Halo pembaca setia Kompasiana! Kembali lagi bersama Saya dalam artikel edisi bulan bulan Oktober. Pada artikel kali ini, Saya akan memberikan sedikit opini Saya mengenai kemampuan seseorang dalam berlari maraton. Tentunya maraton tidak asing lagi di telinga kita. Seperti apa pembahasannya? Mari kita lihat artikel dibawah ini.
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jarang ada orang yang memiliki banyak kemampuan, kecuali orang tersebut memiliki bakat sejak kecil. Kemampuan tersebut dapat berupa jasmani maupun rohani. Pada kesempatan kali ini, Penulis akan membahas mengenai kemampuan seseorang dalam berlari maraton.
Olahraga maraton tentu tidak lagi asing bagi kita. Maraton merupakan olahraga yang mengutamakan kecepatan berlari. Maka kekuatan fisik, terutama kaki, sangat dibutuhkan oleh para atlet maraton. Mereka menjalani latihan fisik yang cukup berat supaya dapat membentuk fisik yang kuat dan stamina yang bagus, sehingga mereka dapat menjadi atlet maraton profesional. Banyak contoh atlet maraton yang terkenal, misalnya Usain Bolt.Â
Dalam berlari, peran otot sangat besar untuk menggerakkan kaki supaya dapat aktif berlari. Pada kaki, terdapat otot lurik dan tulang yang menyusun kaki. Otot lurik disebut juga otot rangka, karena otot lurik melekat pada tulang pada seluruh tubuh kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal otot lurik dengan daging. Dinamakan otot lurik karena bentuknya seperti serat-serat halus dan terdapat sekat antar selnya. Karena otot lurik digunakan tubuh untuk bergerak, maka otot lurik dapat bergerak dengan perintah melalui saraf sadar.
Sebenarnya, apa semua orang dapat menjadi seperti Usain Bolt, yang dapat berlari sejauh 100 meter selama kurang dari 10 detik? Apakah semua orang memiliki bentuk fisik yang sama? Apakah semua orang dapat menjadi atlet maraton?
Secara pribadi, Penulis kurang setuju apabila semua orang dapat menjadi atlet maraton. Penulis setuju apabila semua orang dapat berlari, namun kemampuan lari setiap orang berbeda-beda. Hal itulah yang menyebabkan tidak setiap orang dapat menjadi atlet maraton. Namun, Penulis tidak berhenti di situ saja. Banyak faktor yang mendukung pendapat Penulis tersebut.
Gen pelari
Setelah diamati, ditemukan bahwa pada darah dan otot orang tersebut terdapat kode genetik khusus yang menyebabkan pembentukkan enzim kreatinin kinase dan asam laktat dalam otot terhambat. Apa itu enzim kreatinin kinase dan asam laktat? Kreatinin kinase adalah suatu enzim yang terdapat pada otot lurik, otot jantung, dan sedikit pada organ dalam.Â
Kreatinin kinase menyebabkan kerusakan otot akibat penggunaan yang berlebih, dan menyebabkan rasa nyeri pada otot. Jika tubuh mengandung enzim kreatinin kinase secara berlebihan, maka tubuh dapat terkena berbagai penyakit, misalnya peradangan otot, serangan jantung, bahkan dapat menyebabkan kematian pada jaringan paru-paru.
Selain kreatinin kinase, kerusakan otot juga disebabkan oleh asam laktat yang berlebih pada otot. Asam laktat adalah suatu senyawa yang terbentuk karena aktivitas tubuh yang berlebih, misalnya saat berolahraga. Asam laktat terbentuk dari proses metabolisme karbohidrat tanpa menggunakan oksigen (metabolisme anaerob). Karena tubuh membutuhkan karbohidrat untuk energi saat berolahraga, sedangkan oksigen dalam tubuh tidak mencukupi, maka terjadi metabolisme anaerob pada karbohidrat, sehingga terbentuklah asam laktat.