Mohon tunggu...
Michael Jarda
Michael Jarda Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Editor in chief at Tanpa Nama.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surat untuk Maria

21 November 2017   02:03 Diperbarui: 21 November 2017   02:45 3060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabatku, Maria

Aku melihat begitu banyak kesenjangan, di saat hatiku begitu hancur, begitu rapuh, menderita dalam bisu. 

Adakalanya aku bertanya: "mengapa kehidupan manusia dari waktu ke waktu semakin sulit?" 

"apakah hanya orang-orang kaya yang ditakdirkan untuk tertawa terbahak-bahak?" atau, " akankah orang miskin selamanya ditakdirkan untuk bekerja keras, diperas, diiming-imingi mimpi kesejahteraan?" 

"mengapa hanya segelintir orang, katakanlah itu para pejabat yang merasakan indah hingga lelapnya tidur dalam hormat orang?"

"Bukankah kita hidup di dalam suatu negara?" lalu, "apakah harus terkenal dulu baru bisa didengarkan orang segala kata walaupun itu tiada bermakna?" 

Aku tertegun bertanya pada diriku dan pada dirimu "dangkalkah pertanyaan-pertanyaan yang aku tanyakan?"

Sekarang tanyaku mengambang menyangkut banyak hal yang menjadi cibiranku kepada negara tanah airku, dengarlah tanyaku, Maria.

"Di negaraku untuk berkuasa harus menghabiskan banyak harta, masuk ke dalam partai politik, kampanye. Bukankah berkuasa atau memimpin itu merupakan suatu amanah dan pemegangnya hendaklah seorang ahli yang sudah memenuhi syarat-syarat itu? Seperti risalah orang-orang suci yang diceritakan dalam kitab agamaku dan agamamu?"

Aku sedih, terlalu melankolis. 

Dugaanku di negara ini kekuasaan adalah ladang uang, yang terus didodos semakin lancar uangnya, semakin dikeruk semakin tampak uangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun