaya mendapat tempat tinggal yang lebih layak. Anies-Sandi mempunya tanggung jawab untuk melanjutkan hal itu, karena masih banyak pemukiman penduduk yang kumuh dan tidak layak, dan hal ini perlu segera dibereskan supaya penduduk Jakarta mempunyai kehidupan yang lebih sejahtera.

antaranews.com
antaranews.com
Yang ketiga adalah masalah sampah. Di Indonesia, Jakarta termasik salah satu kota penghasil sampah terbesar di Indonesia. Setiap hari, sekitar 7.000 ton sampah dihasilkan setiap hari, dan tidak semuanya dapat diolah dengan cepat. Maka, sampah pun menumpuk di beberapa titik di Jakarta. Diharapkan, pada masa pemerintahan Anies-Sandi ini, masalah mengenai sampah dapat diatasi sehingga Jakarta menjadi bersih dan sehat.

Kesimpulannya, pemerintahan Anies-Sandi harus bisa membawa perubahan positif di Jakarta dan mampu mengubah Jakarta, baik dari segi infrastuktur maupun masyarakatnya. Tentu masih banyak lagi permasalahan di Jakarta yang masih belum terselesaikan. Sebagian besar sudah mulai ditangani pada masa Ahok-Djarot, dan hasilnya terihat jelas. misalnya saja, sungai-sungai di Jakarta lebih bersih, terdapat ruang terbuka hijau di setiap titik, kebersihan jalan protokol terjaga, dan lain sebagainya. 

Secara pribadi, Penulis sangat puas dengan hasil kerja Ahok-Djarot, karena berhasil mengubah Jakarta menjadi lebih baik. sekarang, kekuasaan Ibukota beralih ke tangan Anies-Sandi. Warga Jakarta menanti hasil kerja mereka berdua. Masyarakat tentunya ingin Jakarta menjadi lebih baik setiap tahunnya. Mari kita nantikan dan mari kita dukung mereka berdua sepenuhnya, supaya mampu mengubah Jakarta menjadi lebih baik. 

Akhir kata, Penulis mengucapkan selamat bekerja bagi gubernur Jakarta terpilih, Bapak Anies Baswedan dan wakil gubernur Jakarta terpilih, Bapak Sandiaga Uno, semoga dapat mengubah Jakarta menjadi lebih bagi lagi. Bila ada kata-kata yang kurang berkenan, Penulis mohon maaf sebesar-besarnya. Penulis tidak bermaksud menyinggung ataupun menjatuhkan pihak manapun. Sekian, terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun