Buat para pemburu beasiswa, mereka kebanyakan lebih concern kepada IPK. Pokoknya, jika IPK bagus pasti peluang mendapatkan beasiswa lebih besar. Pokoknya, jika bisa lulus cumlaude maka peluang mendapatkan beasiswa lebih besar, dan terus lah begitu mindset mereka. Padahal jika mau search di google, para awardee bukanlah mereka yang menonjol di bidang akademis melulu, melainkan juga aktif terlibat di bidang sosial .
IPK bagus memanglah penting, tapi bukanlah yang segala-galanya. Artinya, jika IPK kalian pas-pasan, janganlah berkecil hati. Karena banyak kok penerima beasiswa yang IPK nya pas-pasan. Tetapi, jangan lupa untuk menutupinya dengan prestasi lain misalnya di bidang keterlibatan dengan sosial masyarakat. Karena di mata pemberi beasiswa, keterlibatan kita di lingkungan sosial yang lebih diutamakan dan dihargai lebih tinggi.
Buat sebagian pemburu beasiswa, mungkin sudah tidak asing lagi dengan Budi Waluyo. Beliau adalah pendiri Sekolah TOEFL online seluruh Indonesia dan juga penerima beasiswa luar negeri baik S2 maupun S3 nya. Beberapa hari yang lalu saya mengikuti Workshop Beasiswa yang diadakan di Uhamka, Jakarta Timur, di mana beliau adalah salah satu pembicaranya. Ada beberapa poin yang beliau jelaskan agar kita dapat memenangkan beasiswa, antara lain:
1. Mulailah bermimpi
Mulailah bermimpi dan hidup di dalam mimpi itu seolah-olah kita telah mendapatkanya. Segala sesuatu dapat datang menghampiri kita bila kita yang memilikinya. Bermimpi itu penting, tapi tentunya diikuti dengan usaha dan kerja keras untuk mewujudkan mimpi itu. Tanpa adanya usaha, itu namanya mimpi di siang bolong. Dengan bermimpi, kita sedang membangun diri kita menuju kepada apa yang kita impikan hingga pada akhirnya kita mendapatkannya,
2. Fokus
Ingat, pemberi beasiswa pastinya mempunyai tujuan khusus kenapa mereka mau memberi negara kita beasiswa atau pun negara-negara berkembang lainnya.
Pertama, mereka ingin agar kita yang dibiayai dengan beasiswa ini setelah selesai studi, kita dapat kembali ke negara asal kita dan melakukan perubahan dan menyelesaikan permasalahan yang ada di negara kita. Kedua, negara pemberi beasiswa ingin agar hubungan politik kedua negara dapat terjalin dengan baik.
Lalu, fokus apa saja kah yang diperlukan?
a. Fokus terhadap isu yang diangkat
Pastikan rencana ke depan kita, apa yang akan kita lakukan setelah selesai studi nanti adalah berkaitan dengan isu yang sangat krusial, yang menyangkut khalayak hidup orang banyak.