Singkatnya, pada saat kita berolahraga, tubuh memerlukan karbohidrat untuk diolah menjadi energi pada tubuh. Untuk mengolah karbohidrat, dibutuhkan oksigen untuk 'membakar' karbohidrat supaya dapat digunakan tubuh sebagai energi. Namun, saat berolahraga, suplai oksigen dalam tubuh tidak stabil, karena pernapasan yang kurang teratur. Karena kebutuhan energi yang mendesak, karbohidrat diolah tanpa menggunakan oksigen. Sehingga kebutuhan energi dalam tubuh terpenuhi, namun terbentuk zat sisa dari hasil metabolisme tersebut, yang kita kenal sebagai asam laktat. Asam laktat dalam tubuh menyebabkan otot kita terasa lelah setelah berolahraga. Maka, setelah berolahraga, dianjurkan untuk melakukan gerakan pendinginan dan mengatur pernapasan.
Perbedaan struktur tubuh
Selain struktur tulang yang berbeda, otot tendon Achilles (otot yang menghubungkan antara otot bagian betis dengan tulang tumit) pada kaki atlet maraton lebih pendek dari otot Achilles pada kaki orang biasa. Otot Achilles berfungsi untuk mengangkat tumit, seperti saat berjinjit. Saat berlari, otot Achilles tertarik, sehingga kaki terlihat seperti berjinjit. Karena atlet maraton terbiasa dengan berjinjit saat berlari, struktur otot Achilles mereka berubah seiring kebiasaan mereka dalam berlari.Â
Hal ini sangat membantu mereka dalam berlari maraton. Tenaga mereka saat berlari menjadi lebih kecil, sehingga langkah mereka dapat lebih ringan saat berlari. Sebagai catatan, saat berlari mereka membutuhkan sekitar 30.000 langkah, dan setiap langkahnya kaki menahan sekitar 1,5 hingga 3 kali berat badan tubuhnya. Maka, kekuatan kaki sangatlah penting dalam berlari. Apabila kaki seorang atlet maraton kurang kuat, maka dapat dipastikan tubuhnya tidak sanggup untuk berlari jauh.
Keterbatasan fisik
Kemampuan seseorang untuk menghirup udara dapat diukur dengan VO2 max. VO2 max adalah suatu sistem pengukuran untuk mengukur batas maksimal seseorang dalam menghirup udara saat berolahraga. VO2 max digunakan oleh para atlet untuk mengetahu batasan mereka saat menghirup udara saat sedang berolahraga. Â VO2 max dapat ditingkatkan dengan berbagai macam latihan, misalnya dengan berlari setiap hari selama 30 menit.Â
Namun, VO2 max hanya dapat ditingkatkan sebanyak 20% dari VO2 max awal. Sebagian besar atlet memiliki nilai VO2 max tinggi karena faktor genetik. Mereka memiliki gen yang dapat membuat mereka menjadi atlet profesional. Maka, fisik mereka pun terbentuk sedemikian rupa sehingga dapat menjadi atlet profesional.
Pola hidup