Mohon tunggu...
Michael JuliusFigun
Michael JuliusFigun Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Universtitas Atma Jaya

Michael Julius Figun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana Cara Penulisan Multiplatform? Temukan Jawabannya di Sini!

29 September 2021   02:49 Diperbarui: 29 September 2021   14:01 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Era digital menjadi salah satu tempat dimana perkembangan teknologi begitu pesat. Berbagai media telah mengkonvergensikannya dengan berbagai bentuk media baru, salah satunya adalah internet. 

Hal tersebut menciptakan bentuk-bentuk kebiasaan yang baru salah satunya penulisan secara digital. 

Penulisan digital menjadi suatu kebutuhan yang tidak terlepas pada era digital ini karena berkembangnya media dengan segala konsep cara bermedia yang disediakan. 

Media massa adalah media yang dapat kita lihat secara mudah dalam konteks digital ataupun konvergensinya dengan istilah yang disebut new media. 

Penulisan digital tersebut terus berkembang dan menuntut kita sebagai salah satu bagian dari konsep digital untuk melakukan penulisan diberbagai paltform atau yang biasa di sebut dengan multiplatform. 

Kita bisa menulis di instagram, twitter, facebook, Wattpad, Kompasiana, WordPRess dan berbagai paltform lainnya secara bersamaan di suatu waktu.

Penulisan multiplatform tentu akan berbasis pada sebuah web. Hal pertama yang harus kita perhatikan dalam penulisan multiplatform adalah:

1. Tulisan dapat diakses oleh khalayak umum.

2. Tulisan memuat perkembagan dari informasi yang penulis temukan.

3. Tulisan menawarkan bacaan yang menarik pada khalayak.

4. Tulisan memuat informasi yang sesuai konteks, dalam artian sesungguhnya yakni berhubungan dengan informasi yang telah disediakan di web tersebut.

5. Tulisan memiliki informasi yang berbasis multimedia, mulai dari foto hingga video.

6. Tulisan dapat berbentuk sebuah promosi.

Keenam hal di atas merupakan dasar yang perlu dipahami dalam penulisan multiplatform yang terkhusus pada sebuah web. Setelah memahami keseluruhan hal di atas kita dapat merencanakan penulisan multiplatform dengan mudah.

Konteks yang berpengaruh besar dalam kegiatan penulisan multiplatform ini tentu adalah penulis itu sendiri. Penulis menjadi penanggung jawab besar terhadap apa yang dia tulis dalam webnya. 

Menurut David Blakesley dan Jeffrey Hoogeveen dalam buku yang berjudul "Writing: A Manual for the Digital Age", terdapat gaya penulisan yang dianggap efektif untuk diterapkan dalam sebuah projek penulisan multiplatform. Gaya tersebut adalah Gaya World Wide Web Consortium (W3C). 

W3C sendiri berisikan sebagai berikut;

1. Pengunaan judul dan deskripsi yang akurat. Penulisan judul ini menjadi unsur pertama yang harus diperhatikan dalam gaya penulisan ini. Kita tidak diperbolehkan untuk menggunakan judul yang tidak masuk akal atau tidak sesuai dengan konteks hal yang akan ditulis. 

Penulisan judul menjadi amat sangat penting karena hal yang pertama yangakan dilihat oleh khalayak adalah judul. Tentu judul tersebut berbentuk informatif, mudah dicari, serta mudah dicerna oleh khalayak.

2. Topik utama harus ada pada awal kalimat. Fungsi inti dari poin kedua ini adalah memudahkan pembaca untuk mengetahui maksud dan tujuan dari apa yang dibahas oleh penulis.

3. Setiap paragraf terdapat satu gagasan pokok/utama. Poin ketiga tentunya menjadi poin yang akan diperhatikan oleh khalayak nantinya, yakni khalayak mengerti koherensi dari setiap paragraf serta maksud dari setiap paragraf.

4. Pengunaan bahasa gaul tidak diperbolehkan. Persepsi setiap bahasa tentu akan berbeda oleh karena itu tetap menggunakan bahasa yang baku dan sesuai. Ketidaksinambung persepsi dapat menjadi sebuah masalah besar karena pesan dari penulis yang tidak tersapaikan dengan baik dan bijak.

5. Penggunaan kata-kata umum dan kata kerja aktif. Poin ini berhubungan dengan poin sebelumnya yang dimana kata-kata tersebut harus benar-benar dapat dipahami seluruh khalayak dari yang muda hingga tua. Batas tersebut harus ditembus untuk penyampaian informasi yang efektif.

6. HIndari struktur kalimat yang sulit. Jika struktur kalimat tersebut sulit untuk dipahami tentu akan menimbulkan banyak masalah salah satunya adalah bosan. Hal tersebut perlu dihindari untuk menciptakan ruan yang nyaman bagi pembaca untuk mengetahui informasi atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

Hal-hal diatas merupakan penjelasan singkat dari gaya penulisan W3C yang dapat kalian gunakan sebagai pedoman untuk memulai penulisan multipatform. 

Dasar yang digunakan oleh platform-platform yang ada terbilang sama karena berbasis web serta digital. Semoga beberapa informasi diatas dapat membantu kalian memulai dunia penulisan kalian tentunya ditengah era digital yang tersu berkembang. 

Referensi:

Blakesley & Hoogeveen (2011) Ch. 21: Writing and Rethoric on the web.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun